05

374 89 5
                                    

"Jadi para hybrid menambah kekuatan dengan membunuh peri di blood village dan meminum darah mereka?"

Tanya Leia menarik kesimpulan begitu mendengar penuturan Ares. Dan pria itu hanya mengangguk mengiyakan. Leia menatap tajam pada Ares dan bangkit dari duduknya.

"Mengapa kau membiarkan kaummu membantai para peri?!"

Ares mendongak menatap tak suka pada Leia.

"Jangan meninggikan suaramu Leia. Aku tak suka jika ada yang meneriakiku."

Pria itu turut bangkit dan berjalan mendekati jendela kastil. Memandang lurus ke depan.

"Mereka telah membunuh para peri penjaga perbatasan dunia luar dan hutan Aionios. Mereka mengancam keseimbangan dunia. Saat populasi para peri mulai menipis, penghalang yang menyembunyikan keberadaan Aionios akan mulai mengikis Ares. Aku tak bisa melindungi para makhluk dan kedamaian disana jika manusia menemukan keberadaan hutan itu!"

"Leia.."

"Kau pemimpin klan bukan? Harusnya kau bisa memimpin dengan baik! Mengapa kau begitu tidak berdaya seperti ini?"

"Leia Joyniel!"

Suara pria itu yang meninggi membuat suasana menjadi hening seketika. Ares berbalik dan menatap Leia dengan matanya yang biru menyala.

"Jangan memancing amarahku."

Leia berdecak kesal mendengar ucapan Ares. Kekesalannya semakin besar kini.

"Kenapa? Apakah kau akan membunuhku jika aku melakukannya?"

Tanya Leia yang kini berada tepat dihadapan Ares. Memandang lekat sepasang mata milik pria itu.

"Seperti yang kaummu rencanakan?"

Warna mata pria itu perlahan berubah menjadi kembali hitam. Ares mengernyitkan sebelah alisnya dan menatap Leia bingung.

"Apa maksudmu?"

"Ternyata benar. Kau memang tak tau apa-apa tentang kaummu."

Ujar Leia berjalan mundur dan menghilang bersamaan dengan kilatan cahaya. Meninggalkan Ares yang masih bingung dengan pernyataan Leia.

Tak lama setelahnya Tan dan John muncul membuat Ares mengalihkan pandangan ke arah mereka. Keduanya berjalan mendekat namun langkah mereka terhenti sesaat.

"Aura ini.."

"Ya benar. Dewi itu baru saja datang menemuiku."

Sahut Ares menjawab gumaman Tan.

"Apa anda baik-baik saja?"

Ares menatap John beberapa saat kemudian tersenyum tipis dan mengangguk.

"Ada keperluan apa ia datang menemui anda?"

"Dia ingin mengetahui tentang hybrid. Dan gadis itu meluapkan amarahnya padaku begitu tau cerita tentang mereka."

Ares berjalan menuju sofa dan duduk di atasnya kemudian memandang kedua bawahannya secara bergantian.

"Jadi bagaimana? Apakah kalian sudah mendapatkan informasi baru?"

"Tidak ada pergerakan yang berarti. Sepertinya mereka lebih berhati-hati dalam melangkah karena berpikir anda akan mengetahuinya."

"Begitu ya.. Seperti biasa, Jay memang selalu licik."

"Apa yang harus kami lakukan?"

"Ada satu hal yang ingin aku ketahui."

Ares kembali menatap John dan Tan dengan tatapan menelisik. Keduanya hanya terdiam menatap Ares. Menunggu pria itu untuk memberikan titah selanjutnya.

The Eternity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang