Assalamu'alaikum selamat pagi readers semua🥰🥰🌈
Yeay me kambek nih akhirnya bisa update lagi. So jangn lupa klik tombol bintangnya yah dan kasih komenannya juga🥰
#lopyureaderssemua😂🥰
#SC3a🥰****
Alfin mulai tersadar dari kehampaannya. Dia mulai mencerna perkataan Alfi.Memang benar, lebih baik berteman dari pada memiliki perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
*
"Dok, bagaimana keadaan anak saya, kenapa anak saya menjadi seperti ini, dok," ucap Ibunda Ali."Kami mohon maaf, bu. Sebaiknya anak ibu dirujuk ke rumah sakit yang perlengkapannya jauh lebih memadai," jelas dokter paruh baya tersebut.
"Pah, gimana ini?" tanya Bu Donita.
"Ya sudah, kita bawa Ali berobat ke luar negeri, Mah. Papah akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan anak kita," tutur Pak Linor dengan sungguh-sungguh."Baiklah, untuk administrasi bisa diselesaikan dulu, Pak, Bu," tukas Dokter tersebut.
Kemudian Pak Linor pergi menuju tempat administrasi pembayaran.
***
Alfi tengah bersiap-siap untuk menjenguk Ali. Dengan susah payah dia pergi menggunakan angkot."Semoga Ali sudah sembuh," ucapnya lirih ketika di dalam angkot.
***
Ternyata Alfin sudah ada di rumah sakit dan sedang mengobrol dengan Ali."Li, lo serius mau berobat di London?" tanya Alfin di dalam ruang rawat inap.
"Iya, Fin. Itu sudah menjadi keputusan bokap nyokap guwe. Dan guwe pikir ini adalah cara yang terbaik untuk guwe mengikhlaskan lo sama Alfi," ucap Ali dengan sedikit terbata-bata.
"Maksud lo? Mengikhlaskan gimana?" tanya Alfin sembari mengernyitkan keningnya.
"Guwe tahu, lo suka 'kan sama Alfi?" tanya Ali yang membuat Alfin sedikit gugup.
"Emm, iya guwe suka sama Alfi, tapi mungkin Alfi enggak suka sama guwe," tuturnya sedikit murung.
"Kan itu masih kemungkinan, Fin. Kita 'kan enggak tahu perasaan yang sebenarnya itu gimana? Udah positif thinking ajah, kalau semisal lo bener-bener sayang sama Alfi, ya lo harus perjuangin cinta, lo dong,"jelas Ali sembari menepuk pundak Alfin.
"Tapi, lo juga suka 'kan sama Alfi. Guwe paham betul, Li dari cara lo memandang Alfi, lo itu suka juga 'kan?" timpal Alfin sedikit memaksa.
"Iya memang itu benar, tapi guwe enggak mau sahabat guwe sendiri menderita karena percintaa yang rumit ini, lebih baik guwe kehilangan cinta guwe, dari pada kehilangan sahabat terbaik guwe," jelas Ali yang membuat Alfi terharu penuh pilu.
Tanpa disadari Alfin dan Ali, ternyata Alfi mendengar perkataan Ali. Kemudian Alfi menghampiri kedua insan lelaki itu.
"Li, kenapa lo bilang seperti itu. Apa maksudnya?" tanya Alfi keheranan.
"Guwe tahu, dan guwe paham. Alfin itu suka sama lo, Fi. Dan guwe yakin lo juga suka 'kan sama Alfin, udah lah mendingan lo berdua jadian," tutur Ali dengan terbata-bata."Tapi, Ali juga suka sama lo, Fi. Dia memendam rasa suka itu dari sejak kita SMA," jelas Alfin menatap dalam Alfi.
"Ini maksudnya gimana sih, guwe bingung kenapa kalian saling lempar gini ngomongnya, jelasin coba," Alfi nampak kebingungan.
"Jujur yah Fi, guwe mau berobat ke London dan...," jelas Ali yang tiba-tiba terpotong oleh Alfi.
"Apa, ke London," Alfi membukatkan matanya."Iya, karena komplikasi benturan di kepala guwe semakin parah kalau tidak cepat-cepat dibawa berobat ke tempat yang lebih memadai," jelas Ali.
"Tapi 'kan Li, kita nanti enggak bisa ketemu lagi dong, hiks, hiks, hiks," ucap Alfi tersedu-sedu.
"Guwe pikir, ini adalah cara terbaik supaya guwe bisa mengikhlaskan lo sama Alfin bersatu, guwe enggak mau persahabatan kita itu pupus, lebih baik guwe berkorban perasaan untuk sahabat guwe," jelas Ali dengan suara berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga Cinta [Finish]
Novela JuvenilFINISH✅ 📌[sajak_septiani]🌺 ⚠ AUTHOR JUGA BUTUH DUKUNGAN MAKA DARI ITU VOTE DAN KOMENAN DARI READERS SANGAT MENDUKUNG UNTUK PARA AUTHOR JADI SEMANGAT NULISNYA :) 🍁🍁🍁 Mencintai saling diam diantara sahabat sendiri. Salah mengartikan rasa suka ini...