بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Kamu percaya kan sama Allah
Allah tak mungkin memberikan cobaan di luar batas kemampuan manusiaAnita Wirajaya
______________________________________Radit saat ini tengah menuju resto yang telah mereka reservasi. Askar telah menceritakan tentang khayra yang tak ingin diketahui sebagai adiknya oleh teman-temannya maupun staff lain di kantor. Tujuan khayra adalah untuk tak menerima perlakuan istimewa di tempatnya magang. Ia ingin menjalani keadaan normal sebagai mahasiswa biasa yang magang di perusahaan besar.
Radit yang mendengar penjelasan askar merasa bangga pada khayra. Radit mengerti khayra ingin mandiri dan tak ingin merepotkan orang lain. Berbeda sekali ketika ia masih kecil. Khayra setiap hari bersikap manja baik pada orang tuanya, saudaranya maupun pada keluarga radit.
Radit tersenyum di balik pikirannya. Askar melirik dan menggodanya.
"Senyum teruss nanti gigi kamu rontok baru tau" goda askar.
Radit tertawa sedangkan askar hanya menggeleng saja.
Sedang asyik radit tertawa tiba-tiba ponsel askar berbunyi. Ia menggunakan headset bluetooth untuk menjawab panggilannya.
"Haloo Assalamualaikum..."
::::::::::::::
"Iya, inshaAllah mas besok bisa anterin kamu"
::::::::::::::
"Iya.. besok sekalian kita ke rumah orang tua mu juga"
::::::::::::::
"Kata papa mas terserah sama mas. Kamu kapan ada waktu. Mas mau kenalkan kamu dengan keluarga besar mas disini"
::::::::::::::
"Ok Alhamdulillah"
::::::::::::::
"Wa'alaikumsalam"
Askar mengakhiri panggilannya dan meletakkan kembali bluetooth yang berada di telinganya ke dalam laci mobil.
"Siapa mas?" Tanya radit.
"InshaAllah calonnya mas dit" jawab askar tersenyum.
"Alhamdulillah mas. Berarti bisa nikah bareng dong" goda radit.
"Hahaha masa iya. Mas rencana mau nikah bulan depan lo. Lah kamu katanya mau nunggu wisudanya khay dulu kan" ledek askar.
"Oh kirain mau bareng. Hahaha"
Sepuluh menit berlalu, askar membawa mobil sportnya dengan kecepatan ringan hingga kini telah memasuki halaman resto. Radit dan askar memasuki resto dan disambut oleh pihak waitters yang menuntun mereka ke mejanya.Tak berselang beberapa lama, sebuah mobil memasuki halaman resto dan memarkirkan mobilnya di sebelah mobil askar. Dina, haikal dan irsyad keluar dari mobil dan dituntun oleh waitters menuju meja radit dan askar.
Mereka tersenyum pada radit dan askar.
Askar mempersilahkan duduk mereka sedangkan radit mencari-cari khayra.
"Khayra dimana dina?" Tanya radit.
Dina ingin menjawab tapi kedahuluan oleh haikal."Afwan pak, khayra tadi sudah sampai di resto. Tapi karna sudah masuk isya, khayra shalat dulu pak" jelas haikal.
Dina merenggut pada haikal. Entah mengapa dina sudah mulai jatuh hati pada dosennya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Khayra
EspiritualKhayra Ar-Arfan. Seorang gadis yang memiliki paras cantik dan cerdas memiliki kehidupan yang amat rumit. Hari-harinya selalu diliputi oleh kesedihan yang menyakitkan. Penghalang kehidupan ialah sebuah ujian yang harus di hadapinya. Terlebih Ayah kan...