RR[19]-Sepeda

106 20 13
                                    

Ada yang nungguin ga👉🏻👈🏻🙃

Selamat membaca yahh💙

🐼🐼🐼


Shit!” cowok berkaus putih itu mengumpat seraya menatap ponselnya yang menampilkan panggilan dari seseorang. Tanpa pikir panjang, dia langsung menolak panggilan itu.

Dia Raihan, cowok itu sedang bermain mobile legends di ponselnya. Dan panggilan dari Raina benar-benar mengganggunya.

Tak lama, ponsel yang digenggam miring itu kembali menampilkan panggilan.

“Angkat aja elah, berisik!” gerutu Raffa yang duduk di samping Raihan, mereka memang sedang mabar atau main bareng.

Raihan langsung menggeser tombol hijau itu. “Kenapa?” sapanya.

“Santai dong mas nya, santai.” balas suara di seberang sana.

“Apa?” tanya Raihan berusaha sabar.

“Jadi gini..” Raina sengaja menggantungkan kalimatnya.

“Apa?!” tanya Raihan lagi dengan suara kencang, membuat Raffa yang duduk disampingnya terkekeh kecil.

“Hehehe nggak sabaran amat.”

“Penting? Gak penting gue matiin.” Raihan sudah bersiap mengakhiri panggilan tersebut, namun suara Raina mencegahnya.

“Bentar,tadi gue menang kan ya? Dan lo harus menuhin tiga permintaan gue?”

“Iya, terus?”

“Permintaan pertama, gue mau lo jemput gue.” ujar Raina dari seberang sana.

“Kemana?” balas Raihan.

Kita ke taman kota, naik sepeda. Gue tunggu jam 4.30. Kalo lo gak dateng, lo gue cincang!” Setelah mengucapkan kalimat panjang itu, Raina langsung mematikan sambungan ponselnya.

Raihan mendengus kesal, kemudian cowok itu menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 16.15.

“Woi! Kita menang dong!” seru Raffa kemudian meletakkan ponselnya.

“Bodoamat.” balas Raihan kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Tak lama, cowok itu kemudian keluar kamar dengan stelan baju kaos putih dipadukan celana training panjang dan sepatu sport putih.

Raihan menuruni tangga sembari mengenakkan sebuah topi berwarna hitam di kepalanya.

“Mau kemana?” tanya Raffa yang duduk di ruang tengah.

“Gausah kepo.” balas Raihan kemudian menuju garasi dan mengeluarkan sepedanya.

“Punya adek gini amat.” gumam Raffa seraya geleng-geleng kepala.

Raihan langsung menuju ke rumah Raina, memang seperti itu perjanjian permainannya, jadi Raihan hanya pasrah. Dia bukan tipe lelaki yang tidak akan menepati janjinya.

Tak lama kemudian, Raihan telah sampai di depan rumah Raina. Cowok itu mengeluarkan ponselnya dari saku dan langsung menghubungi gadis itu.

                                       Raihan
                               Gue udh di dpn

Tak lama, Raina membaca pesan tersebut. Gadis itu tampak mengiring sepedanya keluar dari garasi rumah dan berdiri tepat di samping Raihan.

“Loh, kok sama? Kita gak janjian kan tadi.” ujar Raina seraya menunjuk dirinya dan Raihan bergantian. Mereka sama-sama memakai baju berwarna putih dan topi hitam.

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang