🌈25. Dua Puluh Lima

24 5 0
                                    

Sesuai janji papa, mereka akan pergi sesusai classmeet. Namun krna classmeet di perpanjang, sedngkan papa sudah mengambil cuti di tanggal yg direncanakan, maka mereka pergi terpaku pd tnggal bukan pada selesainya classmeet.

"Pah" panggil Syila
"Kenapa gak pas liburan aja cutinya sih?" tanya putrinya itu
"Papa udh terlanjur ambil cuti  utk hari ini" jawab papanya memperhatikan barisan toko baju di mall
"Liburan nanti papa masih bisa free kan?" tanya Syila, lebih teptnya meminta
"Libur" jawab papa "tenang aja" senyumnya, sambil mengelus rambut hitam putrinya

Tentang masa lalu itu, tidak Syila ungkit kesalahan papany. Mngkin papa punya alasan yg tdk bisa ia katakan, alasan baik dari seorang orang tua pada anaknya.
Yg penting papa tdk melarang kewajiban Syila yang lainnya (seperti sholat dan lainnya) itu sudah cukup agar ia tdk merasa semakin bersalah pd tuhannya

Hari ini sikap papa terasa begitu hangat, manis dan penyayang. Hope be everything like this.

Mereka mengunjungi toko pakaian busana muslim remaja. Maybe, papa mengajak Syila krna akan membeli baju utk seseorang yg punya ukuran sepertinya.
Papa meminta pelayan toko utk mencarikan banyak baju seukurannya.

Tuh kan, papa jadikan syila sbg tolak ukur saja
"Menurut km yg bagus model apa? Yg mana? Ayo pilih" tanya papa
Syila heran, perkataan papa seolah membelikannya baju muslimah di toko ini dan bebas pilih. Tapi buru buru Syila hilangkan pikiran itu,pikiran yg hanya akan menyakitinya.
Mulai mencari, Syila menemukan beberapa baju yg ia suka dan memberikannya pada pelayan. Setelah di totalkan, jumlah baju yg papa beli sangat sangat banyak. Aneh

"papa mau adain give away? Hadiah anak teman papa? Atau Bonus gajian?" tanya Syila santai.

Papa tdk menjawab. Ia malah menyuruh Syila mencoba baju yg sudah ia pilih. Dan ternyata cocok, baik warna, ukuran, model dan sebagainya.
Mata Syila berbinar melihat tampilan dirinya di cermin. Tapi, lagi, ia tak boleh berharap lebih.

Singkat cerita:::::

Hari ini papa benar benar membuat Syila bahagia. Bila boleh ditanya kapan hari paling membuat Syila bahagia, jawabannya ialah hari ini. Kenapa??

Karna hariii iniii,,,papa ngizinin putri cantiknya dan anak  satu satunya untuk berhijab lagi. Dan itu membuat Syila benar benar speecless dibuatnya. Terlebih lagi papa ternyata mengajaknya membeli baju muslimah di mall tadi untuknya, baju yg sangat banyak. Selain itu mereka jg mengunjungi toko toko yg lain tadi. Fix, dukungan penuh dari papa hari ini adalah hadiah tersepecial baginya.

"Pah...Syila, Syila" ucapan Syila tersendat. Matanya berlinang dan Air matanya mulai mengalir. Ia memeluk papa dg erat

"Maafin papa, Syila" ungkap papa merasa bersalah pd putrinya. "krna papa, Syila jadi susah. Krna papa Syila jadi sesakit ini. Krna papa penyebab Semua kesusahan Syila. Maafin papa ya, Sayang" ia mencium kening Syila lama.

Syila mempererat pelukannya.
"Syila sendirian jalanin ini semua. Syila kuat, Syila bisa terima perlakuan papa. Syila hebat, bisa tetap sayang dan baik sama papa. Padahal papa udah..."

"Pokoknya, Syila sayang papa" sela Syila cepat. Papanya tersenyum haru

##############

Tadi Syila jg bertemu dg Putri dan abgnya, Doni. Biasanya dalam 2 minggu sekali di akhir pekan, Doni menemani Putri mencari sepasang  baju baru.

Baiknya lagi papa jg membelikan putri baju baru. Tapi Doni menolak, biar dia yg belikan putri Pakaian dg syarat "pakaian putri harus lebih dalam, tdk boleh sekedar memenuhi standar menutup aurat"
Yah, begitulah putri. Katanya"belum nyaman pakai baju yg terlalu dalam, baik dirinya ataupun pandangan dan ocehan org nantinya"
Dan papa tetap mau membelikan Putri pakaian walaupun Doni menolak. Dan, peraturan dari Doni tetap di berlakukan.

########################

"katanya, setelah km terpuruk hari ini, esok akan ada masa yg membuatmu bangkit kembali. Tapi Syila kapan? Kenapa justru makin sakit, makin berat, makin dalam? Apa itu cuma kata kata penyemangat tiada arti?"

Satu pertanyaan dari Syila dulu, kini mendapat jawaban. Dan Bodohnya, kebanyakan manusia baru menyadari sesuatu hal ketika masalahny selesai. Namun, begitulah takdir manusia.jadi, jngn lagi pertanyakan "apa hanya ada kesulitan saja dalam hidupku? Karna Allah sudah bilang:

"Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan"
(q.s al insyirah ayat 5&6)

######################

Rasanya Syila tidak ingin tidur utk hari ini. Ia takut ketika ia tidur dan terbangun, ternyata ini semua hanya mimpi. Matanya masih terbuka menatap langit langit kamarnya. Dengan kekhawatirannya, metanya masih tetap terjaga. Entah sampai kapan, yg pasti mimpi ataupun tidak, Syila harus siap menerima kenyataan.
Matanya mulai terasa berat. Akhirnya ia memutuskan utk beristirahat.
"Tidur Syila! Mimpi atau gak, km harus terima kenyataannya. Doa dulu sebelum tidur! Jangan lupa bersyukur, krna hari ini terasa sangat nyata" ungkap Syila pd dirinya

####################

Paginya, baru bangun dari tidur, Syila tersadar, lalu langsung membuka lemari. Mencari pakaian yg ia beli dg papa. Memastikan mimpi atau nyata hal itu.

Gigi Syila tampak berbaris rapi. Ia tersenyum lebar hari ini
"Bukan mimpi, bukan mimpi!!!!" batin Syila bersorak. Ia dg semangat mencari seragam baru yg ia beli kemarin, bukan hanya itu, ia jg mengeluarkan semua jenis pakaian yg papa belikan utknya.

Hari ini, adalah pagi tersemngat utk Syila. Paginya dimulai dg senyum yg sangat lebar. "Allah sayang Syila" batinnya gembira

###################

"Pah!!!" teriak Syila nyaring
"Papa!!!" ulangnya

Melihat papa yg sudah lebih dulu menyantap sarapannya di meja makan, Syila menuruni tangga cepat. Memamerkan bajunya yg panjang, dalam dan tertutup di depan papa, ia berputar senang. Kemudian Memeluk papanya "Syila sayang papa" ucapnya

Papa Syila tersenyum.
"Hari ini papa antar ke sekokah, mau?" tawar papanya
"Mau banget dong" sahut Syila cepat

"Besok papa cariin supir pribadi, mau?" tannya papa
"Mau" jwb Syila.
Sebenarnya Syila bisa menyetir, ia jg bisa membawa motor. Yah, krna dulu ia rasa naik kendaraan umum lebih menyenangkan utk dirinya yg kesepian adalah cara yg bagus utk suasana hatinya. Tapi skrng, papa yg minta, jelas Syila mau. Krna papa pasti lakukin itu krna peduli pd putrinya

"Papa cari mama baru, mau?" tanya papa lagi, menguji fokus Syila dan bercanda
"Enggak mau!" jawab Syila jelas. Papanya terkekeh.
"Jangan cari yg baru ya, pah" peringat Syila.

ARSYILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang