Ruang serba putih ini kembali dipijaki Sehun, ia memijakkan kakinya di ruangan ini untuk menjenguk Kyungsoo.
Ia dengar, Kyungsoo belum mengalami kemajuan apapun akan kondisinya sejak hari operasi itu. Dan Sehun menjadi semakin merasa bersalah. Jika bukan karena nya Kyungsoo pasti tidak akan dalam kondisi seperti ini sekarang.
"Kyungsoo-yaa, kau tidak lelah terbaring? Jebal,, tolong bangunlah untuk semua orang yang menunggu mu saat ini Kyungsoo." Sehun mengeratkan genggamannya di lengan lemah dan dingin milik Kyungsoo.
"Maafkan aku karena telah membuatmu seperti ini." Lagi, ia menitkkan air matanya.
"Kenapa kau menolong ku? Andai saja jika kau membiarkan ku yang terkena pukulan itu, kau tidak akan menjadi seperti ini." Rasa sesal dan juga sedih membaluti isi hati Sehun.
"Kau sudah berjanji tak akan membuatku menyesal seumur hidupku bukan? Kau sudah berjanji Kyungsoo jadi kau harus bangun!" Sehun enggan, ia tidak ingin hidupnya menjadi dibaluti penuh rasa penyesalan karena ia telah membuat Kyungsoo kehilangan nyawanya, jika anak itu benar benar tak kembali sadar dan memilih pergi dari dunia ini.
Pergi menyusul adiknya yang lain, adiknya yang baru saja pergi beberapa hari lalu.
"Kau tidak akan ikut pergi dengannya bukan? Kau,,, kau-" Sehun tak mampu melanjutkan kalimat nya, adiknya mengatakan bahwa Kyungsoo akan menggantikan nya sementara keadaan Kyungsoo juga saat ini seperti ini. Dan Sehun takut Kyungsoo juga akan pergi.
Ia tidak ingin merasakan kehilangan lagi, rasa sakit nya ditinggalkan seseorang yang begitu berarti dalam hidup itu benar benar tidak disukai Sehun. Sehun tidak suka itu dan tidak ingin merasakan hal itu lagi.
Itu terlalu menyakitkan untuknya.
"Mianhaeyo Kyungsoo-yaa, maaf karena aku yang menyebabkan kau seperti ini. Tolong maafkan aku dan bertahanlah adikku. Jangan pergi dari hidupku seperti Xiumin."
"Orang tuamu telah kembali bersama, mereka sekarang begitu menyayangimu dan menginginkan mu Kyungsoo-yaa jadi kau tidak boleh pergi. Kau tidak boleh pergi disaat semua yang kau inginkan itu telah terkabul. Keluarga mu telah lengkap kembali dan kembali bersatu itu yang kau inginkan bukan?" Cerita Kyungsoo tentang kehidupan menyedihkan nya terngiang dalam pikiran Sehun, ia menjadi semakin merasa tertusuk belati karena rasa bersalah nya.
Ia tau semua kesedihan Kyungsoo, dan ia juga tau semua keinginan anak itu dan dia malah merusaknya disaat semua keinginan Kyungsoo telah satu per satu terkabul.
Ia menghancurkannya karena telah menyebabkan Kyungsoo berada diambang batas antara hidup dan matinya.
"Mian~" Lirih Sehun sembari terisak.
"Hyuung, tidak bisakah aku ikut denganmu? Bukan kah kita telah berteman? Hyung bilang kau menyayangi ku seperti adikmu sendiri bukan? Kenapa aku tidak boleh ikut denganmu?" Seorang anak dengan tubuh kecilnya, berusaha mengejar seorang laki laki dengan pakaian putih putih yang terus menjauh dari keberadaan saat ini.
"Ani Kyungsoo-yaa kau tidak boleh ikut denganku! Kau berjanji akan menggantikanku bukan?" Seseorang berpakaian putih itu mengelak dari permintaan seseorang yang mengejarnya saat ini, kyungsoo nya, adik nya.
"Geundae, memangnya Xiumin hyung mau kemana? Kenapa aku harus menggantikan mu menjadi adik Sehun hyung? Aku hanyalah adik tirinya karena appanya menikah dengan ibuku hyung." Ia menggelengkan kepalanya.
Xiumin pun menghentikan langkahnya yang sedari tadi ia langkahkan untuk menghindari Kyungsoo.
"Masa depan mu masih panjang dan kehidupan mu baru saja dimulai Kyungsoo, hidup berbahagialah disana bersama orang orang yang menyayangimu." Ia memberikan senyum lebarnya disana. "Kau sudah berjanji padaku untuk bertahan, tepati janjimu dan berbahagialah. Aku juga sudah bahagia disini." Xiumin hendak menjauh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Huimang ✔
FanfictionSetiap orang, pasti memiliki harapannya masing masing. Dan inilah kisah Xiumin dengan harapannya, dan juga konflik kehidupannya. ia menghadapi semua itu bersama dengan Sehun hyung nya dan juga keluarga juga teman teman yang selalu berada disampingn...