Sehun mengerjapkan matanya beberapa kali, badannya terasa lemas dan kepalanya yang terasa pusing.
Saat ia benar benar membuka matanya, pemandangan ruang serba putih itu menyambutnya. Ia pun merilik ke segala arah ruangan itu memperhatikan nya dengan seksama.
"Oh jadi seperti ini rasanya terbaring ditempat seperti ini." Gumam Sehun.
Ia pun menjadi teringat, mungkin seperti ini juga perasaan adiknya dulu saat ia berada dirumah sakit.
"Hah, kenapa aku bisa pingsan?" Sehun membenarkan bantal dikepalanya dan mencoba menggerakkan tubuhnya walau terasa lemas.
"Sehun? Kau sudah bangun?" Yerin terlihat kesulitan saat membuka pintu ruang rawatnya. Sehun melihat sang ibu yang memasuki ruangan dengan nampan berisi makanan ditangannya dan sedikit mempercepat langkahnya untuk menghampiri nya.
"Eomma." Sehun tersenyum kecil melihat kedatangan sang ibu.
"Syukurlah kau sudah sadar, eomma benar benar khawatir saat melihatmu pingsan semalam." Yerin tersenyum senang menatap sang putra.
"Semalam? Apa ini sudah pagi eomma?" Sehun menatap sekitarnya dan jendela disana menjawab pertanyaannya, sinar matahari sudah memasuki ruangan serba putih itu.
Tentu saja itu artinya ini sudah pagi.
"Iya, ini kau makanlah dokter bilang kau dehidrasi dan pingsan karena seharian kemarin kau menangis tanpa makan ataupun minum." Yerin mengambil piring diatas nampan tersebut dan meraih sendok untuk menyuapi anaknya.
"Maaf membuat eomma khawatir." Sehun mengerti, sekarang ia mengerti bagaimana perasaan adiknya ketika ia membuat semua orang disekitarnya khawatir.
Sangat tidak nyaman, pantas saja adiknya selalu berkata baik baik saja meskipun sebanarnya tidak.
"Nee, mulai sekarang kau harus lebih memperhatikan kondisimu juga Sehunnie. Eomma tidak ingin kehilangan putra eomma lagi. Kau harus selalu sehat." Yerin mengusap lembut wajah putranya yang masih pucat itu.
"Nde eomma aku akan selalu menjaga kesehatan ku."
"Baiklah, ini makan agar kondisimu bisa cepat pulih. Kau harus kembali ke sekolahmu bukan?" Yerin menyendok nasi dan beberapa sayur dipiring tersebut.
"Buka mulutmu," Yerin sudah hendak memasukkan sesendok makanan itu, namun Sehun menahannya.
"Aku akan memakannya sendiri eomma, eomma sudah makan?" Sehun mengambil piring makanannya dari tangan Yerin.
"Sudah, kau tidak perlu khawatir."
Sehun pun mengangguk mengerti dan mulai memakan makanannya sendiri.
"Hambar eomma." Sehun mengucapkan kesan rasa yang ia rasakan saat suapan pertamanya masuk ke mulutnya.
"Aku tidak bisa merasakan rasanya." Yerin yang mendengarnya langsung terpikir,
"Kau merasa hambar atau hampa?" Sehun menghentikan gerakan mulutnya yang sedang mengunyah itu.
"Ak-" Hampir saja ia tersedak karena berucap ditengah makannya.
Sehun pun menelan makanannya terlebih dahulu dan meminum segelas air di nakas sampingnya.
"Mungkin hampa eomma." Sehun terdiam tak melakukan apapun saat ini.
"Apapun itu, kau harus tetap melanjutkan makanmu." Yerin meminta tangan Sehun kembali meraih sendok itu.
"Nee, nee." Sehun pun kembali melanjutkan acara makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Huimang ✔
FanfictionSetiap orang, pasti memiliki harapannya masing masing. Dan inilah kisah Xiumin dengan harapannya, dan juga konflik kehidupannya. ia menghadapi semua itu bersama dengan Sehun hyung nya dan juga keluarga juga teman teman yang selalu berada disampingn...