RR[35]- Fika dan Vano?

93 12 10
                                    

Good night and happy reading guys:)

🐼🐼🐼

Apartemen milik Raihan menjadi tempat terdamparnya keempat cowok terkenal seantero SMA Garuda itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, namun keempatnya masih sibuk sendiri. Juan dan Vano yang bermain PS, sedangkan Gilang dan Raihan sibuk dengan ponsel yang digenggam miring tersebut.

“Van! Jangan curang anjir!” gerutu Juan dengan pandangan yang terfokus pada layar televisi di depannya.

“Yang curang siapa?” kekeh Vano sambil melirik Juan sekilas.

“Yes! Menang!” seru Gilang kemudian meletakkan ponselnya di meja diikuti Raihan.

Raihan meregangkan otot jarinya, kemudian melangkah ke dapur untuk mengambil minuman.

“Woy lu tau gak?” ucap Gilang antusias.

“Gak.” balas Vano dan Juan bersamaan.

Gilang mendengus kasar, menatap Raihan yang kembali duduk di sofa dengan minuman kaleng di tangan kanannya.

“Raihan lo tau gak?” ucap Gilang lagi.

“Apa?” balas Raihan datar.

Gilang melipat kedua kakinya diatas sofa. “Kalian kenal Alan kan? Kakak kelas kita yang bule itu?” tanyanya dengan wajah serius.

Vano menoleh sekilas. “Hm, kenapa emang?” tanya Vano balik.

“Gue rasa dia suka deh sama Raina.” ujar Gilang.

Mendengar nama Raina, Raihan langsung menoleh menatap Gilang dengan wajah datarnya.

“Hm?” balas Raihan dengan alis yang dinaikkan.

“Ya lo liat aja, tuh orang sering kan deket-deket Raina.” jelas Gilang dengan bahu yang dinaikkan.

“Gue juga pernah mikir gitu.” ujar Juan tiba-tiba kemudian meletakkan stik ps nya.

“Tuhkan! Gue gak sendiri.” seru Gilang.

“Emang kenapa kalo dia suka, biarin aja.” tutur Raihan dingin.

“Halah, lu cemburu kan?” Juan tersenyum jahil.

“Gak.” balas Raihan.

“Bilang aja, keburu diambil orang tuh sepupunya Vano.” timpal Gilang kemudian terkekeh.

“Gak peduli.” balas Raihan singkat.

“Gak peduli di luar, tapi dalamnya panas tuh.” goda Juan.

Raihan memilih diam, tidak ada gunanya juga berdebat dengan kedua orang itu, unfaedah.

Deringan ponsel membuat perhatian keempatnya teralih, yang ternyata adalah ponsel Vano. Cowok itu terlihat mengeluarkan ponselnya dari saku seragam dan segera mengangkat panggilan tersebut.

“Halo?”

“Ck, sekarang?”

“Yaudah iya.”

Raihan, Gilang dan Juan hanya diam memperhatikan Vano yang berbicara dengan seseorang di ponselnya. Cowok dengan seragam yang dikeluarkan itu kemudian berdiri dan meraih jaketnya.

“Mau kemana, Van?” tanya Gilang.

“Jemput Raina bentar.” jawab Vano singkat.

“Eh tunggu,” cegah Juan kemudian tersenyum miring menatap Raihan.

🐼🐼🐼

Raina berdiri di halte, menunggu Vano yang akan menjemputnya. Tadi gadis itu pergi ke makam neneknya, sudah lama dia tidak kesana.

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang