بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Aku beruntung menemukanmu disini
Setidaknya untuk saat ini
Aku akan setia menunggu hari ini
Esok dan di relung ini~Raditya Abdul Rasyid~
______________________________________
Khayra POV
Aku masih melihat kekhawatiran wajah ummi fatimah. Entah apa yang terbesit dalam pikirannya. Mengapa ia begitu terkejut mendengar nama bunda.
"Ummi, ummi kenapa? Apa ummi sakit?" Tanyaku.
Ummi tak menjawab. Masih dalam keterdiamannya ia membisu tak menjawab. Aku memegang bahu ummi dan seketika ummi terkejut akan sentuhan ku.
"Astagfirullah, maaf khayra. Ummi tak apa-apa nak" jawab ummi tergesa.
Aku menghantarkan teh yang telah ummi buat ke ruang tamu. Terlihat telah duduk kakakku dan radit serta ustazd hakim di ruangan itu. Aku meletakkan teh dengan hati-hati. Mas radit terus memperhatikanku dan membuatku salah tingkah. Entah mengapa ia suka sekali membuatku salah tingkah. Aku tersenyum tipis melihat lirikan pandangannya yang terus mengusikku."Astagfirullah khay, berdosa. Ia bukan mahram ku" batinku menolak.
"Khayra, panggil ummi untuk duduk disini bersama nak" ucap ustazd hakim yang langsung ku angguki.
Aku memanggil ummi yang masih saja melamun di kursi meja makan. Aku khawatir melihat keadaan ummi saat ini. Walaupun aku baru mengenalnya tetapi rasa sayang dan baiknya terhadapku membuatku langsung jatuh hati terhadap dirinya. Aku melihat dirinya seperti ada bunda disana."Ummi" aku memegang lembut tangannya dan mengelusnya.
"Ummi, apakah ummi baik-baik saja?" Tanyaku lagi.
Ummi fatimah menatapku dan tersenyum mengelus pucuk kepalaku dengan lembut.
"Ummi baik-baik saja nak" jawabnya singkat.
"Ummi, tadi ustazd hakim memanggil ummi untuk duduk bersama di ruang tamu" jelas ku.
Ummi mengangguk dan mengenggam tanganku dan aku juga membalas genggamannya.
"Ayo kita kesana" ajaknya.
Aku mengangguk dan berjalan berdampingan dengan ummi menuju ke ruang tamu.
Terlihat sudah ada ustazd fariz disana. Duduk bersebelahan dengan radit. Dalam pandanganku sepertinya mereka sudah mengenal lama.
Setelah ummi fatimah duduk, aku hendak beranjak meninggalkan mereka tapi ummi menahan ku dan menyuruhku untuk duduk di sebelahnya.Aku melirik pada ustazd hakim yang mengangguk. Kemudian aku duduk di sebelah ummi fatimah.
Khayra POV End
"Maaf ustazd, atas kehadiran kami semua di pagi hari ini. Saya sangat senang dapat berjumpa lagi dengan ustazd dan keluarga" ucap radit.
"Iya nak. Ustazd juga senang atas kehadiran kalian semua. Sebenarnya ada apa nak? Apakah ada yang bisa ustazd bantu?" Tanya ustazd hakim sambil tersenyum memandangi radit dan arfan bersaudara.Radit tersenyum.
"Ustazd, apakah ustazd masih mengenal mereka?" Tanya radit.
Seketika wajah ustazd hakim menjadi bingung dan ummi fatimah memegang erat tangan khayra. Khayra melirik pada wajah ummi yang masih dengan tatapan kosong.
"Afwan nak radit. Ustazd sudah tua. Mungkin barangkali nak radit bisa mengingatkan ustazd" jawab ustazd hakim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Khayra
SpiritualKhayra Ar-Arfan. Seorang gadis yang memiliki paras cantik dan cerdas memiliki kehidupan yang amat rumit. Hari-harinya selalu diliputi oleh kesedihan yang menyakitkan. Penghalang kehidupan ialah sebuah ujian yang harus di hadapinya. Terlebih Ayah kan...