RR[23]-Gara-Gara Sherin

110 17 18
                                    

Happy reading guys😉

🐼🐼🐼

Raina melipat kedua tangannya di depan dada, sesekali celingak-celinguk seperti sedang mencari seseorang. Gadis itu berdiri ditangga, menunggu Raihan yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya pagi ini.

Tak lama kemudian, orang yang ditunggu pun terlihat dan berjalan mendekat kearah Raina.

“Raihan!” panggil Raina.

Raihan pun berhenti berjalan tepat dihadapan gadis itu. Cowok itu terlihat menaikkan sebelah alis seolah bertanya ‘apa?’

Raina tersenyum, gadis itu mengulurkan sebuah kotak bekal berbentuk kepala panda yang sejak tadi dipegangnya ke hadapan Raihan.

“Gue masak nasi goreng ini buat lo, dimakan ya!” kata Raina dengan senyum lebar.

“Gue udah sarapan,” balas Raihan singkat, cowok itu hendak melangkah kembali namun ditahan oleh Raina.

“Gapapa, sarapannya double.” ujar Raina kemudian terkekeh pelan.

Raihan akhirnya meraih kotak bekal itu. “Makasih,” ucapnya.

Cowok itu hendak melangkah kembali, namun Raina dengan cepat menghadangnya, lagi.

Raihan mengernyit. “Apalagi?” tanyanya datar.

Raina menyengir, gadis itu kemudian mengeluarkan sebuah jaket dari dalam tasnya. “Ini jaket lo yang waktu itu gue pinjam, sebenernya gue mau balikin kemaren, tapi lo malah pulang duluan.” kata Raina seraya mengulurkan jaket itu dihadapan Raihan.

Raihan meraih jaketnya itu dengan tampang datar. “Oke.” balasnya singkat.

“Kenapa?”

“Apanya kenapa?” tanya Raihan balik.

“Kemaren kenapa kesel sama gue?” tanya Raina, dia tau banyak siswa dan siswi yang diam-diam memperhatikan mereka sekarang.

“Gak ada, biasa aja.” balas Raihan acuh.

“Kenapa bahas Kak Alan?” tanya Raina lagi seraya memicingkan matanya.

“Gapapa.”

“Cemburu ya.” tuduh Raina dengan senyum jahil.

Raihan langsung menatap gadis itu dengan alis yang berkerut. “Cemburu apa?” tanyanya polos.

“Cemburu karna gue deket sama Kak Alan.” balas Raina kemudian terkekeh pelan.

“Gausah kepedean.” ujar Raihan kemudian melanjutkan langkahnya.

Raina langsung menahan Raihan yang hendak melangkah dengan tangannya. “Nanti ke kantin bareng ya.” kata gadis itu yang masih tak menghilangkan senyum di wajahnya.

Raihan menghela napas pasrah, kemudian mengangguk singkat.

Sedetik kemudian, cowok itu mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Raina. Gadis itu tersenyum, dekat dengan Raihan ternyata tidak seburuk yang dia pikirkan.

🐼🐼🐼

Jam istirahat memang paling ditunggu oleh para murid. Mereka bersorak kegirangan ketika mendengar bel itu berbunyi, kemudian berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sedari tadi.

Siang ini, Raina sudah berdiri di depan kelas Raihan. Seperti yang dia katakan tadi, mereka akan ke kantin bersama.

Raina tersenyum kecil saat melihat Raihan sudah mulai keluar dari kelasnya. Namun, perlahan senyuman itu luntur melihat kehadiran Sherin, yang berjalan di samping Raihan.

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang