16.

160 135 28
                                    

Seorang cowok berkacamata sedang berjalan di koridor SMA nezawa yang terlihat sepi. Matanya yang sipit terlihat semakin sipit karena mengernyit begitu melihat siswi perempuan yang sepertinya dia kenal.

Karena penasaran,cowok itu berlari mendekati siswi perempuan yang sedang membaca novel, yang dia kenal sebagai senja.

" Pagi!" Sapanya

Senja menengok" eh? Pagi!" Kata senja kembali membaca novelnya.

"Serius amat bacanya?" Tanya Titan yang dibalas senyuman oleh senja

" Kamu harus berhenti baca kalo lagi jalan"

Senja menengok lalu tersenyum" eh? Maaf jadi dianggurin"

" Gapapa. Kalo udah hobi emang susah" kata Titan lalu tersenyum

" Sendirian aja nih?" Tanya senja

Titan menggeleng" enggak. Berdua sama kamu kan?"

" Oh iya,hehe"kata senja lalu terkekeh rikuh

" Kamu sendiri? Gak bareng lembayung?" Tanya titan membuat senja sadar kalau pagi ini makhluk tengil itu belum juga muncul.

" Enggak. Belum liat malah"

" Oh,yaudah gapapa sama Titan aja"

" Iya hehe" jawab senja Canggung

Merekapun berjalan bersama menuju kelas. Sesampainya dikelas, mereka langsung duduk di tempat masing-masing.

" Woy si anying bantuin gue atuh ini!"

" Elah bentar ini punya gue juga lagi sakaratul maut!"

Senja benar-benar geram. Pagi-pagi gini ketenangan nya sudah terusik oleh dua curut yang duduk didepannya.

" Emang gak ada akhlak ya lu pada? Sekolah tuh belajar,bukan malah Mabar sama nge bokep dasar manusia WiFi!"

" Apasi masih pagi udah ngegas aja " kata Fabian masih fokus pada ponselnya

" Hooh" sahut Alwi setuju

" Dasar curut curut tengil!" Batin senja

Sebentar. Omong-omong tengil,senja jadi ingat sesuatu. Kemana salah satu member geng gesrek ini? Senja jadi penasaran.

" Eh,personil kalian satu lagi mana?" Tanya senja kepo

Alwi menengok,tapi tangannya masih setia pada ponsel" lembayung?"

" Iya"

" buat apa cari yang lain kalo didepan Lo tersedia cowok yang ganteng nya gaada akhlak gini?" Kata Fabian yang langsung dihadiahi toyoran dari senja

" Kenapa si temen gue pada disabilitas akhlak semua?" Batin senja

" CK sopan dikit napa si? Ni pala gue di fitrahin tiap taun asal Lo tau aja. Lagian kenapa si nanyain si lembayung? Biasanya juga kaya tom and Jerry Lo berdua" kata Fabian panjang kali lebar.

Kemudian seperti ingat sesuatu, cowok itu langsung berbalik menatap senja.

" Oh, atau jangan-jangan Lo udah mulai ada rasa ya sama tuh cowok?" Tuduh Fabian

" Eh, enggak enak aja" elak senja

" Atau jangan-jangan lagi,Lo sama lembayung udah jadian ya?"

" Wah,parah inimah Fab, siap-siap patah hati berjamaah hiks" kata Alwi mendramatisir keadaan

" Yaudah iya kita mundur banter banget  ini mah ya wi?"

" Hooh hiks"

" Apasi jadi ngelantur gini? Gue kan cuma tanya dia kenapa? Kalo gamau jawab yaudah diem!" Kata senja sambil menyilang kan tangan nya didepan dada

" Ya Allah baperan amat si? Si lembayung kan gak berangkat hari ini ya fab?"

Senja menengok" kenapa? Bolos?"

" Astaghfirullah,kasian lembayung lagi sakit aja masih terzolimi" kata Alwi daramatis

" Sakit?"

" Iya,tuh tanya Fabian,dia kan se kost"

" Bener?sakit apa fab" Tanya senja memastikan

" Merecet kuning"

" Mencret?"

" Iya,gitu deh Kayanya si diare. Kasian banget,pucet gitu mukanya sampe diinfus juga soalnya"

" Di rumah sakit?"

" Iya,semalem gue bawa dia ke rumah sakit xxx"

" Terus- terus? Lo kok tega banget si temen lagi sakit bukanya dijagain"

" Eh,gue mah sekolah-sekolah aja. Lagian udah ada keluarga nya kok yang jagain. Kenapa si? Lo mau jenguk?"

" Aduh, jangan-jangan gara-gara kemarin" batin senja

" Senja" panggil Fabian

" Eh? Gatau liat nanti"

****

Senja mengetuk- ngetukan ujung sepatunya diatas trotoar. Raut wajahnya menunjukkan kalau dia sudah tak sabar menunggu.

Tak lama kemudian seorang cowok berkacamata datang menghampiri nya.

" Hai!" Katanya sambil melambaikan tangan

Senja tersenyum" eh? Hai"

" Lagi nunggu angkot ya?" Tanya Titan basa basi

" Iya nih,lama banget. Lo sendiri?"

Cowok itu tersenyum lalu mengangguk
" kenapa gak bawa kendaraan sendiri?"

" eum,gimana ya? Asik aja gitu kalo naik kendaraan umum tuh kaya yang lebih menikmati hidup aja hehe" kata senja bohong. Karena pada dasarnya,dia bukan gamau tapi gabisa wkwk

" Iya juga ya?"

" Lo sendiri?" Tanya senja

" Oh? Titan mah udah jadi kebiasaan.Kalo nggak naik angkot tuh kurang afdol hehe"

" Hahaha sama aja atuh"

" Iya hehe"

Mereka sama-sama diam. Sampai akhirnya Titan kembali membuka percakapan.

" Eum, dengar-dengar lembayung sakit ya?"

" Iya, mau jenguk? Yuk bareng!" Ajak senja

" eh? Enggak deh,nanti lembayung nya marah lagi. Kemarin waktu di koridor aja kaya yang nggak suka gitu sama Titan"

" Oh,jadi waktu itu Lo pergi gara-gara takut sama lembayung?" Tanya senja sambil tertawa

Titan membenarkan letak kacamatanya
" Eh? Bukan takut juga si. Jadi canggung aja hehe"

" Yaelah, si lembayung mah nggak usah ditakutin,Dia baik kok. Walaupun kadang alay nya nggak ketulungan!"

Sebuah angkot berwarna biru berhenti tepat di mereka. Itu adalah angkot langganan senja.

" Angkot gue tuh,duluan ya?" Kata senja lalu berjalan ke arah angkot

" Tunggu!" Kata Titan sambil mencekal tangan gadis itu.

Senja diam. Cewek itu menatap pergelangan tangannya yang dipegang oleh Titan.

" Eh,maaf"

" Kenapa?" Tanya senja

" Bareng aja,Titan juga naik angkot itu"

Senja menepuk keningnya" o iya, searah ya? Monmaap gue lupa"

Akhirnya mereka pun naik kedalam angkot,dan pulang bersama.

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang