Waktu berjalan begitu cepat dan hari pun mulai gelap karena matahari yang mulai tenggelam dan digantikan oleh bulan yang bersinar terang menerangi langit malam.
Malam ini, Baekhyun dan Jongdae pulang ke rumah mereka masing-masing untuk sekolah besok hari dan Xiumin kini ia sudah kembali pulih setelah tadi drop kembali.
Xiumin meminta Lay untuk mengizinkannya pulang dan untungnya Lay mengizinkannya pulang esok hari dengan pantangan pantangan yang harus ia patuhi setelah dirumah.
Xiumin senang dirinya diperbolehkan pulang meskipun ia tau kondisinya sekarang tidak sebaik dulu dan bahkan, seharusnya ia masih tetap dirawat diruangan penuh bau obat ini.
Saat ini Xiumin sendirian diruang rawatnya menunggu Yerin yang masih sibuk dikantor, ia pun menyibukkan dirinya dengan menulis beberapa kalimat dibuku kecilnya yang ia minta dari Baekhyun tadi.
Banyak hal yang ingin ia katakan namun sepertinya waktunya tidak cukup untuk mengatakan kata kata itu sehingga ia pun menuliskannya di buku kecil itu.
"Semoga nanti hyung bisa membaca ini ketika aku sudah pergi." Batin Xiumin sembari terus melanjutkan menulisnya.
Satu, dua, dan tiga baris kalimat pun ditulisnya di halaman pertama buku tersebut bersamaan juga dengan satu, dua dan tiga tetes air mata yang keluar dari pelupuk matanya bahkan hingga membasahi kertas bagian bawah buku itu.
Xiumin pun menghapus matanya yang basah tersebut dengan tangan kirinya dan tangan kanannya yang tetap menulis.
"Ah ayolah jangan keluar aku tidak ingin menangis sekarang aku ingin menyelesaikan tulisanku, aku ingin menuliskan harapanku." Batinnya.
Dan air mata itu, air mata itu malah semakin deras keluar, Xiumin tau apa yang ditulisnya memang membuat dirinya sendiri ingin menangis tapi bukankah ini memang benar, memang benar jika hidupnya tak akan lama lagi bukan? Pikirnya.
Dalam hati kecilnya Xiumin ingin sekali menghapus pikiran buruknya tentang kehidupannya yang mungkin akan segera berakhir, ia ingin berpikiran positif dan berjuang melawan sakitnya agar bisa terus bersama dengan Yerin dan Sehun juga teman temannya.
Namun ia tau ia tidak sekuat itu Xiumin tau dirinya memanglah lemah dan entah bagaimana caranya agar dirinya bisa kuat apalagi saat ini,
Appa dan hyung nya yang selama ini selalu memberinya kekuatan untuk hidup telah pergi.Appa nya yang telah pergi untuk selamanya meninggalkan dirinya dan hyung nya, yang sekarang bahkan membencinya dan tidak mempedulikannya karena satu kesalahan eomma nya.
Tapi bukan kah itu sebenarnya bukan salah Eomma?, ia tau eomma nya memang berbohong tentang kenyataan sebenarnya pada Sehun tapi ia juga tau eomma nya membohongi Sehun untuk melindungi Sehun namun sayangnya Sehun tak tau itu.
"Bagaimana caranya aku memberitahu hyung tentang alasan eomma membohongimu jika hyung saja sekarang tak ingin bicara denganku, apa aku juga harus menuliskannya disini?" Batin Xiumin
Dan akhirnya, ia pun memutuskan menuliskannya dibuku tersebut lalu tersenyum simpul melihat apa yang baru saja ditulisnya.
"Rasanya senang bisa menuliskan semuanya meskipun sebenarnya akan lebih menyenangkan jika aku mengatakannya langsung padamu hyung."
Pukul delapan malam, pintu ruangan tersebut pun terbuka menampilkan sosok wanita yang sedari tadi ditunggu Xiumin.
Xiumin pun melihat Yerin yang sudah berada diambang pintu dan menyelesaikan tulisannya lalu menutup buku tersebut dan menyimpannya dibawah bantalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Huimang ✔
FanfictionSetiap orang, pasti memiliki harapannya masing masing. Dan inilah kisah Xiumin dengan harapannya, dan juga konflik kehidupannya. ia menghadapi semua itu bersama dengan Sehun hyung nya dan juga keluarga juga teman teman yang selalu berada disampingn...