🐝3. Naufal Faris

116 9 3
                                    

Naufal Faris

Seorang Kapten Basket SMA Langit Biru yang dipaksa oleh para guru menjadi Ketua OSIS di sekolahnya. Sikapnya yang bertanggung jawab, otaknya yang cerdas, berbicaranya yang tegas, serta sifat patuh pada guru membuat seluruh guru sepakat untuk mengusulkan namanya menjadi ketua osis sma langit biru.

Faris itu dingin.
Faris itu cuek
Faris itu jutek
Faris itu keras kepala dan pemaksa
Tapi Faris bisa berbanding terbalik dg semua sifatnya sendiri pada waktu yg tak bisa ditebak

Faris itu aneh dengan segala sifatnya yang tak bisa ditentukan. Namun, dari semua keanehan sikapnya, Faris tetaplah idola di sekolah.

"Sebenarnya gue benci banget lihat cowok cool. Bawaannya kesel. Tapi setelah lihat dia, gue selalu bisa tersenyum" ujar seorang siswi bernama Gita

Gita gadis kelas X yang tengah memperhatikan Faris melewati lapangan depan kelasnya tersenyum simpul.
Gita memiliki beberapa standar cowok untuk ia sukai. Sedangkan Faris adalah kebalikan dari kriteria cowok idamannya. Tapi apalah bisa dikata, daya pikat Faris mampu mengubah segalanya. Berawal dari Gita yang tak menyukai pria dingin, nyatanya Gita menyukai Faris. Gita tak menyukai pria yang jarang senyum dan terkesan jutek, tapi ia menyukai Faris yang tak mau menebarkan lengkung senyumnya yang melelehkan wanita.

Faris disekolah jauh dari kata ramah. Ia selalu bersikap cuek, jutek dan dingin. Kalian harus tahu kapan saja waktu Faris berubah untuk mengerti bagaimana Faris yang sebenarnya dan itu hanya bisa diketahui oleh orang terdekatnya saja.

"Apa gak ada pembicaraan yang lebih menarik?" Aletta memutar mata jengah. Ia yang duduk manis di depan pintu kelas merasa terusik. Pujian untuk Faris tak pernah habis memenuhi indra pendengarannya.

Gita menoleh sekilas kearah Aletta tanpa menjawab pertanyaan menjengkelkan wanita singa SMA Langit Biru itu.

"Selama bertahun tahun gue sekolah disini dan mengamati kak Faris, tetap aja gak bisa menebak kepribadiannya" ujar Febby.

Gadis dengan cita cita menjadi psikolog itu merasa tertantang untuk menebak sifat Faris.
Walaupun memiliki impian menjadi seorang psikolog, Febby memilih jurusan MIA. Anak IPA itu rajin rajin katanya. Ia adalah siswa kelas X Mia 2.
Keahliannya dalam menilai orang lain membuatnya bertekad meraih cita cita psikolognya.

"Lebay! Kayak udah jamuran aja lo sekolah disini. Belum juga sampe setahun" Aletta menjawab.

Aletta benar. Mereka bahkan belum menginjak satu tahun bersekolah di SMA Langit Biru.

Ia berdiri dan menghampiri Febby sejenak."Keahlian lo itu gak akan berpengaruh untuk menebak siapa itu Bang Faris. Hanya orang yang selalu ada dimanapun dia berada yang bisa tahu" Aletta berlalu pergi. Ia bosan mendengar ucapan tentang Faris terus menerus.

Sampai kapanpun Faris adalah seseorang yang tak akan kalian tahu bagaimana dirinya sebenarnya. Jangankan mereka, Aletta saja yang sedari dulu bersama dengannya sulit menebak.
Hanya beberapa hal yang Aletta tahu tentang sikap pria itu.

Faris itu sopan dan patuh bila pada guru dan orang tua.

Faris itu tersenyum bila sedang berbicara di depan umum, dalam urusan formal, ataupun bila orang yang diajak berbicara dalam jumlah banyak. Seperti diskusi, tampil di depan kelas, rapat osis dan lainnya.

Faris itu dingin dan cuek pada perempuan. Ia tak akan tersenyum di sepanjang koridor, lapangan, maupun kantin untuk menyapa penghuni sekolah. Karena disanalah tempat para wanita selalu mengamatinya.

Satu yang harus selalu diingat. Faris tak akan pernah mau tersenyum pada seorang perempuan. "Gue gak mau tanggung jawab kalau aja mereka baper. Jadi gue gak mau kasih mereka senyum. Kalau mereka masih tetap suka sama gue yang dingin, tanggung aja sendiri resikonya, salah mereka sendiri kan?" tutur Faris saat teman temannya meminta Faris tersenyum ketika melewati koridor.

ARSYILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang