Segitiga Cinta (part 24)

36 9 7
                                    

Assalamu'alaikum, yuhu me kambek weeeh.

'Jangan kangen ah guwe juga enggak kangen sama lo'😄

Huwahahha banyak cingcong:)
Langsung ajah gasken kuuuuy😚
#EnjoyBae
#JanganSidersYahSayang😋😊
***

"Hehhehe. Fi, kok, lo enggak ngabarin ke guwe sama Kak Talita kalau Ali itu kecelakaan?" ucap Pia mengernyitkan keningnya.

*
*
*
"Ya, maaf, guwe 'kan jagain Ali, jadi enggak sempet buka hp"

"Ya sudah, 'kan yang penting Ali udah baikan, semoga cepat sehat. Aamiin" tukas Talita sembari mendo'akan kesembuhan Ali.

"Guwe, kedepan dulu" cakap Alfin melangkahkan kakinya pergi dari dalam ruangan.

Terlihat Alfin tengah murung, raut wajah masam, dan penuh rasa kesal.

Alfi yang terheran dengan sikap Alfin, langsung menghampiri Alfin yang tengah duduk di luar ruangan. Dan duduk di sebelah Alfin.

"Fin, lo kenapa? Kok kayak murung gitu?" tanya Alfi disertai tatapan heran.

"Enggak kok, cuman lagi capek ajah" Alfin mengelak.

"Ohhh, ya udah istirahat dulu" Alfi memberikan usul.

Di lubuk hati Alfin, dia merasa ingin membicarakan sesuatu kepada Alfi. Ingin rasanya Alfin menemani Alfi untuk satu hari saja.

"Fi, nanti sore, lo bisa ikut guwe, enggak?" tanya Alfin sembari menatap Alfi.

"Kemana?" tanya Alfi mengernyitkan keningnya.

"Ke suatu tempat rahasia" jelas Alfin tersenyum sumringah.

"Kemana sih?" Alfi terus bertanya.

"Ada dech pokoknya, yang penting nanti sore lo ikut guwe, oke?" tukas Alfin.

"Tapi, guwe 'kan lagi jagain Ali, di sini" balas Alfi.

"Kan bisa gantian, lagian juga orang tua Ali udah pulang" tutur Alfin.

"Hmmm, ya udah yah, nanti sore guwe mau ikut lo" jawab Alfi.

"Nah gitu dong, ini baru namanya Alfi Niandra, cewek paling cantik, manis, dan baik" gombal Alfin kepada Alfi.

Alfi hanya berkidik ketika Alfin mengatakan gombalan itu. Untuk Alfi, gombalan itu adalah umpan yang tidak akan pernah mempan supaya dia terbawa perasaan.

"Nanti guwe jemput lo, jam 3 sore" ucap Alfin menyeringaikan senyumnya.

"Fin, lo kumat apaan ngajak guwe jalan-jalan?"

"Enggak kumat apa-apa. Hehehe" Alfin tertawah lirih.
***

Sore harinya, Alfin pergi menemui Alfi.

"Assalamu'alaikum" ucap Alfin di depan pintu rumah Alfi.

"Wa'alaikumssalam" balas Pak Ahmad selaku Ayahnya Alfi sembari membukakan pintu.

"Om, Alfinya ada?" tanya Alfin.

"Ada, tapi masih di kamar, bentar om, panggilin yah" tukas Pak Ahmad, tetapi tiba-tiba Alfi sudah datang dan mengejutkan Ayahnya.

"Nah, ini anaknya" ucap Pak Ahmad.

"Ayah, Alfi mau keluar sebentar sama Alfin, boleh?" cakap Alfi meminta izin.

"Boleh, asalkan pulangnya jangan kemalaman" balas Pak Ahmad mengusap puncak kepala Alfi.

"Om, kita pamit dulu yah" ucap Alfin, sembari berpamitan. Begitupun dengan Alfi.

"Assalamu'alaikum" Alfin memberi salam. Dan melangkah pergi.

"Wa'alaikumssalam" balas Pak Ahmad.
***

"Mah, kok Alfi enggak kesini yah?" tanya Alfi kepada ibuny.

"Mungkin dia lagi ada urusan" jelas Bu Donita, yang tengah mengajak Alfin jalan-jalan di taman rumah sakit dengan menggunakan kursi roda.

"Hmmm" Ali nampak muram.

"Mah, Ali kapan pulangnya?" lanjut Ali bertanya kepada Bu Donita.

"Masih lama, Nak, 'kan kamu juga harus kontrol kesehatan, apa lagi kepala kamu masih rentan sakit" jelas Bu Donita.

"Tapi Ali udah enggak betah di sini, Mah" ucap Ali.

"Iya,Mamah tahu, tapi ini juga buat kesehatan kamu" jelas Bu Donita lagi.

"Mah..." lirihnya.

"Sabar ya, Nak" Bu Donita memeluk Ali dari belakang.

***

"Fin, sebenarnya kita mau kemana sih?" tanya Alfi kepada Ali yang masih mengajak Alfi berjalan menyusuri taman kota.

"Kemana ajah, yang penting lo sama guwe" Alfin malah menggombali Alfi.

"Ihhh, malahan ngegombal. Serius, kita mau kemana ini" Alfi terus bertanya disepanjang perjalanan.

Alfin masih menggandeng tangan Alfi dengan erat-erat. Menyusuri gang sempit , kemudian melewati jalanan yang sisi kanan kirinya dilukisi berbagai macam gambar dan karya tulisan. Dan akhirnya Alfin berhenti di tempat asing bagi Alfi.

Gedung tua yang bernuansakan abu-abu, dindingnya dipolesi dengan corak ambstrak.

Tempat ini terletak di belakang Taman Kota, yang berbatasan dengan tembok taman.

"Ini tempat apa fin?" tanya Alfi sembari mengedarkan pandangannya mengamati sekelilingnya.

"Tempat kita, Fi" Alfin tersenyum, menatap Alfi dan perlahan memegang ujung pundak Alfi, dan memposisikan badannya berhadapan dengan Alfi.

"Maksudnya?" Alfi masih bingung menatap Alfin.

"Lo, lihat lukisan yang ada di dinding rumah itu" Alfin menunjukan ke arah rumah bernuansa abu-abu itu yang penuh dengan lukisan abstrak dari berbagai macam corak.

"Alfin..." Alfi menatap lukisan itu dengan berkaca-kaca dan melirihkan suaranya.

"Di sinilah kita kenal, di sinilah kita mengikat janji persahabatan. Lo masih ingat 'kan?" Alfin mencoba mengingatkan tentang hal itu kepada Alfi.

Dengan sigap, Alfi melangkahkan kakinya menuju gedung itu.

***
Alhamdulillah bisa up lagi:)

BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN YAH. STAYTUNE TERUS YAH DAN JANGAN OUT READERS AKU:(

(aku sayang kalian, serius!!!)😋❤
#SalamSegitigaCinta(SC3A)

Segitiga Cinta [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang