بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Maafkan papa nak
Maafkan papa yang belum bisa menyayangimu
Maafkan papa nak
Maafkan atas kesalahan papa yang selalu menyakitimuRama Ar-Arfan
______________________________________
Khayra POV
Malam ini terasa berbeda dari malam dan hari sebelumnya. Seseorang mengetuk pintu kamarku ketika aku sedang bertartil sembari mengulang hafalan surah Al-Quran. Perlahan aku meninggalkan sajadah dan meletakkan Al-Quran di nakas dekat ranjangku dan tak lupa menciumnya. Aku mendekati asal suara ketukan dan membuka pintu.
"Papa" batinku.
Papa tersenyum hambar padaku dengan tatapan nanar di balik lensa kacamatanya. Wajahnya yang terlihat tidak muda lagi tapi menampakkan ketegasan dan ketampanannya.
"Khayra papa mau bicara dengan kamu. Apa kamu mau mendengarnya nak?" Kata papa dengan perlahan.
Aku tersenyum padanya seraya mengangguk pelan. Ini adalah anugrah bagiku sehingga papa saat ini berada di hadapanku. Bukan dengan tatapan dingin melainkan dengan tatapannya yamg sendu. Mataku sedikit berkaca tapi aku palingkan dari tatapan papa. Aku tak ingin merusak momentum bahagiaku saat ini.
Papa memasuki kamarku yang berukuran kecil ini. Ia mengamati sekeliling kamarku yan pernah dimasukinya dulu ketika terjadi keributan antara aku dan kak clarissa.
Kamarku saat ini tak sebesar kamarku yang dulu. Kamarku saat ini hanya terdapat ranjang dengan tipe single dan sebuah nakas kecil disampingnya. Tak lupa sebuah lemari dengan dua pintu dan toilet kecil di sudut kamarku. Tak ada AC seperti kamarku yang sebelumnya.
Papa mendekati sudut kotak dibawah nakas ia berjongkok dan mengeluarkan isinya yang ia tatap penuh dengan suka cita. Aku masih setia di belakangnya.
"Ini punya kamu nak?" Papa menyodorkan sebuah piala dan mendali.
Aku tersenyum tipis.
"Iya pah" sahutku.
Papa membuka semua isi kotak tersebut. Didalam kotak itu berisi beberapa piagam, piala hingga mendali yamg kudapatkan ketika sekolah dan ketika berada di perguruan tinggi.
Papa meletakkan kembali kotak tersebut di tempat asalnya. Ia berdiri dan menghadap padaku kemudian memeluk lembut sambil mengusap ubun-ubun kepalaku.
Aku hanya termangu melihat sikap papa yang tak biasa. Aku ingin hal ini terjadi setiap hari. Hal yang tak pernah kurasakan dari seorang papa tapi kini ia memberikannya.
"Maafkan papa nak" lirihnya.
"Kenapa papa minta maaf? Papa gak salah. Khay yang banyak salah pa. Maafkan khay"
"Tidak nak. Ini salah papa yang terlalu termakan emosi papa sendiri nak. Maafkan papa" lirinya kembali.
Papa memelukku erat dengan badan yang bergetar."Pa.. jangan menanggis. Khay tak ingin melihat papa menanggis. Nanti bunda marah sama khay kalo papa sedih" sahutku.
Papa melepasoan pelukannya dan melihat manik mataku yang telah berair. Ia tersenyum dan menepis air mataku dengan lembut. Papa menarikku untuk duduk di ranjang sedangkan papa duduk di kursi samping ranjangku.
"Nak.. maafkan papa selama ini telah kasar dan tak memperdulikanmu"
"Tidak pa, khayra mengerti. Ini salah khayra pa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Khayra
SpiritualKhayra Ar-Arfan. Seorang gadis yang memiliki paras cantik dan cerdas memiliki kehidupan yang amat rumit. Hari-harinya selalu diliputi oleh kesedihan yang menyakitkan. Penghalang kehidupan ialah sebuah ujian yang harus di hadapinya. Terlebih Ayah kan...