5. Benci dan Cinta

49 15 2
                                    

Now playing. Armada-Awas Jatuh Cinta.

Kalau ada typo tolong diingetin🙏
Selamat membaca.

***

Katanya benci dan cinta itu beda tipis. Tapi, gue gak percaya itu!!

***

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju ke parkiran SMA Merah Putih. Dua orang keluar dari dalamnya, tentu semua orang sudah tidak asing dengan keduanya. Ary dan Zahra. Dua orang yang dijodoh-jodohkan hanya karena keduanya sering bersama dan sering ribut.

Banyak siswa dan siswi yang tersenyum melihat keduanya. Para gadis yang diam-diam mengagumi Ary dan para laki-laki yang mengagumi Zahra, kadang merasa cemburu melihat kebersamaan keduanya.

Tidak sedikit dari mereka yang menyapa keduanya. Meskipun kadang kala dibuat cemburu dengan tingkah Ary yang selalu di luar dugaan, para gadis di SMA Merah Putih tidak pernah membenci Zahra. Karena mereka tau bahwa Zahra adalah anak dari pemilik sekolah.

Dan bukan hanya itu saja, mereka tidak akan pernah membenci Zahra karena ia adalah seorang gadis dengan pribadi yang baik. Mereka tidak memiliki alasan yang kuat untuk membenci Zahra.

Di mata orang, Zahra adalah gadis yang begitu sempurna. Manis, baik, pintar, cantik, kaya pula. Kurang apa lagi coba? Akan tetapi siapa yang tau?

Sedangkan Ary juga tak kalah berbeda dengan Zahra. Tampan, pintar, cool, dan jangan lupa dia juga kaya. Namun, sayangnya kadang-kadang sifatnya gesrek membuat siapa saja akan geleng-geleng kepala melihat kelakuannya yang minus.

Ayahnya Ary adalah sahabat dari ayahnya Zahra. Ibunya adalah seorang kepala sekolah di sana. Jadi wajar saja keduanya saling mengenal, karena Ary dan Zahra memang bersahabat sedari kecil.

"Ishhh, Ary. Lepasin!!!" ucap Zahra yang mencoba berontak dari rangkulan Ary.

Dan bukannya melepas malah Ary memperkuat rangkulannya kepada Zahra.

"Ary!!! Aku risih tau diliatin sama orang lain!!" Zahra berhenti berontak dan malah langsung menundukkan kepalanya.

"Heyy." Ary berhenti berjalan, kemudian menghadap ke arah Zahra dan memegang dagunya. "Kenapa harus risih? Biarin aja! Ini hidup kita, urusan kita!! Lagipula mereka juga gak masalah kita jalan bareng. Buktinya mereka masih ada nyapa kita!!" ucap Ary dengan gaya songongnya.

Zahra menatap horor kepada Ary.

"Kita? Kamu aja kali, Ar!!!" Zahra langsung menginjak kaki Ary dan berlari meninggalkan Ary yang meringis kesakitan.

"Woy! Dasar Zahra sialan!!" Ary menggerutu, sedangkan Zahra sudah berlari cukup jauh di depan Ary.

"Bleee!!" Zahra menjulurkan lidahnya, kemudian tertawa melihat raut dongkol Ary.

Ary berlari cepat, menyusul Zahra. Saat sudah sampai di belakangnya, Ary langsung saja menarik ransel Zahra dengan santainya. Membuat gadis itu mendengus kesal.

"Ary, lepasin!!!"

"Kalo aku gak mau gimana??"

Zahra mengerucutkan bibirnya, kemudian tanpa aba-aba ia memegang tangan Ary yang menarik ranselnya dan langsung mecubitnya kuat-kuat, membuat Ary mengaduh kesakitan dan berteriak meminta ampun.

"Ampun, Ra. Ya Allah sakit ini bego!!! Ada... dah.... dahh sakitt!"

"Lepasin dulu tarikannya!!!" Ary menurut dan melepaskan tarikannya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang