23.

140 126 14
                                    

Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun koridor SMA Nezawa masih ramai oleh siswa dengan kemeja putih yang dipadukan dengan jas hitam,dan bawahan bermotif Tartan.

"Permisi, permisi!" Senja menyelinap diantara kerumunan, hari ini cewek itu memang berangkat agak telat, membuatnya harus menunggu lebih lama untuk angkot berikutnya.

Dia hampir bernafas lega saat sudah menaiki tangga menuju lantai dua,dimana kelasnya berada.

Bruuuk!

Sayang. Saking rusuhnya,cewek itu sampai tidak sadar menabrak seseorang.

"Aduh!" Pekik senja. Cewek itu bangun sambil mengusap pantatnya yang rasanya kandas.

"Titan? Yaampun hobi banget ya kita tabrakan" kata senja seraya terkekeh

Cewek itu lalu ikut membereskan setumpuk buku yang berantakan karena ulahnya.

" Banyak banget bukunya?" Tanya senja. Pasalnya,buku itu sampai menutupi setengah wajah Titan.

" Iya nih" jawab titan. Cowok itu terlihat keberatan dengan setumpuk buku di tangannya.

" Gue bantuin deh"kata senja menawarkan diri

" Boleh?"

" Boleh"

" Yaudah deh" kata Titan sambil menyerahkan setengah buku pada senja

Merekapun berjalan bersama menuju kelas beriringan.

" Lo kok belum masuk kelas. Hayo.. telat ya?"

" Eh,enggak. Titan si udah berangkat dari pagi. Cuma ya ini,disuruh ambil buku sama Bu Ina"

Senja mengangguk angguk paham
" berarti gue yang telat dong hehe" cewek itu terkekeh garing" lah, sekarang Bu Ina nya mana?"

" Udah dikelas,tau sendiri kan dia orangnya tepat waktu"

Senja kembali mengangguk-angguk. Cewek itu menggerutu dalam hati" mati aja sono,senja! Daripada harga diri Lo diinjak-injak sama guru killer itu"

" Loh,sepi ya?" Tanya senja begitu mereka sampai didepan kelas yang pintunya tertutup.

" Tentu aja, pelajaran sejarah nggak ngajarin main drum,jadi gak rame"

Senja diam. Sepersekian detik kemudian dia menyadari kalau Titan sedang melawak. Cewek itupun terpaksa tertawa garing.

" Assalamualaikum" kata Titan dan senja kompak, begitu masuk kedalam kelas.

Tapi kekompakan mereka ambyar begitu melihat kondisi kelas yang diluar nalar. Disana,mereka melihat kondisi kelas yang nihil tanpa penghuni.

" Pada kemana?" Tanya senja

Titan meletakkan bukunya keatas meja guru,diikuti senja dibelakangnya.

" Tadi si rame"

" Pagi cinta!"

Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil dari belakang,membuat mereka otomatis berbalik.

" Lembayung, yang lain pada kemana?" Tanya titan

Tanpa mempedulikan pertanyaan Titan, lembayung mencekal tangan senja" ikut gue yuk!" Lalu mengajaknya ke depan kelas

"Ngapain si?" Tanya senja

" Liat deh!"

Senja mengikuti arah pandang lembayung. Cewek itu langsung membelalakkan matanya begitu melihat barisan siswa siswi SMA nezawa, yang berbaris membentuk tulisan i love you senja. Dilihat dari seragamnya yang masih baru,dan postur tubuhnya yang terlihat masih polos,senja bisa menebak mereka adalah anak kelas sepuluh.

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang