14

159 142 21
                                    

Dengan mata berkaca-kaca,senja menatap layar ponselnya. Bukan karena sedih atau terharu tapi saking ngantuk nya menunggu lembayung.

Kira-kira satu jam yang lalu cowok itu mengirim pesan supaya senja pergi duluan ke warung seblak Bu dar. Dan,disinilah dia sekarang bersama rasa bosan yang mulai mengambil alih tubuhnya.

" Udah lama?" Tanya lembayung

Cowok itu lalu duduk didepan senja,di meja lesehan yang sudah cewek itu booking sebelumnya.

" Lo gak liat Mata gue udah kehilangan wattnya hah? Mana pantat gue jamuran dan ah, sekarang harus ketemu Lo? Sungguh,penyiksaan apalagi yang Tuhan dustakan" jawab senja dramatis,membuat lembayung terkekeh

" Separah itu?"

" Menurut Lo?" Tanya senja gemas

" Yamaap,kalopun ada yang harus disalahin itu Bu Ina. Masa waktunya pulang malah ulangan, udah mah soalnya susah lagi"

" Salah lo,waktunya ulangan malah kabur" kata senja yang hanya di balas ringisan oleh lembayung

" Yaudah lah kuy pesen" kata lembayung sambil  membolak balikan buku menu

" Lo yakin mau lanjutin tantangan ini?" Tanya senja ragu

" Hmmm"

" Kalo Lo mati kepedesan gimana?"

Lembayung mendongak lalu tersenyum
" Cie pelhatian"

" Ya bukan gitu, masalahnya kalo Lo sampe kenapa-kenapa,gue gak mau tanggung jawab" elak senja

" gue serius.seperti yang udah Gue bilang sebelumnya. Kalo gue,bakal ngebuktiin gue tuh pantas memiliki Lo"

Lembayung menatap senja yang menatapnya ragu. Untunglah seorang pelayan datang dan memecahkan ketegangan diantara mereka.

" Seblak ceker sama jus jeruknya satu" kata lembayung memesan

" senja?"tegur lembayung melihat senja yang masih saja diam

" Oh? Samain aja" kata senja setelah sadar

Lembayung tersenyum" yaudah,jadi dua ya Bu!"

Melihat kepercayaan diri lembayung membuat senja sedikit pesimis gimana kalo cowok itu bisa menyelesaikan tantangan nya? Gimana kalo cowok itu yang menangin taruhan ini? Ah,tapi gak mungkin.

Dengan bosan,gadis itu mengedar pandangannya. Tak ada satu hal yang menarik,kecuali apa yang dilakukan cowok didepannya.

Cowok itu, lembayung, mengeluarkan beberapa batang coklat dan air mineral ke atas meja. Senja melongo.

" Kenapa? Gak ada peraturan yang ngelarang gue bawa ini semua kan" tanya lembayung

" Ng nggak sih" jawab senja

Tak lama kemudian, seorang pelayan membawa pesanan mereka.

" Makasih" kata lembayung yang di balas senyuman oleh pelayan itu

" The game has started" kata lembayung semangat

Cowok itu memulai aksinya. Dia mulai menyeruput kuah seblak yang uap nya masih mengepul itu. Slurp.. satu suapan yang mampu membuat lembayung melotot. Cowok itu merasa lidahnya Kelu dan terbakar ,bahkan matanya sedikit berkaca-kaca.

" Lo gapapa?" Tanya senja ragu

Lembayung tersenyum,lalu menggeleng. Untuk beberapa saat,cowok itu memang sempat putus asa. Tapi dia sadar,rasa sayang nya pada senja tidak bisa dikalahkan hanya dengan semangkok seblak. Dia,tidak se cemen itu.

Dengan semangat,cowok itu kembali melahap seblak nya. Walaupun terkadang, dia harus memakan coklat dan meminum air mineral yang sengaja dia bawa, untuk meredakan rasa pedasnya.

Melihat hal itu jelas saja membuat senja semakin pesimis. Ada rasa takut jika lembayung bisa memenangkan taruhan ini. Dan kalau hal itu sampai terjadi,dia nggak mungkin menerima lembayung menjadi pacarnya. Karena sampai saat ini pun,hatinya hanya untuk kak langit.

" Kalo nggak kuat gak usah dipaksain. Liat tuh, udah berapa botol air mineral yang Lo abisin,gak kembung apa? Udah gitu liat deh,ingus Lo kemana-mana! Mana nangis lagi"

" Nggak! Gue masih kuat kok hosh hosh" jawab lembayung dengan bibirnya yang agak Jontor karena kepedesan

Lembayung kembali memakan seblaknya, yang bahkan kini hanya tersisa kuah dan sepotong tempura yang akan menentukan nasibnya.

Dengan mata sembab,bibir Jontor,dan ingus meler cowok itu mencoba menguatkan dirinya.

" Gue bisa,gue pasti bisa. Gue tau gue hebat,gue gak se cemen itu,gue gak bisa dikalahin hanya dengan seporsi seblak"batin lembayung

Senja mengusap wajahnya frustasi
" mampus gue"

" Udah lembayung,jangan dipaksain ih!"

Lembayung menatap senja dengan mata sembabnya,lalu melahap satu sendok terakhir.

" The game has finished hosh hosh" Kata lembayung bangga,lalu meminum jus jeruk yang sengaja dia sisakan sebagai penutup

Setelah puas minum,lembayung merebahkan dirinya. Untunglah kondisi warung saat itu tidak terlalu ramai.

" Jadwi,gwimana? Tanya lembayung tidak jelas karena mulutnya penuh coklat

Senja diam. Cewek itu hanya bengong sambil menopang dagunya dengan kedua tangan.

" Jangan jadi Roro Jonggrang Lo,ntar gue kutuk jadi seblak tau rasa deh" ancam lembayung lalu terkekeh

Senja mendengus" Lo menang"

Lembayung menoleh lalu tersenyum"berarti, sekarang Lo milik gue seutuhnya"

" Separonya!" Jawab senja ngegas

Lembayung meringis" Oiya lupa hehe"

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang