part 1 - awal mulanya

680 51 14
                                    


"APA? kau hamil?" Teriak Yifan terkejut.

"Ya Yifan, kau harus menikahiku, kau harus bertanggung jawab Yifan!" Balas Yerin.

"TIDAK! Aku tidak mungkin menikahi mu."

"Apa maksud mu Yifan?" Teriak Yerin.

"Jika aku menikahi mu, bagaimana dengan kuliah ku, pokoknya aku tidak mau, aku tidak mau menikahi mu ! Kau urus saja anak itu sendiri aku tidak mau bertanggung jawab atas anak itu!" Jelas Yifan.

"Tidak, kau tidak boleh melakukan itu!, kau pikir aku juga tidak rugi hah? Aku juga rugi, bahkan aku sangat dirugikan dalam hal ini kau tau !"

"Kalau begitu, kau buang saja anak itu!"
Ucap Yifan sembari tersenyum menyeringai

Yerin yang mendengar itu, hanya bisa terdiam. Ia tidak menyangka kekasihnya akan berkata seperti itu.

"Tidak, aku tidak mungkin membuangnya dia adalah anakku!" Kesal Yerin.

"Hah, terserah dirimu sajalah, Aku tidak peduli!"

Yifan pun pergi begitu saja meninggalkan Yerin.

"Heh kau mau kemana Yifan? Kau harus bertanggung jawab Yifan! Hiks,,, dia juga adalah anakmu Yifan!" Tangis Yerin melihat kepergian Yifan.

Sejak hari itu, Yerin tidak pernah bertemu Yifan lagi. Ia berusaha mencari Yifan, namun nihil ia tak bisa menemukan nya.

Dari sinilah kisah ini bermulai.

Yerin, seorang wanita muda berusia 20 tahun yang harus menanggung semuanya sendirian karena ditinggalkan oleh kekasihnya Yifan.

Yerin pun akhirnya memutuskan untuk membesarkan anaknya sendirian. Ia berusaha bekerja sendiri dan mengurus dirinya sendirian, ia tidak ingin memberi tau tentang kehamilan nya kepada kedua orang tuanya karena takut kedua orang tuanya akan membencinya.

Beberapa bulan kemudian.

Setelah berusaha sendirian, mengurus kehamilan nya dan juga bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupan nya, hari inilah hari dimana Yerin akan melahirkan anaknya.

Yerin melahirkan anaknya dengan lancar, ia membari nama anaknya Sehun. Setelah melahirkan Sehun, Yerin berusaha bekerja lebih keras agar dirinya dapat membesarkan Sehun sendirian, ia menitipkan Sehun kepada Lea temannya ketika ia bekerja.

( rumah Lea )

"Lea, aku titip Sehun lagi yah, maaf ngerepotin terus. "

"Iya gak papa, kamu hati hati yah, jangan kecapean kamu juga butuh istirahat Yer, kamu setiap hari kerja dan ngurusin Sehun kamu gak cape apa?" Tanya Lea.

"Cape sih iya Lea tapi kalo aku gak gini, gimana aku biayain keperluan nya Sehun?"

"Iya sih tapi kamu juga harus mikirin kesehatan kamu Yerin, gimana kalo kamu nikah aja?"

"Nikah? Emangnya ada laki laki yg mau nikah sama aku?"

"Ya kamu coba cari aja yer, gak ada salahnya juga kan." Nasihat Lea.

"Iya iya, yaudah aku pergi dulu yah Lea bye !"

Yerin pun pergi meninggalkan rumah itu dan berjalan menuju tempat nya bekerja.

Di tempatnya bekerja, Yerin bertemu dengan sosok Woobin, bos kantor nya yang merupakan seorang pengusaha muda.

Seiring berjalannya waktu, Yerin dan Woobin pun menjadi dekat, hingga suatu hari Woobin mengajak Yerin untuk menikah dengan nya, namun Yerin menolak hal itu, Yerin takut Woobin tidak bisa menerima anaknya. Dengan ragu, Yerin pun menceritakan semuanya pada Woobin. Dan ternyata, Woobin menerima semua itu, dan bahkan ia mengajak Yerin membesarkan anaknya bersama, Yerin tentu sangat senang mendengar hal itu, diumur Sehun yg semakin besar, tentu Sehun akan mulai menanyai nya tentang ayahnya.

Akhirnya, dengan kesepakatan bersama, Yerin dan Woobin pun menikah . Saat itu, umur Sehun baru menginjak 2 tahun.

Tidak lama setelah menikah, Yerin mengandung anak Woobin.
Setelah melahirkan anak keduanya, Yerin dan Woobin memberi nama anaknya Xiumin.

5 tahun kemudian.

Sehun dan Xiumin pun tumbuh besar dan menjadi adik kakak yang akur, Woobin tidak pernah membedakan bedakan antara Xiumin dan Sehun. Ia menyayangi Sehun seperti anak kandung nya sendiri. Kini Yerin pun juga sudah tidak bekerja lagi, karena ia sibuk mengurus kedua anaknya.

Di suatu pagi cerah, Yerin sedang memasak untuk sarapan suaminya dan juga anak anak nya. Sehun kecil berjalan dengan langkah kecil nya menuju meja makan bersama adiknya Xiumin .

"Eomma, aku sudah siap sekolah." Ucap Sehun sembari mendudukkan dirinya di salah satu kursi di meja tersebut.

"Oh, anak eomma sudah siap? Ayo kita sarapan dulu sayang!" Ajak Yerin pada putranya itu.

"Eomma, Umin juga ingin pergi cekolah!" Rengek Xiumin kecil.

"Umin kan masih kecil sayang nanti kalo sudah cukup umur, Xiumin juga akan bersekolah seperti Sehun hyung kok." Nasihat Yerin pada anak bungsunya tersebut.

Tiba tiba, Woobin menghampiri Xiumin dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Putra appa sudah ingin pergi sekolah?" Tanya Woobin

"Iya appa Umin ingin pergi bercekolah seperti Sehun hyung!" Ucap Xiumin sembari memanyunkan bibirnya.

"Hyung juga ingin bersekolah bersamamu." Ucap Sehun singkat dengan muka datarnya.

"Jinjja? Hyung juga ingin bercekolah bersamaku?" Tanya Xiumin penuh semangat.

"Iya." Balas Sehun.

"Tentu saja, nanti kalian akan bersekolah bersama." Jelas Yerin sembari menata beberapa piring yang ada di meja tersebut.

Sarapan keluarga itu pun berjalan lancar setelah selesai sarapan, Woobin pergi mengatur Sehun ke sekolah nya juga pergi ke kantor nya. Sedangkan dirumah itu, kini hanya ada Xiumin dan juga Yerin yang sedang mencuci beberapa piring.

"Eomma,,,,, eomma,,,, eomma tolong Umin!" Teriak Xiumin dari dalam kamarnya.

Mendengar itu, Yerin pun langsung berlari menuju kamar Xiumin.

Braak

Yerin membuka pintu kamar itu dengan kasar.

"Xiumin!!!" Teriak Yerin melihat anaknya itu kesakitan sembari memegangi dadanya.

"Xiumin, Xiumin sayang kau tak papa kan? Apa yang sakit sayang?" Tanya Yerin khawatir.

"Ses,,saak,, eeomma,,, " Jawab Xiumin terbata bata sembari terus meremas dadanya.

"Ya ampun sayang, kita ke rumah sakit sekarang yah!" Panik Yerin sembari menggendong putra kecilnya itu.

Yerin pun segera membawa Xiumin kecil kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Xiumin segera ditangani oleh dokter disana.

Sementara itu di kantor Woobin,,,

Kring kring kring

"Yeobbseyo?"

"Woobin, Woobin ini gawat!! "

"Ada apa Yerin?, tenangkan dirimu bicaralah dengan jelas."

"Xiumin masuk rumah sakit, tadi dia tiba tiba merasa sesak dan tak sadarkan diri, aku sangat takut !"

"Apa?,baiklah aku akan kesana kau tenanglah jangan panik aku akan segera sampai! "

Tuuuttt

Mendengar hal itu, Woobin pun segera meninggalkan Kantor nya dan menuju rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit, Woobin berlarian menuju UGD tempat Xiumin diperiksa. Disana, terlihat Yerin yang sedang terduduk sembari menangis.

"Yerin!" Panggil Woobin.

"Woobin, sayang hiks,,,aku takut terjadi sesuatu dengan anak kita sayang,, " Tangis Yerin.

"Tenanglah sayang aku yakin tidak akan terjadi sesuatu pada anak kita." Nasihat Woobin berusaha menenangkan istrinya meskipun sebenarnya ia juga sangat khawatir dengan keadaan anaknya tersebut.



















Nae Huimang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang