RR[17]-Modus!

109 20 10
                                    

Epireding guys😉

🐼🐼🐼

“Modus sama cogan enak banget woi,cobain deh!”- RCA


🐼🐼

Raina mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah.Tangan kanannya tergerak untuk menyalakan televisi.Malam ini hujan kembali turun dengan deras,membuat siapapun enggan untuk keluar rumah.

Ditemani cemilan dan secangkir teh hangat,Raina menghabiskan waktu dengan bersantai.Tidak ada kata belajar di dalam kamusnya.Jika belajar pun,itu karena ada tugas yang harus diselesaikan.Jika tugas tersebut tidak bisa diselesaikan olehnya,maka ia tidak akan mengerjakan tugas tersebut.Jalan satu-satunya adalah mencontek.

Suara pintu yang dibuka perlahan,membuat Raina ikut menoleh.Dari pintu utama,terlihat seorang wanita setengah baya dengan pakaian formal khas wanita kantoran mulai berjalan memasuki rumah besar itu seraya menyeret koper.

“Mama?” panggil Raina dengan suara pelan.

Wanita cantik dengan rambut pendek itu menoleh dan tersenyum,kemudian berjalan mendekati Raina dan duduk di samping gadis itu.

“Mama darimana?” tanya Raina seraya menatap wanita yang mirip dengannya itu,Renata.

“Mama baru pulang dari Bali,Rain.” jawab Renata.

“Ngapain ke Bali?” tanya Raina,kemudian meletakkan bungkus keripik kentang yang sudah kosong ke atas meja.

“Mama ada kerjaan disana.” jawab Renata seadanya.

“Kenapa Mama jarang pulang? Mama lupa kalo Mama punya anak disini?” tanya Raina yang berusaha menahan air matanya.

“Mama kan kerja,buat kamu juga.” jawab Renata lembut.

“Harus sampe gak pulang berminggu-minggu?”

Renata terdiam.Ia tidak tau harus menjawab apa.

“Ma...Raina gak butuh uang banyak,Raina cuma butuh Mama ada disini nemanin Raina.” ucap Raina lirih,dia selalu terlihat lemah jika berhadapan dengan sang mama.

“Gimana sekolah kamu? Masih sering kena hukuman? Masih sering di skors?” tanya Renata mengalihkan topik pembicaraan.

“Masih.” jawab Raina singkat.

“Kenapa lagi?” tanya Renata berusaha sabar.

“Banyak,Ma.”

“Kapan sih kamu berubah,Raina? Mama capek liat tingkah kamu yang gak bisa diatur.” ujar Renata seraya menatap putri semata wayangnya itu.

“Gak tau.” jawab Raina seadanya,dia tau kemana arah pembicaraan mamanya ini sekarang.

“Selama Mama gak dirumah,kamu masih sering keluar malam?” tanya Renata lagi.

“Enggak,Ma.”

“Mama mohon sama kamu,ubah sikap barbar kamu itu Raina.Mama udah bilang,kamu satu-satunya penerus Mama.”

Ucapan sang ibu,membuat Raina tertawa hambar.Inilah maksud dan tujuan mamanya menyuruhnya untuk berubah.Tidak lain dari kata penerus.Lucu memang,Raina yang barbar ini akan memimpin perusahaan kelak.Bayangkan saja bagaimana jadinya perusahaan itu.

“Raina gak mau jadi penerus perusahaan Mama.” ujar Raina pada akhirnya.Ini pertama kalinya,gadis itu berucap untuk menolak,biasanya dia hanya diam.

“Kenapa?” tanya Renata seraya memicingkan matanya.

“Raina gak mau kelak Raina harus sibuk,sampai lupa sama anak Raina sendiri.Raina gak mau,Raina akan lebih memilih untuk mengurus anak Raina.” jawab gadis itu yang bertujuan untuk menyindir mamanya.

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang