RR[45]- Kecelakaan?

141 12 18
                                    

    Happy Reading

Pemuda tinggi dengan seragam yang rapi itu tampak keluar dari toilet sekolahnya. Ia berjalan sambil merapikan bajunya kemudian beralih merapikan letak jam tangan hitam di pergelangan kirinya. Koridor sekolah sedang sepi karena proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

Pemuda itu adalah Raihan, dia merupakan murid baru yang duduk di kelas 10 Mipa 1. Belum genap dua minggu diterima sebagai murid baru di sekolah ini, namun Raihan sudah populer dikalangan teman seangkatannya maupun kakak kelasnya. Bagaimana tidak, Raihan memiliki paras yang tampan, hidung yang mancung, bibir yang tipis, yang membuatnya benar-benar menjadi incaran kaum hawa.

Bruk!

Raihan tersentak kaget setelah tubuh seseorang menabrak tubuhnya. Ia lantas menunduk dan mendapati seorang gadis tengah terduduk di hadapannya sambil memukul lantai.

“Sial!” rutuk gadis itu kemudian bangkit, berlari menuju bawah tangga dan tampak bersembunyi disana.

Bu Eka, guru BK di sekolah mereka yang terkenal galak itu berdiri di depan Raihan sambil mengatur napasnya yang memburu sehabis berlari.

“Ra-Raihan, kamu-huh liat..” Bu Eka tampak kesusahan untuk bicara dikarenakan ngosngosan.

“Ada apa, Bu?” tanya Raihan sopan.

Bu Eka tampak sedikit lebih tenang.
“Kamu liat cewek lari kearah sini? Rambutnya sepunggung, cantik dikit masih cantikan saya, terus seragamnya ketat?”

Raihan terdiam sejenak sambil berpikir, sedetik kemudian, ia menoleh kearah bawah tangga. Gadis itu masih disana, dan ciri-cirinya sama seperti yang disebutkan Bu Eka tadi. Gadis bernama Raina yang Raihan ketahui setelah melirik nametagnya tadi tampak menempekan jari telunjuk di depan bibirnya, isyarat untuk tidak memberitahu Bu Eka.

“Maksudnya dia?” tanya Raihan pada Bu Eka sambil menunjuk Raina yang bersembunyi di bawah tangga.

“OOO DISANA KAMU TERNYATA, SINI KAMU RAINA! GAK SAYA KASIH AMPUN KAMU! BARU KELAS 10 UDAH BERANI YA MELANGGAR ATURAN SAYA!” teriak Bu Eka menggelegar.

Bu Eka berjalan cepat menghampiri Raina yang tidak bisa lari kemana pun lagi. Gadis itu meringis saat telinga kirinya di jewer oleh guru bertubuh gemuk itu.

“Aw.. Sakit Bu, pelan-pelan ih jewernya.”

“SIAPA SURUH TERLAMBAT! SIAPA SURUH BAJU INI DIKECILIN! SIAPA SURUH INI RAMBUT DI CAT, HAH?!”

Raihan berusaha menahan tawanya, wajah cantik gadis itu berubah menjadi wajah menahan sakit dan kesal bersamaan. Eh cantik?

Raina melirik Raihan dengan tatapan tajamnya, kemudian mengacungkan jari tengah sambil mengikuti langkah Bu Eka yang menarik telinganya.

Raihan menambah kecepatan motornya, ingatannya jatuh pada kejadian setahun silam, tepatnya saat pertama kali ia dan Raina bertemu di sekolah. Sejak peristiwa itu, Raina sangat membenci Raihan, Raihan tau itu. Namun sekarang Raihan tidak dapat menahan dirinya saat melihat Raina bersama orang lain, yaitu Alan.

Cowok dengan jaket hitam dan helm fullface itu semakin menambah kecepatan motornya dijalan raya, ia sama sekali tak tau kemana arah tujuannya sekarang, yang penting ia tak ingin menyaksikan gadis yang dicintainya bersama orang lain. Cinta? Raihan tertawa kecil, sudah lama ia memendam perasaan kepada Raina, bahkan jauh sebelum Raina memiliki perasaan padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang