A Wings And The Destiny

Awakening * 15

Setelah kejadian tadi, Xander memberikan mantra tidur pada Chalice agar adiknya itu tidur. Dia tidak bodoh menyadari hal itu, dia sudah melihat hal itu lima kali, enam dengan ini. Dan itu adalah tanda ketika sayap akan bangkit. Ini benar-benar masalah. Bunda mereka tidak ada disini, dan dia benar-benar takut kalau Chalice hilang kendali. Dia tidak ingin kejadiannya sama seperti Juna, dimana mereka harus mengikat Juna agar dia tenang. Sungguh Xander tidak ingin ini terjadi.

"Apa yang akan kita lakukan kak?" tanya Devano memecah keheningan. Adiknya yang bersurai merah kecoklatan itu menatap Chalice yang tertidur diatas kasur Juna karena mantra Xander.

"Apa kita tidak bisa melakukan sesuatu? Setidaknya kita harus mengabari bunda bukan?" argumen Veryo.

Xander menatap adiknya satu persatu. Sungguh, bukan itu yang dia pikirkan sekarang. Memang kunci untuk menyelesaikan ini adalah bunda mereka, tetapi bagaimana pun yang dia pikirkan bukan hal itu. Jika Chalice membangkitkan sayapnya, apa yang akan terjadi pada istana ini?  Apa yang harus mereka lakukan? Bagaimana jika Chalice menghancurkan istana ini dan menyakiti semua orang didalamnya? Lalu yang lebih parahnya lagi, apa dia harus melanggar janjinya pada sang bunda untuk merahasiakan kalau mereka memiliki sayap.

Sungguh katakan lah, dia jahat, tetapi pada kenyataannya memang itu yang dia pikirkan.

"Apa kita harus menyegel kekuatannya?" gumam Xander, Veryo yang mendengar hal itu terbelalak kaget. Apa Kakak pertamanya ini tidak mengingat kisah bunda mereka. Segel itu lebih menyakitkan daripada kematian.

"Akan lebih baik jika aku terbang melewati pelindung dengan mode menghilang lalu menuju tempat bunda." balas Veryo dengan nada datar. Sungguh Xander terkejut, apa dia mengatakannya sampai sekeras itu?

Alexa berdecak sebal, dia menghampiri kembarannya itu dan mencubit pipinya, "Sungguh Xander, jangan memikirkan hal lain!? Keluarga lebih penting dari pada hal itu? Kau pikir dengan menyegel kekuatan Chalice akan menyelesaikan masalah?" ucap Alexa, dia memiliki Fairy Wings, yang membuat pendengarannya menjadi tajam itu sebabnya dia bisa mendengar perkataan Xander.

Xander tertegun. Dia benar-benar bingung harus melakukan apa. Ini diluar pemikirannya. Sungguh dia rasanya akan gila jika terus memikirkan ini.

"Ide mu memang patut untuk dicoba Veryo, tetapi itupun jika kau bisa melewati perisai tingkat SS." ucap Xander pada Veryo yang sepertinya akan mengambil tindakan sendiri.

Veryo berdecak sebal. Dia melupakan hal itu. Perisai khusus yang hanya bisa di buka oleh mereka yang membuat perisai ini. Dan itu berarti hanya bunda mereka, Shiro, Kuro, William, Yukizu, dan Naoto saja yang bisa membuka tempat ini.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" gumam Devano. Dia menatap Chalice yang tertidur karena mantra Xander. Dia tahu cepat atau lambat Chalice pasti akan membangkitkan sayapnya sendiri, tetapi dia tidak tahu kalau akan secepat ini. dia benar-benar tidak siap harus melihat Chalice hilang kendali. Terlebih lagi saat ini bunda mereka tidak ada. Apa Chalice akan mengalami apa yang dia alami? Sungguh dia tidak ingin itu terjadi.

Diantara ke enam bersaudara ini. Xander dan Alexa membangkitkan sayap mereka secara bersamaan. Tetapi baik Xander dan Alexa tidak pernah mau menceritakan bagaimana detail kejadiannya. Lalu setelah Xander dan Alexa, Veryo yang berikutnya, baru Devano, lalu Juna, kemudian Sekarang Chalice menunjukkan tanda-tandanya.

Devano memiliki kenangan tidak menyenangkan saat Wings nya bangkit dulu, Kekuatannya bangkit tanpa prediksi, dan juga dalam kondisi orang tua-nya sedang berada di luar kerajaan. Kala itu Vanessa dan Kazuto sedang melawan sekumpulan Monsmy tingkat tinggi yang mengamuk di sekitar perbatasan Selatan kerajaan. Dan kala itu Xander dan Alexa terpaksa menahan dirinya yang mengamuk karena hilang kendali, dan Xander terpaksa menggunakan mantra terlarang yang membuat seseorang yang hilang kendali kesakitan, Hal itu Xander lakukan untuk membuat Devano tidak sadar dan dia akan kembali normal, tetapi tetap saja itu menyakitkan. Dan dia tidak ingin Chalice merasakan hal itu.