👣18. Delapan Belas

36 5 0
                                    

Setiap orang berhak melindungi diri dari sesuatu yg akan menyakitinya.
~~Faris~~

Melihat dari kejauhan, Faris merasa ada sesuatu yg ganjil pd pemandangan dihadapannya. Setelah tersadar ia paham. Benar ada yg
ganjil.

"Aletta!" panggil Faris menghentikan gadis itu memasuki mobilnya

"lo gak bisa pergi. Gue punya kepentingan sama dia" cegah Faris menatap seseorang dimobil Aletta

"Gue juga ada something" tolak Aletta

"Kepentingan gue lebih mendesak, Ta. Tolonglah!" pintanya baik baik

Syila keluar dari mobil Aletta. Menyaksikan obrolan yg sepertinya meresahkan

"Okelah" akhirnya Aletta mengalah. Rasanya Faris tak akan mau berurusan dg cewek melainkan sesuatu mendesak

"Syil, sorry gue gak jadi ajak lo pergi. Bang Faris ada perlu sama lo katanya" Syila menatap bingung. Keperluan apa?

"Thank's" ujar Faris " Ayo!" tariknya pada pergelangan tangan Syila menuju kendaraannya. Bersamaan dg itu mobil merah Aletta meninggalkan area sekolah

####################

"Kak Faris" ujar Syila. "Ada perlu apa?" tanya gadis itu seraya berusaha melepas cekalan jemari Faris

Faris menatapnya, kemudian melepas jemarinya di pergelangan tangan Syila "Gue bahkan gak tahu mau ngomong apa" tuturnya santai

Mata Syila membesar tak percaya. Apa? Faris benar benar mengesalkan.
Rasa rasanya jarang ada yg bisa membuat Syila mudah kesal terkecuali pria ini. Mulai dari sikap sombongnya, sikap cuek dan galaknya dan sekarang sikap semena mena.

"Fine!" ia berbalik berlawanan arah dg Faris.

"Setiap orang berhak melindungi diri dari sesuatu yg akan menyakitinya" ujar Faris membuat Syila berhenti melangkah. Kak Faris tahu dari mana?

Ia berbalik "Luka harus diobati sebelum ia terinfeksi. Bukannya dalam pengobatan wajar timbul rasa sakit?"

Bukan dg menjebak diri didalam rasa sakit itu, Syila.

Makasih kak, udah mau hindari Syila dari luka itu. Tapi Syila benar benar harus mengobatinya. Agar tak berkepanjangan menyakiti

#######################

"Syilaa! Oooh Syiila! Syila!" panggil suara riang Zahra meniru upin ipin memanggil tok dalang

"Diatas" sahut Syila memandangi kedatangan Zahra yg sedang mengedarkan pandangan kepenjuru rumah. Ia mengadah mencari asal suara

"Hari ini, gue mau ngajak lo ke suatu tempat. Tempat yg gue yakin bakal bikin lo senang. Lebih tepatnya para ciwi2 senang" ia berceloteh sambil menaiki tangga menyusul Syila

Ia menyeret Syila memasuki kamar. Menyuruhnya bersiap siap pergi keluar dgnya
#####################

................30 menit kemudian.................

Mol? What is wrong with Zahra?

"Zar, jangan habisin uang untuk beli sesuatu yg gak akan terpakai deh. Baju aku udah cukup banyak. Jangan berlebihan, mubazir!" Syila berjalan dg langkah kecil dan ragu. Sedangkan Zahra dg bersemangat menariknya menuju toko2 pakaian.

Syila bayar pakai uang sendiri pula.

"Gak perlu, Zar. Buang buang uang papa. Papa kerja keras buat cari uang bukan utk di foya foya in" tolak Syila terus

ARSYILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang