Sepertinya pagi ini menjadi weekend terproduktif bagi kesehatan senja. Bagaimana tidak? Masih pagi,tapi badan senja sudah penuh dengan keringat.
Tunggu,bukan keringat karena olahraga. Tapi, keringat panas dingin karena rasa geroginya.
Harusnya,saat ini dia sedang memandikan si mpus. Tapi memang dasar kucing nakal,pagi pagi sudah membuat senja repot dengan masuk ke rumah langit
" Aduh,gimana nih?" Batin senja
Gadis itu terus maju mundur panik,sambil menggigit kuku jarinya. Terkadang,senja juga mengintip melalui celah pagar.
Sampai akhirnya, kegiatan nggak jelasnya itu berakhir karna tiba-tiba pagar terbuka,dan menampilkan langit yang sedang menggendong si mpus.
" Nyari ini?"
Senja yang dalam posisi menungging pun mendongak,dan berdiri tegap. benar-benar tegap, kaku,dan juga tegang.
" Ah i- iya" kata senja gugup
" Nih!" kata langit sambil memberikan mpus pada senja
" Aduh,mpus tuh ya bandel banget si? Suruh mandi malah kabur hmm" kata senja memarahi si mpus
" Meow"
" Sejak kapan kucing paham diomelin?"
" Eh,hehe"
" Yah,malah ketawa. Yaudah yuk masuk! sekali kali main lah,masa sejak saya pulang belum pernah tuh main kesini?"
" Ng kapan kapan deh,hehe"
" Kapan- kapan Mulu,kapannya kapan nih?"
" Mmm Wallahualam" senja mengedikkan bahu
" Bisa aja kamu" kata langit sambil mengacak rambut senja
" Aduh,pagi- pagi udah bikin panas dingin aja" batin senja
" itu Tante Mega juga di dalem loh"
" Eh iya ya? Emang ada acara apasi kak?"
" Makanya masuk, biar tau"
" Kapan- kapan deh,mau mandiin si mpus"
" Yah, yaudah deh" kata langit pasrah
Sementara itu,disisi lain sebuah Vespa berhenti tepat di depan rumah senja. Gadis itu menengok, diikuti langit setelahnya.
" Saya masuk deh, takut ganggu" langit tersenyum lebar
" Eh kok,Masuk si?" Gumam senja melihat langit masuk
Dengan kesal, senja mendekati pengendara Vespa yang dia ketahui sebagai lembayung.
" Ngapain?" Ketus senja
" dih,galak amat?"
" Dih gilik imit"
Lembayung terkekeh,lalu menyodorkan sebatang coklat
"gratis"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)
Teen FictionSenja apa kau tau? Sore kemarin aku bertemu satelitnya Saturnus Dia bilang akan menungguku "Jangan menungguku!" Kataku kemudian Karena lembayung akan pergi bersama senja Jangan merindukanku! Karena lembayung tak akan berpaling dari senja Bukan Mer...