Next The Chosen People*20

197 26 6
                                    

Setelah sekian lamanya tidak update aku kembali di lapak ini guys... Ada yg kangen? Ada yang kangen? Hehhehe

Happy Reading.

***

Vanessa melihat enam hewan sedang menuju Milainosie Palace. Ke enam hewan yang akan menjadi partner jiwa anak-anaknya selamanya. Ke enam hewan yang lahir dan akan mati bersama anak-anaknya. Ke enam hewan yang akan melampaui dirinya dalam memahami anak-anaknya.

Vanessa menepuk-nepuk kepala Rukil berkali-kali, "Kapan terakhir kali aku mendengar kau mengaum?" Rukil seketika menatap tajam Vanessa, "aku ini rubah, bukan singa!" Vanessa seketika tertawa mendengar jawaban Rukil. Air matanya bahkan sampai menetes mendengarnya. Lelucon konyol yang selalu dia lontarkan ketika menggoda Rukil dari dulu memang selalu membuatnya tertawa.

"Mereka ada empat kau punya lima ekor, ikat mereka bawa kehadapanku!" Titah Vanessa tegas, dia lalu terbang menjauh dari Rukil. Sementara Rubah setinggi 2 meter itu langsung melesat menghampiri keempat hewan yang berada didepan mereka. Vanessa mengangkat tangannya meminta Argentavis dan Griffin dibelakangnya untuk berhenti dan diam di belakangnya. Seketika kedua hewan terbang itu menurut.

Dengan secepat kilat Rukil muncul dihadapan keempat hewan itu dan langsung memanjangkan ekornya, mengikat kuat empat immortal animals dihadapannya dan dengan segera bergerak dengan cepat menuju Vanessa. Semua itu terjadi bahkan tidak kurang dari 5 detik. Keenam hewan itu menatap takjub Rubah putih dihadapan mereka ini.

"Kau lambat." Ujar Vanessa membuat ke enam hewan itu terkejut. 5 Detik serangan disebut lambat?

Rukil melepaskan ikatan ekornya dan menjatuhkan keempat immortal animals itu dihadapan majikannya. Vanessa langsung menghampiri keempat immortal animals itu sambil menatap satu persatu hewan-hewan dihadapannya dan juga dibelakangnya.

"Winged Unicorn Putih, Phoenix Merah, Kucing Bulan Silver, Hellbeast Cerberus, Grifin Emas, dan Argentavis Natural.." Vanessa menyebutkan satu persatu hewan-hewan dihadapannya lalu terkekeh geli, "mereka sangat lucu Rukil, berbeda dengan kau saat pertama kali kita bertemu." Sambung Vanessa sambil mengusap-usap kepala Rukil yang terlihat kesal dengan perkataan Vanessa. Sejak pertama kali bertemu hingga sudah menjadi ibu seperti sekarang pun, Vanessa tetap menyebalkan.

Phoenix menatap Vanessa kebingungan, "Siapa wanita ini? Kenapa dia memiliki aura yang sangat kuat?" Berbeda dengan Phoenix, Cerberus langsung menundukkan kepalanya.

"Yang Mulia Vidya A. Whilens.."

Vanessa tersenyum sambil menghampiri anjing berkepala tiga itu dan mengelusnya pelan, "Sudah berapa bulan sejak terakhir kali kita bertemu? Chane?" Cerberus itu hanya diam tidak menjawab, dia tidak tahu harus berbuat apa. Sedari tadi dia mendengar suara Juna memanggil-manggil dirinya. Tetapi disini Ibu dari majikannya sedang menahannya.

Kelima Immortal Animals itu terkejut mendengar Vanessa menyebut Cerberus menggunakan sebuah nama. Bagi Immortal Animals, nama adalah sesuatu yang hanya bisa diberikan oleh majikan mereka. Jika Cerberus sudah memiliki nama, maka dia sudah pernah bertemu dengan majikannya. Kapan?

Vanessa menyadari kegelisahan Chane pun langsung mengangkat kepala anjing dihadapannya dan membuatnya menatap dirinya, "Aku tau kau bingung karena Juna terus memanggilmu, tapi kali ini, jika kau salah langkah kau akan membuat masalahnya semakin buruk."

"Lalu, apa yang harus saya lakukan?" Anjing dengan tinggi tiga meter itu terlihat bimbang. Setelah berbulan-bulan lamanya, Juna akhirnya memanggilnya, tapi dia tidak bisa menjawab atau menghampiri majikannya.

A Wings And The DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang