Two years later

139 28 0
                                    

Skip ajalah ah, bye!

Mari kita selesaikan cerita ini. Btw buat yg heran kenapa konfliknya biasa aja, karena ini hanya cerita fiksi tentang 3 saudara kembar. Sekedar hiburan aja. So, selamat membaca cerita yang tidak jelas ini🤓

⚠️Zona 16+ kalo belum cukup umur, simpan ke perpustakaan atau reading list aja dulu. Tar kalo dah cukup, baru baca!

Selamat membaca!❤️

•••

2 tahun berlalu ....

Itu artinya sudah 3 tahun Vania tak mendapat kabar tentang Azka. Kini, Vania sudah kuliah di universitas Gunadarma, sama seperti Andri dan Andra. Lagi-lagi mereka satu tempat, dan seperti itu sejak dulu. Hanya saja, jurusan yang mereka pilih berbeda. Sementara Cia, ia sudah kelulusan Minggu lalu.

Sampai saat ini hubungan mereka masih baik-baik saja. Namun Cia tak berubah, masih menjadi gadis mungil yang polos. Sementara Andri, laki-laki itu sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Ya, setelah satu tahun diterima di universitas pilihan orang tuannya, Andri bertekad untuk menikahi gadis cantik nan shaleha. Gadis itu adalah sosok gadis yang ia kagumi 2 tahu lalu. Felisya, wanita yang sekarang berstatus sebagai istri dari Andri.

"Aduh ... Bumil lucu banget sih," ucap Vania pada Felisya.

Kini Felisya tinggal di rumah milik Andri. Meskipun seorang mahasiswa, Andri juga kerja di perusahaan milik papanya sendiri. Ia membantu papanya mengurus perusahaan. Felisya benar-benar tidak menyangka jika cinta pertamanya benar-benar menjadi miliknya. Layaknya kisah seorang Fatimah dan Ali.

"Kamu gak pulang ke rumah dulu?" tanya Felisya. Pasalnya Felisya tau jika Vania baru pulang dari kampus bersamaan dengan Andri.

"Enggak, soalnya kangen sama sahabat sekaligus Kakak Ipar Vania yang cantik dan baik hati ini."

Mereka sama-sama tidak menyangka jika hubungan persahabatan mereka, menjadi Ipar. Namun Vania bahagia karena Kakak iparnya adalah orang yang ia kenal sejak bertahun-tahun. Ia tidak menyangka jika Andri yang malah balik menyukai Felisya disaat Felisya memutuskan untuk hijrah. Disaat Felisya mengejar cinta Andri, Andri malah menolaknya. Namun, disaat Felisya memfokuskan cintanya pada Allah, Allah datangkan Andri untuknya. Memang, pilihan dan rencana Allah itu selalu yang terbaik.

"Ponakan aunty jangan nakal ya. Harus nurut sama Bundanya," ucap Vania sambil mengelus perut Felisya yang semakin hari semakin membesar.

"Iya aunty. Mana mungkin ponakan aunty nakal kek aunty," sahut Andri yang memasuki rumah setelah meletakkan mobil di garasinya. Felisya tertawa melihat Vania yang kesal karena ucapan Andri.

"Oh iya, Vania bawain buah nih. Dimakan ya, Kakak ipar," ucapnya sambil terkekeh. Vania selalu memanggil Felisya dengan embel-embel Kakak ipar.

"Gak usah, udah dikasih racun pasti," ucap Andri yang ikut duduk di sofa di samping istrinya. "Anak ayah gimana di dalam? Pengap gak sayang," ucapnya beralih mengelus perut istrinya.

"Mas, ada-ada aja," ucap Felisya.

"Ya Allah, Vania mau nikah juga," ucap Vania karena saudara kembarnya yang tidak ada akhlak itu malah bermesraan didepannya.

"Haha ... Udah ah, Mas, mandi dulu sana. Handuk sama bajunya udah aku siapin," ucap Felisya pada Andri.

"Siap Bunda Ratu."

"Enak ya, yang sudah halal mah bebas."

Felisya terkekeh. "Kamu kalo lapar langsung ke dapur aja ya, Van. Aku mau ke kamar dulu," ucapnya.

Rivandra (Sequel Cuek? Bodo amat!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang