Entah aku yang terlalu sulit mengartikan perasaan. Atau kamu yang tak menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam memperhatikanmu, meskipun ia tau perasaanmu bukanlah untuknya.
»Andra Alfarizi P.
______________________________________________Mengawali pagi dengan tingkah menyebalkan dari dua saudara kembarnya, membuat sang empu harus ekstra sabar. Terkadang, dirinya bagaikan tuan putri yang dikawal prajuritnya. Namun, tak jarang dirinya naik darah karena ulah kedua saudara kembarnya.
"Ma! Mama ngidam apa, sih?! Kok saudara kembar Vania gak ada yang waras," teriaknya dari meja makan dan terdengar hingga ke dapur.
"Sembarangan kamu kalo ngomong. Kalo mereka gak waras, kamu juga. Mama ngandung kalian barengan," ucap seorang wanita yang berjalan ke arah meja makan.
"Haha ... Mampus lo!" ucap Andra.
"Bahagianya ... Lihat gue menderita," sindir Vania pada Andra.
"Berisik banget, sih. Gak lihat apa, gue udah kalem gini, hah?!" sambung seorang wanita yang kini sudah berusia 24 tahun.
"Nikah makanya, udah tua juga. Habis itu pergi dari sini, biar gak berisik," ucap Andra.
"Eh! Lo ngusir gue?! Gak ada akhlaknya lo jadi adik! Tahun depan gue nikah, awas lo rindu sama gue!"
"Bisa gak sih, kalian itu sehari aja gak ribut? Pusing Mama dengarnya," lerai Raisa, Mama mereka.
"Mana bisa, orang Mamanya dulu kalemnya overdosis. Ya jadi gini, nular ke anak-anaknya," sindir Arkan, suaminya.
"Enak aja, gak se-overdosis anak kamu."
"Anak kamu juga."
"Ma! Pa! Kok malah jadi Mama sama Papa yang ribut!" lerai keempat anak mereka secara bersamaan. Setelah itu, keadaan kembali damai. Mereka sibuk dengan sarapannya masing-masing.
Kaila Putri Prasetya, anak pertama dari Arkan dan Raisa. Kaila sudah memiliki tunangan, dan rencananya akan menikah tahun depan. Sifat Kaila tak jauh berbeda dengan sifat Raisa. Bahkan, hampir sama dengan sifat Raisa waktu masih muda.
Andri Alfarizi Prasetya, Andra Alfarizi Prasetya, dan Vania Alfaiza Prasetya adalah tiga saudara kembar. Memang jarang terjadi, namun itu terjadi pada mereka. Apa yang Kaila katakan belasan tahun yang lalu, menjadi kenyataan. Ia mendapatkan tiga adik sekaligus. Usia mereka sudah menginjak 17 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA. Sejak SD mereka selalu satu sekolah. Maka dari itu, Vania benar-benar bosan dengan kedua saudara kembarnya. Mengapa mereka selalu disekolahkan di satu sekolah yang sama. Untung saja pihak sekolah tidak pernah membuat mereka satu kelas.
"Gue malas nyetir, lo aja," ucap Andri pada Andra.
"Oke! Sebagai adik yang baik, gue ngalah."
"Gue malas ah bareng kalian," ucap Vania.
"Adik gue tersayang ... Papa gak izinin lo berangkat sekolah selain bareng kita, paham," ucap Andra.
"Sayang, sayang, emang gue pacar lo?!"
"Udah! Berantem mulu, telat entar," lerai Andri. Ternyata pusing juga jika melihat mereka bertengkar. Tetapi, tetap saja ia juga suka membuat adiknya emosi. Namun, tidak untuk sekarang. Karena, bisa-bisa mereka akan telat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, selalu saja banyak mata yang tertuju pada mereka. Siswi-siswi banyak yang iri dengan Vania yang mempunyai dua saudara kembar yang ganteng. Apa lagi, Vania juga wanita yang cantik. Setiap sampai sekolah atau pulang sekolah, selalu dikawal dua bodyguard yang tak lain adalah saudara kembarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rivandra (Sequel Cuek? Bodo amat!!)
Cerita Pendek[TAHAP REVISI] Mempunyai dua saudara kembar laki-laki, memang cukup menyebalkan. Namun, bagaikan dikawal oleh dua bodyguard. Kembar, namun berbeda. Bagaimana jadinya, jika tiga saudara kembar yang sama menyebalkannya, dipersatukan? Akankah tetap da...