☁️8. Making Peace With The Past☁️

501 44 11
                                    

17+



"Capek yang?" Tanya Gamal sambil mengatur napasnya, tangannya  menyampirkan rambut Kia yang menutupi dahi yang berkeringat.

"Capeeek." Rengek Kia dengan suara serak, Gamal terkekeh. Dirinya malu kalau mengingat tadi waktu pulang kantor. Padahal cuma karena Kia memakai kemeja kerja milik Gamal dan menyambutnya pulang. Abis makan malem, Gamal langsung kalap.

"Tidur sayang, thank you for tonight as well." Bisik Gamal, seraya menaikan selimut yang mereka gunakan sebatas leher.

Mata Kia mulai terpejam, lengan Gamal yang tadinya sebagai bantalan pun perlahan dijauhkan. Gamal terduduk, masih belum ngantuk sebenernya dan ini juga baru jam sembilan malam. Gamal baru mau matiin AC, waktu ponselnya bergetar. Sebuah direct message dari akun media sosialnya.

 Sebuah direct message dari akun media sosialnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gamal meringis bacanya, ini salah dia juga sih. Gamal terlalu khawatir sampai nge blok nomor ponsel dan medsos temen-temen Kia waktu kerja di kafe, lewat ponsel istrinya. Jadi Gamal mencoba bales DM nya dengan penasaran, dan cowok itu merasa harus menyortir informasi dulu sebelum disampaikan ke istrinya.

 Jadi Gamal mencoba bales DM nya dengan penasaran, dan cowok itu merasa harus menyortir informasi dulu sebelum disampaikan ke istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gamal dengan perlahan beranjak dari kasurnya, berusaha ngga ngebangunin Kia. Istrinya itu sempat melenguh dan mengerutkan dahinya karena gerakan Gamal. Dengan lembut Gamal ngusap dahi istrinya dan mengecup kelopak mata Kia, lalu mengenakan pakaiannya. Gamal bergegas meminta nomor ponsel Andra karena cowok itu ngga hapal nomor hapenya sendiri, yang dihapal cuma nomor satu lagi buat urusan bisnis soalnya.

"Halo Bang Gamal?"

"Iya, gimana Ndra?"

"Oh iya Bang, gini gue jelasin intinya ya dari awal."

"Oke." Jawab Gamal sembari mengangguk meski pun Andra ngga akan bisa melihatnya dari sebrang sana.

"Jadi Bang, gini..."

☁️☁️☁️

Kia terbangun dengan rasa sakit nyaris di seluruh tubuhnya, dan Gamal memaksanya untuk mandi pagi-pagi begini. Selama di kamar mandi Kia beneran dibantuin sama Gamal bersih-bersih, cuma modal bertahan dengan tangan bertumpu di bahu Gamal, duduk, atau melingkarkan lengan di leher suaminya itu.

LEVEL UP! (Gamal & Ezra next chapter of life)  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang