Now playing. Justin Bieber - Stuck In The Moment.
***
Kalau ada typo tolong diingetin.
Selamat membaca.***
Lagi-lagi, aku terjebak di antara waktu dan kenangan. Dimana kamu dan masa lalu, yang dulunya begitu indah.
***
Seorang anak kecil dengan memakai baju seragam ala anak TK itu kini tengah berlari-lari kecil mengejar Ibu dan Ayahnya yang akan mengantarnya berangkat sekolah. Ia tersenyum lebar begitu sampai di depan kedua orang tuanya.
"Raffa udah siap berangkat sekolah?" Ayahnya bertanya kepada putranya.
Yang dipanggil Raffa itu mengangguk antusias.
"Udah siap bertemu teman-teman baru?" kini giliran sang Ibu yang bertanya.
Lagi, Raffa mengangguk dengan sangat antusias. "Raffa mau cari teman banyak-banyak." ucapnya diakhiri dengan tawa bahagia.
Ketiganya memasuki mobil dan mulai melajukannya, berbaur dengan kendaraan lain. Suasana di dalam mobil begitu hangat, karena Raffa kecil terus saja menyanyikan lagu anak dengan suaranya yang masih sedikit cadel.
"Raffa kita udah sampai!" Ibunya mengingatkan.
"Yeayy." Raffa berteriak kegirangan begitu mereka sampai.
Ketiganya langsung keluar dari dalam mobil. Ibu dan Ayahnya mengantarkan Raffa masuk ke dalam sebuah bangunan yang di dalamnya dipenuhi pernak pernik ala anak-anak. Begitu sampai di dalam, Raffa terkagum-kagum melihat berbagai macam permainan yang dipajang.
Raffa kecil mengamati seisi ruangan kelasnya yang dipenuhi dengan dekorasi dan berbagai peralatan untuk anak-anak TK. Tiba-tiba ia merasa sedikit takut. Entah apa yang ada di pikiran Raffa kecil saat itu? Raffa terus berjalan sambil memegang erat kedua tali ranselnya. Kedua orang tua Raffa yang melihat putranya terlihat takut dan gugup itu hanya tersenyum kecil.
Mereka berhenti melangkah tepat di hadapan sebuah rak berukuran sedang, tempat meletakkan beragam peralatan milik anak-anak.
"Selamat pagi." seorang wanita paruh baya menyapa sambil berjongkok di depan Raffa.
Raffa kecil langsung bersembunyi di balik tubuh ibunya, kepalanya sedikit menyembul melihat wanita yang menyapanya tadi tengah tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangannya. Raffa menatap ke arah ibu dan ayahnya, lalu melihat mereka menganggukan kepalanya.
Raffa menatap ragu wanita di depannya, kemudian tanpa sengaja ia melihat seorang gadis kecil berjalan bersamaan dengan anak laki-laki seusianya. Gadis kecil itu terlihat bahagia digandeng oleh anak laki-laki itu. Tanpa sadar, Raffa kecil melangkah mendekati wanita paruh baya yang menyapanya tadi. Ibu dan ayahnya tersenyum melihat putranya yang masih malu-malu terhadap gurunya.
"Raffa sayang, Ayah sama Bunda pulang dulu yaa?" Raffa menatap kedua orang tuanya dengan mata berkaca-kaca.
"Ayo dong, anak Ayah ini kan jagoan!" dengan setengah hati, Raffa mengangguk.
"Bu, titip Raffa ya." gurunya itu mengangguk sambil tersenyum hormat kepada Ibunya Raffa.
"Raffa disini belajar yang pintar ya! Jangan nakal dan jangan ngrepotin ibu guru, ngerti?" Raffa kecil mengangguk menanggapi perkataan Ibunya.
"Dan satu lagi! Apa itu??" Ayahnya bertanya kepada Raffa. "Jangan nakal sama anak perempuan, nanti dosa!" Raffa kecil berucap bersamaan dengan Ayahnya lalu terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionCover by : @nidahfzh_ Seorang anak kecil bergaun putih susu itu berjalan mendekati sahabatnya yang tengah duduk di tepi danau sambil memandangi bintang. "Kamu masih suka bintang?" tanyanya kepada sahabatnya. "Sampai kapanpun aku akan selalu suka sam...