Segitiga Cinta (part 6)

146 45 9
                                    

Hai hai hai..... Kali ini aku bakalan update bab 6 nya. Semakin seru pastinya dan makin banyak cerita" menariknya so jangan lupa baca and vote
#EnjoytoReading:)
*
Alfin terlihat ngambek dengan Alfi. Alfi sendiri bingung mengapa tiba-tiba Alfin seperti itu. Lalu didalam perjalanan pulang mereka hanya saling diam.
***

Pagi ini Alfi ada acara sama teman-temannya. Semua siswa disibukan dengan persiapan untuk acara pentas seni tahunan yah memang setiap akhir tahun pasti sekolah Alfi mengadakan acara pentas seni tahunan. Jadi Alfi dan siswa yang lain sibuk kesana kemari.

Acaranya dimulai jam 3 sore sampai jam 5 sore.
"Ehhh, lo bagian ini nanti aktingnya harus serius, harus begini. " Alfin terlihat serius banget ngarahin teman-temannya supaya mantap saat pementasan dimulai.

"Fin, lo kan nanti bagian awal masuk teruusss guwe giii..." ketika Maura sedang bertanya kepada Alfin tiba-tiba pembicaraanya terpotong karena Alfin dipanggil oleh Bu Mega walikelasnya.

"Bentar ra, guwe dipanggil Bu Mega." Alfin langsung beranjak pergi dari hadapan Maura. Maura Diyatansih adalah teman sekelas Alfin, Maura sebenarnya memiliki perasaan suka sama Alfin tapi Maura hanya bisa diam dan memendam rasa sukanya itu dari dulu.

"Itu Alfin, guwe coba tanya dech kenapa dia kemarin ngambek sama guwe." Alfi yang baru saja selesai meng koordinasi teman-temannya dikelas lalu dia keluar kelas untuk mengambil perlengkapan lain saat itu dia melihat Alfin sedang berjalan dikoridor dengan sedikit terburu-buru. Alfi pun segera menghampiri.

"Fin, Alfin tunggu bentar guwe mau ngomong."
"Mau ngomong apa sih Fi, guwe lagi sibuk nih." Jawab Alfin dengan terus berjalan.
"Bentar dulu Fin guwe mau ngomong soal kemarin dirumah Pia."
"Soal apa fi udah ahh guwe buru-buru. "Alfin masih berusaha menghindar dari langkah Alfi yang sedari tadi mengikutinya.

"Tunggu, guwe mau nanya kenapa lo kemarin ngambek sama guwe, gara-gara apa coba gara-gara guwe sama Ali.?" Tiba-tiba Alfin menghentikan langkahnya.

"Enggak, bukan soal itu fi udah lah lupain ajah, guwe udah gak ngambek lagi sama lo." Alfin menjawab dengan senyum tipis dan raut wajah masam.
"Bener lo gak ngambek sama guwe?."
"Iyah bener fi, masa ya guwe boong."

Alfin menyentuh pundak Alfi dan tersenyum manis lalu dia kembali melanjutkan langkahnya. Alfi bengong kebingungan karena sikap Alfin tadi yang aneh gak kaya biasanya Alfin menyentuh pundak Alfi.
"Haaaaa..." Alfi masih melihat langkah Alfin yang semakin menjauh darinya.

*

"Mari kita saksikan pertunjukan pentas seni tahunan SMA Tunas Bangsa beri tepukan yang meriah. "

MC membuka acara pentas seni dengan meriah para penonton dan tamu undangan  juga sudah datang. Para pengisi acara telah bersiap di belakang panggung mereka semua terlihat sibuk mempersiapka segalanya dari properti, makeup, pemain, lighting dan masih banyak lagi.

"Aduuhh, guwe gugup nih." Dodit terlihat gugup, pada pementasan kali ini Dodit dipementasan sebagai Ramayana. Karena kelas Alfin memilih drama kolosal bernuansa kerjaan Jawa jadi dia memilih drama Rama Shinta. Drama ini sudah tidak asing lagi dimata para khalayak ramai.

"Udaahh tenang dit, tarik napas dulu dalem-dalem hembuskan." Ucap Rinjani yaitu sebagai Shinta didrama Rama Shinta kali ini.
"Huuufff...." Dodit menghembuskan napasnya dengan teratur.

"Kalian semua udah siap?." Tanya Alfin kepada teman-temannya.
"Siap fin udah siap semuanya." Jaz menyanggah.
"Syukurlah." Balas Alfin
"Kita tampil urutan berapa fin?" Tanya Rinjani
"Urutan ke dua, setelah kelas C."

Segitiga Cinta [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang