18.

150 135 8
                                    

Senja merasa kepalanya hampir meledak. Bagaimana tidak? Belum hilang sakit kepalanya karena semalaman menangis,pagi ini otaknya sudah dibebani dengan soal matematika yang membuat moodnya semakin ambyar.

Untungnya,pagi ini guru matematika nya berhalangan hadir,membuat cewek itu bisa sedikit bersantai.

Dengan tangan kirinya,cewek itu berusaha menopang kepalanya yang memang susah diajak kompromi. Cewek itu bahkan agak kewalahan saat dagunya hampir terbentur meja. Untungnya,sebuah tangan dengan sigap Menahan nya.

" Semalem abis begadang ya?"

Senja membuka matanya. Cewek itu benar-benar kaget begitu tau kalau Titan yang menahan dagunya.

" Eh? Gatau hehe" kata senja sambil memijat pelipisnya

" Kalau pusing ke UKS aja, biar Titan anterin gapapa"

" Gak usah,cuma ngantuk biasa kok hehe"

" Yaudah kalo emang gak mau,Titan juga gak mau maksa. Tapi kalo butuh apa-apa bilang aja. Titan siap siaga kok"

Senja tersenyum,lalu mengangguk.

" Omong-omong, lembayung gimana?"

" Yaa,gitu deh. Pucet banget kaya mayat idup"

" Separah itu?"

Senja mengangguk" jenguk aja kalo emang penasaran"

" Pengin si,tapi gimana ya? Gaenak kalo sendiri aja"

" Ajak temen-temen sekelas" usul senja

Titan tersenyum" Iya ya? Ah,tapi emangnya mereka mau?"

" Gimana bisa tau kalo belum dicoba?"

" Iya si,tapi gimana ngajak nya?"

Senja mengedikkan bahunya" gue paling nggak jago buat nge rekrut orang biar ikutin kata gue"

Titan diam. Sepertinya cowok itu sedang memikirkan sesuatu.

" Itu dia,bentar ya!"

Cowok itu membenarkan letak kacamatanya,lalu dengan gaya khas nya cowok culun itu maju ke depan kelas.

" Permisi temen-temen,mohon perhatian nya sebentar ya ada yang mau Titan bicarain"

Beberapa anak ada yang memperhatikan nya,tapi sebagian besar sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

" Tolong ya,ini soal temen kita juga si lembayung"

Bukanya fokus pada Titan, mereka malah semakin ribut.

" Perhatian nya atuh guys,gak ngehargain banget si?" Kata Fabian yang tiba-tiba muncul dari arah pintu.

" Hooh ih" sahut Alwi

Kedua cowok itu,Fabian dan Alwi memang sering keluar kelas, Apalagi kalau jamkos. Biasanya sih,mereka bertiga sama lembayung. Tapi karena lembayung sakit,mereka jadi kekurangan personel.

" Lanjut aja Tan!" Kata Alwi

Akhirnya,semua anak memusatkan perhatian nya pada Titan.

" Iya,jadi lembayung kan lagi sakit, Titan jadi kepikiran pengin jenguk. Tapi Titan gamau sendiri,Titan pengin temen-temen juga ikut,gimana?" Usul Titan panjang lebar

Alwi menjilat jarinya yang dipenuhi bumbu makanan ringan" aku padamu titan"

" Yang lain?alan?" Tanya Fabian

" Gue ngikut yang lain aja" jawab Alan si ketua kelas

" Emang boleh ya rame-rame?" Tanya alma

Mereka bertiga,Titan,Fabian ,dan Alwi saling menatap lalu mengedik kan bahu.

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang