Selamat membacaaa
🐼🐼🐼
Langit sudah tampak gelap, bintang-bintang sudah menghiasi langit cerah malam itu. Dengan langkah santai, Raina berjalan memasuki rumahnya.
Suara orang yang sedang berbincang dari ruang makan membuat Raina memelankan langkahnya. Gadis itu menyernyitkan dahinya, berusaha menebak siapakah orang yang sedang berada di rumahnya malam ini.
“Raina? Kamu udah pulang?” sapa Renata, Mama Raina.
Raina mengangguk pelan, matanya menatap lurus kearah seorang lelaki dewasa yang sedang duduk dan makan bersama Mamanya.
“Duduk dulu sayang, kita makan malam bareng.” ajak Renata.
“Raina udah makan tadi di rumah Vano.” jawab Raina jujur. Memang benar, tadi Raina kerumah sepupunya itu. Setidaknya disana dia tidak merasakan kesepian seperti dirumahnya ini.
Melihat arah tatapan putrinya, Renata pun berdehem pelan.
“Kenalin, ini Om Hans, calon suami Mama.” ucap Renata sambil tersenyum manis.
Raina terkejut, gadis itu membulatkan kedua matanya dan menatap Mamanya meminta penjelasan.
“Maksud Mama?”
“Hai, saya Hans. Kamu Raina kan?” Lelaki dengan stelan jas hitam itu berdiri, mengulurkan tangan kanannya dengan senyum kecil yang terukir di wajahnya.
Raina masih menatap lelaki itu, wajahnya terlihat tidak asing dimata Raina. Namun gadis itu lupa, kapan dan dimana ia melihat wajah ini.
“Raina?” panggil Renata.
Raina tersadar dari lamunannya, berdehem pelan kemudian menyambut uluran tangan dari Hans.
“Raina, Om.” jawab Raina datar.
“Duduk dulu sini, kita ngobrol dulu.” ujar Renata, wanita itu kemudian menuntun putrinya untuk duduk disampingnya.
Raina pun hanya menurut, banyak makanan yang tertata di atas meja makan, namun Raina tidak berniat mencicipinya. Gadis itu masih bergelut dengan pikirannya sendiri, sesekali melirik Mamanya yang terlihat bahagia.
“Raina yakin gak mau makan?” tanya Hans.
Raina tersenyum kecil dan menggeleng singkat. Dari penampilannya, Raina yakin jika Hans lebih muda dari Mamanya.
“Raina ke kamar dulu, Ma. Mau istirahat.” ucap Raina kemudian berdiri.
Tanpa menunggu balasan dari kedua orang itu, Raina berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya. Gadis itu memasuki kamar dan langsung menuju ke balkon.
“Kenapa Mama gak pernah cerita kalo dia udah punya calon suami?” gumam Raina.
Gadis itu menatap sekeliling dari balkon kamarnya, kedua tangannya bertumpu pada besi pembatas balkon itu.
“Jadi sekarang, Mama dan Papa gak bakal bisa disatuin lagi?” gumamnya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Dulu, Raina memang berniat untuk menyatukan kembali kedua orang tuanya. Namun Papanya sudah menemukan wanita lain dan menikahinya. Raina sama sekali tidak menyukainya, rencana untuk menyatukan kembali kedua orang tuanya perlahan sirna.
Dan sekarang, Mamanya pun sudah menemukan pria lain yang dia perkenalkan sebagai calon suaminya. Itu artinya Raina memang tidak akan bisa lagi untuk menyatukan kedua orang tuanya, dan keluarganya tidak akan utuh lagi.
Raina kembali teringat tentang Hans. Lelaki itu terlihat lebih muda daripada Mamanya. Melihat cara Hans menatap dirinya membuat Raina tak nyaman, entah kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raihan & Raina
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! *** Raihan Satria Bagaskara. Siapa yang tidak mengenal sosok ketua OSIS SMA GARUDA ini. Cowok tampan dengan tingkat kepintaran di atas rata-rata ini mampu memikat kaum hawa dalam sekejap. Namun sikap cuek dan bodoamat ny...