Hadirmu mengubah hidupku
Memberi tawa dan diakhiri tangisan
Aku ingin melindungi mu
Walau terkadang diperlakukan tak adil
Kau tetap sabar pada keikhlasanmu
Menghadirkan senyuman di setiap hariku
Membawa tangis pada kebahagiaan
Aku beruntung memilikimu
Takkan ku lepas walau bara itu panas
Aku yang disini
Akan terus melindungi mu
Adik kecilku*~Askar Ar-Arfan~*
Askar menuruni mobil sport merahnya yang diparkirkan di garasi mobilnya. Ia berjalan tergesa memasuki rumah mewah itu melalui pintu garasi. Saking cepatnya ia berlari ia tak sengaja menabrak anak tangga yang tengah ia naikin. Askar meringis dan melanjut pelariannya menuju arah kamar khayra.
Cantika yang tengah bersantai di taman belakang melihat askar yang berlari membuatnya penasaran. Cantika berjalan mengikuti askar dari belakang.
Tok tok tok...
"Khay, kamu di dalam?" Tanya askar sambil mengetuk pintu kamar khayra.
Tak ada jawaban.
Askar semakin khawatir. Dilirik arloji yang berada di tangan kirinya. Pukul 1 siang. Ia mengusap wajahnya frustasi. Askar mengeluarkan handphonenya dan kembali menelepon khayra, rapi nihil tak dijawabnya olehnya.
Cantika mengintip dan menaruh curiga dengan apa yang terjadi.
"Ngapain lo mas ngetuk-ngetuk kamar dia?" Tanya cantika sambil melipat kedua tangannya. Seperti atasan yang bertanya pada bawahan.
"Bukan urusan kamu" timpal askar tak kalah judes.
Askar berlari meninggalkan cantika yang hanya menatap punggungnya tajam. Askar kembali melakukan panggilan. Kini yang ia telepon adalah radit. Sebab semalam radit bercerita bahwa ia akan mengajar di kelas khayra.
"Halo dit. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam mas. Ada apa mas?" Askar ran radit berbeda 2 tahun sehingga radit mengangap askar sebagai kakaknya.
"Dit, kamu tahu gak dimana khayra? Soalnya mas telepon dia tapi gak nyambung"
"Bukannya khay di kantor mas?"
"Dia tidak ada di kantor. Tadi khay SMS ke pembina magangnya katanya izin. Mas khawatir terjadi sesuatu padanya" Askar tak menjelaskan mengapa khayra izin karena takut radit khawatir seperti dirinya.
"Tadi didit jumpa sama khay tapi katanya khay mau ke kantor. Terus didit tawarin ngantar katanya dia pergi bareng temannya yang lain mas" jelasnya.
"Ok dit gak papa. Thanks ya info nya"
"Mas.. aku sekarang juga nyari khay. Nanti kalo mas udah jumpa atau apapun itu, kabari didit ya mas"
"Ok dit. Thanks banget ya""Iya mas"
Sambungan terputus. Askar masih tetap khawatir. Ia tak tau harus siapa lagi yang ia hubungi.
*******
Saat ini radit masih berada di ruang dosen. Ia baru menyelesaikan pekerjaannya untuk mengajar di jam terakhir di jurusan bisnis. Radit yang mendapat kabar dari askar mulai gelisah.
Ia mencoba berfikir kemungkinan keberadaan khayra. Ia merasa gundah memikirkan khayra yang baru beberapa jam lalu ia temui. Memang saat ia menemui khayra tadi wajahnya terlihat pucat. Radit mencoba tenang dan berfikir positive hingga beberapa jam kemudian, sebuah pesan masuk tampil di layar handphonenya.
From: Mas Askar
Dit, khayra sudah bersama mas di rumah. Keadaannya baik-baik saja. Kamu tak perlu khawatir lagi
Seketika adit terduduk lemas di kursi dan segera ia keluar menuju rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Khayra
SpiritualKhayra Ar-Arfan. Seorang gadis yang memiliki paras cantik dan cerdas memiliki kehidupan yang amat rumit. Hari-harinya selalu diliputi oleh kesedihan yang menyakitkan. Penghalang kehidupan ialah sebuah ujian yang harus di hadapinya. Terlebih Ayah kan...