Assalamu'alaikum readers yuhuuu me Comeback nih. Yuks next kita baca.
Budayakan vote sblm membaca⭐
#EnjoytoReading
***"Aww sakit ongeb!!!" Alfi pun menjitak balik Alfin dan akhirnya mereka saling kejar kejaran di sekitar taman.
Setelah itu mereka berdua pulang karena hari sudah semakin sore
*
*
*
Saat perjalanan pulang Alfin maaf menagih janji kepada Alfi.
"Jangan lupa janji lo yang tadi sore" celetuk Alfin sembari menepuk pundak Alfi.
"Aiihh, janji yang mana?" Alfi mengernyitkan kedua alisnya.
"Diihh, masih muda kok pelupa. Janji katanya mau ngasih masakan lo ke guwe" Alfin juga mengernyitkan kedua alisnya dan menyunggingkan senyumnya.
"Ohhh itu, yah yah guwe inget ya udah ayo masuk" ucap Alfi ketika sudah sampai di depan rumahnya.
"Nggak lah guwe disini ajah, masih gerah banget, huuuf" ucap Alfin sesekali mengibaskan bajunya.
"Hmm oke, guwe ambilin dulu" balas Alfi melangkahkan kakinya kedalam rumah.
Beberapa menit kemudian Alfi datang kembali membawa kotak makan berwarna orange.
"Nih!" Alfi menyodorkan kotak makan orange tersebut kepada Alfin.
"Wuiihh, thank's yah" ucap Alfin menerima kotak makan orange tersebut.
"Sama-sama, oh yah jangan lupa nanti nyokap sama bokap lo suruh nyicipin enak apa enggak gitu. Hehehe" Alfi tersenyum manja dan sesekali menaikan kedua alisnya ke atas bawah.
"Siap beb. Heheh" balas Alfin lalu mengambil posisi berdiri.
"Idih beb apaan" Alfi mengakat alis sebelah kirinya.
"Diih gak boleh guwe panggil lo bebeb, apa mau guwe panggil....sayang...." Alfin masih menggoda Alfi dengan perkataannya.
Sampai-sampai pipi Alfi terlihat memerah. Baper kuy. Hahah
"Udah udah pulang sanah, udah sore." Alfi mendorong Alfin supaya beranjak pulang.
"Ya ampun jahat lo, masa guwe diusir sih guwe kan masih kangen sama lo" ucap Alfin sedikit dengan nada lirih lembut.
"Apaan sih, udah sanah pulang" Alfi masih berusaha mendorong badan Alfin yang kekar sembari tersenyum malu.
"Diih diih pipinya merah." Alfin menunjuk nunjuk kearah wajah Alfi yang terlihat memerah.
"Alfin...." Alfi menggembungkan pipinya seperti bakpao.
"Isss, ya yah guwe pulang. Selamat sore sayang...." ucap Alfin sembari beranjak melangkahkan kakinya dan tersenyum gagah kepada Alfi.
Terlihat pipi Alfi memerah seperti tomat. Ketika Alfin sudah tidak terlihat lagi langkahnya.
Alfi masuk kerumah dan bebersih badan karena jogging tadi sore lumayan menguras tenaga dan badannya sungguh bau asam.
Alfi mengendus keteknya sendiri, "uhhh bau banget. Hahah"
***
Maura POV[Kamar Maura]
Rebahan adalah kebiasaan guwe semenjak ujian melanda sekolah guwe. Nyokap bokap guwe orang sibuk nggk pernah ada waktu lama bareng guwe di rumah.
Guwe dirumah cuman sama kakak cowok guwe dan pembokat guwe.
Kakak cowok guwe bernama Setiawan Bramastajaya. Kakak guwe sekarang kuliah di UNIVERSITAS TARUNA MANGUNDIJAYA kampus terfavorit sejabodetabek.
Aku bener-bener booring setiap hari cuman di kamar latihan soal buat ujian.
Hmmm kenapa tiba-tiba aku kepikiran Alfin yah. Yah memang aku suka sama Alfin tapi nggak bisa di pungkiri lagi, Alfin nggk suka sama aku sukanya sama si Alfi. Idihh
Apalagi dulu pas pentas seni tahunan, kelihatan banget Alfin itu cemburu sama Alfi yang dansa sama Ali. Diihh sebel banget apa sih istimewanya Alfi.
Cantikan juga guwe, lebih tajiran guwe, iihh Alfi apaan dia.
Hmmm tapi aku harus pintar-pintar bersandiwara dihadapan Alfin kalau aki itu juga care sama Alfi. Kan jadinya aku kelihatan baik di mata Alfin.
"Sekarang guwe jadi jarang ketemu sama Alfin, hmmm lagi pula sekarang sibuk-sibuknya ujian" gumam ku sembari melamun.
Saat aku sedang ngelamunin Alfin, tiba-tiba suara nyaring kakak guwe terdengar jelas di telinga.
"Maura...Maura" yah itu suara kaka guwe si Iwan.
"Hadehh iya kak apaan sih teriak-teriak" balas ku ketika si Iwan sudah ada di depan pintu kamar.
"Kakak mau pergi kerumah teman kakak, lo mau ikut nggak?" ajak Kakak Iwan.
Setelah mendengar ajakan kakak ku, aku langsung dengan sigap berdiri dari ranjang tempat tidur.
"Ikut, guwe ikut"
"Ya udah gih sanah siapa-siap" ucap kakak Iwan yang masih bertengger di depan pintu kamar."Ya udah sanah kakak keluar, orang aku mau ganti baju dulu" kemudian aku menghampiri kak Iwan dan mendorong nya untuk keluar.
Setelah itu aku tutup pintu kamar dan bergegas untuk berganti pakaian dan bersolek.
Maura POV END.
***
Di tempat lain Ali terlihat sedang berada di supermarket dekat komplek perumahannya.Kemudian Alfin memasuki supermarket tersebut dan mulai mengedarkan matanya ke rak-rak yang bertengger di dalam supermarket.
Dan dia menuju rak yang atasnya sekumpulan makanan ringan untuk camilan.
Saat Ali memegang salah satu camilan di atas rak, secara bersamaan ada orang lain yang juga tidak sengaja akan mengambil camilan tersebut."Ehhh" ucap Ali dan seorang wanita tersebut secara bersamaan.
"Ali!" wanita tersebut memanggil nama Ali dan mulai memandangi wajah Ali.
Ali mengernyitkan kedua alisnya tanda ke heranan melihat wanita tersebut
'Kaya kenal' gumam Ali di dalam hatinya.Wanita tersebut berumur sekitar 21 tahun. Mengenakan cardigan abu-abu dan celana jins serta mengenakan hijab pasmina yang membungkus rambut wanita tersebut.
"Hey kamu Alif kan ehh Ali maksudnya" ucap wanita misterius tersebut.
"Yah aku Ali, bentar-bentar kayak kenal tapi siapa" balas Ali sembari menaruh jemari tangannya di bawah dagunya.
"Hayoh tebak siapa?" wanita tersebut masih tersenyum manis dan sesekali berpose layaknya model yang akan di potret saja.
*
*
*
Alhamdulillah guys guwe bsa up lagi nih semoga kalian suka yah, jangan lupa tinggalin jejak bintangnya⭐ dan komen juga okeh?
#seeYou
#LopYouReaders💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga Cinta [Finish]
Teen FictionFINISH✅ 📌[sajak_septiani]🌺 ⚠ AUTHOR JUGA BUTUH DUKUNGAN MAKA DARI ITU VOTE DAN KOMENAN DARI READERS SANGAT MENDUKUNG UNTUK PARA AUTHOR JADI SEMANGAT NULISNYA :) 🍁🍁🍁 Mencintai saling diam diantara sahabat sendiri. Salah mengartikan rasa suka ini...