Kalau ada typo tolong diingetin🙏
Selamat membaca.***
Alpha Centauri (α Cen / α Centauri); (dikenal juga sebagai Rigil Kentaurus, Rigil Kent, atau Toliman) adalah bintang paling cerah dalam rasi Centaurus. Walaupun tampak seperti satu titik dilihat dengan mata telanjang, bintang ini sebenarnya adalah sistem tiga bintang.***
"Buku gue!!" ucap Zahra dan langsung merebutnya dari Arkan.
"Iya. Emang buku lo! Dikira buku siapa??" tanya Arkan sambil terkekeh pelan di akhir kalimatnya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Zahra.
Arkan sempat tertegun melihat tatapan tajam yang dihujamkan oleh Zahra.
"Kenapa bisa ada sama lo?" tanya Zahra tak suka.
"Pftttt. Lo gak ingat di gramedia kemarin??" Arkan mengingatkan kejadian memalukan itu.
Lagi. Mata Zahra dan Vara membola mendengar pertanyaan yang lolos dengan begitu santainya dari mulut Arkan.
"Ah." Zahra mendesah pelan kala mengingat kejadian tersebut. "Jadi lo orang yang kemarin gak sengaja gue tabrak?? Gitu??" Zahra bertanya memastikan.
Arkan mengangguk.
"Jadi, kalian udah pernah ketemu??" tanya Vara tak santai.
"Lo baca isinya?!!" bukannya menjawab pertanyaan Vara, Zahra justru bertanya hal lain kepada Arkan.
Arkan menggelengkan kepalanya cepat-cepat, tidak mau dituduh.
"Sumpah demi apapun, gue gak baca isinya. Meskipun sebenarnya gue penasaran, tapi gue gak baca. Karena itu privasi lo, dan gue gak boleh mengusiknya." Zahra cukup terkejut mendengar kalimat terakhir yang terucap. Kemudian, tanpa sadar ia tersenyum getir.
"Tapi, gue gak sengaja buka halaman pertama. Dan disitu gue baca...."
Brakkkk.
Belum sempat Arkan menyelesaikan ucapannya, sudah dipotong oleh gebrakan meja.
"Lo." ucap Zahra sambil jarinya menunjuk-nunjuk muka Arkan. "Itu sama aja udah mengusik privasi orang, bego!!"
Arkan dan Vara mengerjapkan matanya, mereka pikir Zahra akan marah dan mengamuk ke seisi kelas. Tapi, ternyata spekulasi mereka dipatahkan karena ucapan lirih Zahra.
"Gu.. gue gak baca kok, cuma baca judulnya aja. Hehehe."
Zahra memutar bola matanya malas, kemudian, tanpa aba-aba ia memukuli lengan Arkan dengan bukunya.
"Eh.. eeh ampun... ampun." Zahra berhenti, nafasnya tersenggal. "Gue bercanda, Zahra. Gitu aja marah."
Arkan terkekeh, sedangkan Zahra sudah mengangkat bukunya tinggi-tinggi, siap untuk memukuli Arkan kembali. Ia, berdiri dari duduknya.
Namun, karena kakinya tidak berdiri dengan seimbang ia limbung ke samping kiri. Dan secara refleks, Arkan berdiri menangkap tubuh Zahra agar tidak berciuman dengan lantai.
Sedangkan Zahra sudah menutup matanya, siap menerima rasa sakit apabila ia jatuh. Akan tetapi, tubuhnya tidak merasa sakit, itu artinya dia tidak jadi jatuh?
Zahra membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah dua manik mata berwarna almond yang begitu tenang dan meneduhkan, membuat siapa saja yang melihatnya akan terpaku karena sorotnya begitu tenang.
Detik berganti menjadi menit, akan tetapi bagi kedua insan itu rasanya waktu berhenti, membekukan suasana di sekitar yang membuatnya menjadi sunyi namun menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionCover by : @nidahfzh_ Seorang anak kecil bergaun putih susu itu berjalan mendekati sahabatnya yang tengah duduk di tepi danau sambil memandangi bintang. "Kamu masih suka bintang?" tanyanya kepada sahabatnya. "Sampai kapanpun aku akan selalu suka sam...