Now playing. Isyana Sarasvati- Mimpi.
Kalau ada typo tolong diingetin🙏
Selamat membaca.***
Kata orang, mimpi buruk itu hanya sekedar bunga tidur. Akan tetapi, bagiku mimpi buruk adalah pembangkit rasa sesal yang begitu menyakitkan.
***
"Ary, ayo sayang! Jangan bikin mamah sama papah telat. Kita udah ditungguin sama keluarganya Zahra." ucap seorang wanita paruh baya.
"Ayo, Mah, Pah. Ary udah siap!"
"Duh anak papah ganteng banget sii!!" ucap sang ayah mencubit pelan kedua pipi putranya, kemudian menggendongnya.
Ketiganya berjalan keluar dari rumah dan menuju ke mobil yang sudah disiapkan oleh sang supir.
"Ayo jalan pak! Kita pasti udah ditungguin sama keluarganya Zahra." titah sang ayah kepada supirnya.
Mobil itu melaju membelah jalanan dan ikut berbaur dengan kendaraan lain. Suasana di dalam mobil cukup hangat, karena Ary kecil terus saja berceloteh ria menceritakan tentang Zahra yang sangat pendiam.
"Zahra itu anaknya pendiam banget. Kalau Ary gak ngomong duluan, Zahra gak akan ngomong." ucap Ary kecil begitu menggemaskan.
Mobil itu telah sampai di sebuah pelataran rumah yang cukup mewah dan megah. Ketiganya turun dari mobil setelah menyampaikan beberapa pesan kepada sang supir.
"Ary!" panggil seorang anak laki-laki yang umurnya lima tahun lebih tua dari Ary.
Ary turun dari gendongan sang ayah dan berlari menuju orang yang memanggilnya. Senyumnya merekah melihat anak laki-laki itu sudah berada di depannya.
"Bang Ando, Zahra mana?" tanya Ary kecil begitu polos.
"Yang di tanyain kok Zahra sih, bukan bang Ando?"
"Kan bang Ando ada di depan aku! Ngapain harus di tanyain?"
"Hallo, Ary." Zahra datang menyapa dengan melambaikan tangannya.
Ary kecil tersenyum melihat Zahra akhirnya berbicara dulu tanpa di pancing untuk berbicara oleh Ary.
"Ya udah yuk, berangkat!! Takutnya kemaleman." ajak ibunya Zahra.
"Ma, Zahra mau satu mobil sama Ary!" ucap Zahra memohon tapi terlihat seperti sebuah perintah.
"Terus bang Ando sama siapa dong?" tanya Ando memelas.
"Ya udah bang Ando sama tante dan om aja. Biar malem ini Zahra sama papah dan mamahnya Ary." Ando hanya mengangguk.
"Blee. Papa sama Mama kamu buat bang Ando." ledeknya lalu berlari menuju mobil.
"Udah yuk!"
Semua orang masuk ke mobil yang sudah disiapkan oleh supirnya masing-masing. Papa dan mamanya Zahra bersama Ando berada di mobil milik papanya Zahra. Sedangkan Zahra dan Ary satu mobil dengan kedua orang tuanya Ary.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionCover by : @nidahfzh_ Seorang anak kecil bergaun putih susu itu berjalan mendekati sahabatnya yang tengah duduk di tepi danau sambil memandangi bintang. "Kamu masih suka bintang?" tanyanya kepada sahabatnya. "Sampai kapanpun aku akan selalu suka sam...