Sehun menekuk wajahnya kesal sepanjang perjalanannya menuju rumah dari kantor polisi, emosinya naik karena bertemu dengan Yifan tadi. Apalagi mendengar ayah kandung nya itu meminta maaf padanya dan berkata bahwa ia menyesal, itu membuat Sehun merasa kesal dan tidak percaya. Ia takut ayahnya itu hanya berpura-pura atau bersandiwara dan tidak tulus mengungkapkan ucapan nya tadi.
Ia tidak ingin mempercayai nya begitu saja dan menyesal dikemudian hari seperti yang ia lakukan hingga membuatnya kehilangan saat saat terakhir bersama Xiumin. Sungguh Sehun masih kesal pada dirinya sendiri.
"Eomma, apa eomma berpikir bahwa apa yang dikatakan ia itu benar-benar tulus?" Sehun lelah berkutat dengan pikirannya sendiri memikirkan apa kah ayah kandungnya itu tulus atau tidak, jadi ia mulai menyuarakan hal ini pada ibunya.
Yerin yang mendengar pertanyaan putranya langsung mengetahui maksud sang anak, pasti yang dimaksudnya adalah Yifan.
"Tentang penyesalannya dan permintaan maafan nya itu eomma tidak bisa memastikan tapi, apa mungkin kita harus mencoba mempercayainya? Ia menyerahkan dirinya ke kantor polisi dan menurut eomma, itu bukan hal main-main karena ia bisa benar-benar di penjara." Yerin mengucapkan pendapat nya yang memang sangat masuk akal.
Sehun pun kembali berpikir, apa benar ia tidak main main saat ini, karena jika ia hanya main main bagaimana mungkin ia bermain main dengan hukum?
"Apa aku harus mencoba memaafkannya eomma?"
Yerin terdiam sekejap, ia tau pasti putranya bimbang, sangat sulit memaafkan Yifan namun bagaimana pun, Yerin harus mengajarkan putranya berbesar hati. Sehun nya tidak boleh mendendam.
"Jika kau bisa kau boleh melakukan nya, cobalah anakku. Bagaimana pun ia adalah ayah kandungmu meskipun ia telah berlaku jahat kau tidak boleh membencinya."
Hati Yerin sebenarnya masih enggan memaafkan Yifan, namun ia harus menasehati Sehun bagaimana pun putranya tidak boleh menjadi durhaka karena membenci ayahnya sendiri.
"Nee eomma, aku akan mencobanya nanti." Setelah itu, Sehun kembali terdiam berkutat dengan pikirannya sendiri sembari menatap jalanan diluar dari jendela mobilnya.
~Nae Huimang~
Malam hari, ini malam yang ramai di kota dan saat ini Joonyeong dan Youji baru saja selesai menyelesaikan pernikahan ulang mereka. Mereka segera melaksanakan pernikahan ulang mereka setelah pengadilan resmi menetapkan bahwa Youji dan Yifan kini telah resmi bercerai dan mereka tidak memiliki hubungan apapun lagi.
"Kyungsoo-yaa, eomma dan appamu kini telah resmi bersatu kembali. Kau senang bukan?" Youji dan Joonyeong sekarang berada di ruang rawat Kyungsoo yang baru dipindahkan oleh dokter beberapa jam yang lalu agar keluarga pasien bisa lebih nyaman menjenguknya dan menemuinya.
Siapa tau dengan banyak orang yang menjenguknya dan mengajaknya berbicara, itu dapat membuat Kyungsoo bisa lebih cepat bangun, kata dokter itu.
Dan Youji juga Joonyeong pun mencoba mempercayai hal itu.
Youji menggenggam tangan putranya erat, ia berharap putranya dapat merasakan genggaman nya dan kembali membuka matanya.
"Soo-yaa apa kau takut membuka matamu? Kau takut eomma akan membencimu lagi? Percayalah pada eomma itu tidak akan terjadi lagi, kita akan hidup bersama dengan bahagia seperti dulu lagi. Eomma janji tidak akan menyakitimu lagi. Tolong bukalah matamu untuk eomma. Jebal!" Youji selalu tak kuasa menahan air matanya, ia tak sanggup melihat keadaan putranya. Penyesalan itu, bayangan perlakuan buruk nya terhadap sang putra seolah terus mengikuti nya. Bagaimana jika Kyungsoo nya memilih pergi karena kata kata yang ia ucapkan dulu? Bagaimana jika apa yang ia lakukan sebelum operasi belum cukup meyakinkan putranya bertahan? Youji akan memilih menyusul putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Huimang ✔
FanfictionSetiap orang, pasti memiliki harapannya masing masing. Dan inilah kisah Xiumin dengan harapannya, dan juga konflik kehidupannya. ia menghadapi semua itu bersama dengan Sehun hyung nya dan juga keluarga juga teman teman yang selalu berada disampingn...