Segitiga Cinta [Finish]

Segitiga Cinta (part 18)

Yuhu me come back, sorry guys gwe jadi gantungin crita ini, hari ini guwe up yah guys
Vote⭐ and comment 💬 yah....😍
#SalamSegitigaCinta
#3A🥀

*
*
*
"Nama kuliah nya apa?" tanya Alfin sedikit ketus.
"Universitas...."
***
"UNIVERSITAS TARUNA MANGUNDIJAYA, itu loh kampus ter elit se jabodetabek," tutur Ali.

"What!" itu 'kan kampusnya si Iyan," gumam Alfi sedikit terkejut.

Alfin yang sedikit mendengar perkataan Alfi langsung menyambar, "Iyan kan mantan lo fi,"

Alfi tidak mempedulikan perkataan Alfin dan langsung memberi tanggapan, "ehhh kayaknya guwe gak bisa dech."

"Kenapa fi?" ucap Ali.
"Yah, guwe masih kepikiran masalah biayanya," Alfi terlihat murung.

"Udah tenang ajah nanti gue bilangin ke bokap," Ali tersenyum.

"Ta-tapi," ucap Alfi terbata-bata.
"Udah, tenang ajah yang penting lo tetep lanjut kuliah, masalah biaya itu gampang," Ali memberi saran.

Alfin yang sedari tadi diam, langsung menimpali obrolan Alfi dengan Alfin.

"Nah! Iyah fi, lo lanjut di Unversitas itu nanti guwe daftar di situ juga," Alfin menyengir.

"Hmmm, berarti lo berdua mau kuliah di Universitas itu?" Alfi memandangi kedua sahabatnya.

Dengan serentak Ali dan Alfin mengangguk bersamaan.

"Okeh dech guwe mau," Alfi tersenyum manis dan membuat Ali dengan Alfin ikut tersenyum sembari memandangi Alfi.

"Terus kapan nih daftarnya," tanya Alfin.
"Besok ajah gimana?" timpal Ali.
"Okeh," Alfi menyetujuinya dan terlihat raut kegembiraan di wajah mereka bertiga.

Akhirnya mereka bertiga sepakat akan lanjut kuliah di UNIVERSITAS TARUNA MANGUNDIJAYA. Semoga persahabatan mereka bertiga selalu abadi dan tidak ada kata perpisahan diantara mereka bertiga sebelum ajal menjemput.
***
Maura dan Iwan sudah sampai di rumah teman Iwan, butuh waktu satu jam untuk sampai disitu.

Mereka berdua menyambangi rumah mewah bernuansakan cat putih berlantai tiga, rumah ini mewahnya melebihi dari pada rumah Maura.

Ting.tong.ting.tong

Iwan menekan tombol belnya dan selang beberapa menit kemudian, seorang lelaki berpawakan semampai umur sekitar 19 tahun membukakan pintu.

"Ehhh, Iwan," ucap lelaki tersebut.
Kemudian mereka berdua saling tos ciri khas persahabatan mereka berdua.
"Wehh sob apa kabar?" tanya Iwan.

"Baik-baik, ehh masuk yuk," ajak lelaki tersebut.

Kemudian mereka semua memasuki rumah mewah tersebut yang sangat megah bak istana kerajaan. Maura sedikit ternganga dan terpukau.

"Silahkan duduk," lelaki tersebut mempersilahkan Iwan dan Maura untuk duduk di sofa berwarna biru gelap. Iwan dan Maura pun duduk.

"Ehhh, ini cewek lo wan?" tanya lelaki tersebut sembari menatap Maura.
"Njer, bukan ini adik guwe kali," tutur Iwan.

"Owhhh kirain pacar lo, kenalin guwe Iyan," ternyata lelaki tersebut adalah si Iyan kemudian Iyan menjulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Maura.

"Maura," jawab Maura singkat disertai senyuman.

Jabat tangan Maura dengan Iyan cukup lama dan mereka berdua akhirnya saling berpandangan sehingga Iwan langsung mengacaukan adegan itu.