part 4 - Ini Belum Waktunya

237 34 0
                                    


Ting ting

Ponsel Yerin berbunyi.

Yerin yang sedang menyiapkan obat Xiumin pun segera menghampiri ponsel nya yang ia letakan lumayan jauh dari tempat nya kini berada.

"Siapa yang mengirim pesan?" batin Yerin.

Ia pun menyalakan ponsel nya dan membuka pesan yang masuk ke ponselnya tersebut.

[18.30 pm ] -unknown contact-
"Hai Yerin, apakah kau masih ingat denganku? Aku harap kau tak melupakanku. Oh iya masalah anak kita, jika kau tak ingin memberitahunya sendiri, maka biar aku saja yang memberitahunya."

Yerin terkejut membaca pesan tersebut, bahkan sekarang, tubuhnya menegang membaca pesan itu.

"Dia, bagaimana dia bisa mendapatkan nomorku?" Lirih Yerin.

Yerin pun segera menggerakkan jari jarinya untuk mengetik pesan nya.

[18.35 pm ] -you-
"Aku tau ini kau Yifan! Sudah kubilang jangan ganggu aku dan keluarga ku lagi. Anak kita, dia masih terlalu kecil untuk mengetahui kenyataan bahwa dia ditinggalkan ayah kandungnya saat ia masih dalam kandungan. Ini belum waktunya Yifan! Aku akan memberitahunya saat waktu nya sudah tepat!"

Yerin pun selesai mengetik pesannya, ia mengetik pesannya tersebut dengan penuh kekesalan dan amarah, ia tidak habis pikir, pria yang meninggalkan nya dalam keadaan berbadan dua 7 tahun yang lalu kini tiba tiba datang dan mengatakan ingin bertemu anaknya.

"Eomma!! Mengapa eomma lama sekali menyiapkan obatnya?" Tanya Xiumin sembari berlari kecil menghampiri Yerin.

"Eoh Xiumin, oh iya maaf kan eomma sayang." Yerin mengusap puncak kepala Xiumin.

"Iya eomma. Oh iya, eomma bilang Umin tidak kenapa napa, tapi mengapa Umin harus minum obat eomma? " Tanya Xiumin polos.

"Ini hanya agar saya tahan tubuhmu kuat sayang, jadi kau tidak akan sakit lagi. Kau juga tak ingin dirawat dirumah sakit lagi kan?"

"Tentu eomma, Umin tidak mau ke rumah sakit lagi, tempat itu tidak menyenangkan meskipun ada dokter Lay yang tampan disana."

"Apa kau senang diobati dokter Lay?"

"Nee eomma, dokter Lay sangat tampan dan menyenangkan. Dia juga sangat hebat!"

"Apa kau juga ingin seperti dokter Lay?"

"Emm, nee Umin ingin menjadi seperti dokter Lay eomma! "

"Woah anak eomma semangat sekali, kalau begitu Xiumin harus berjanji pada eomma , bahwa Xiumin akan menjadi dokter untuk eomma." Ajak Yerin mengulurkan jari kelingking nya.

"Nee, eomma Umin akan menjadi dokter demi eomma dan menyembuhkan banyak orang seperti dokter Lay!" Balas Xiumin melingkarkan jari kelingking nya ke kelingking Yerin.

"Aigo putra eomma, kiyeowo sekali!" Ucap Yerin mencubit pelan pipi chubby Xiumin.

"Ah, yasudah ini minum obatmu dulu sayang!" Titah Yerin menyodorkan obat Xiumin dan juga segelas air putih.

"Baik eomma." Ucap Xiumin menurut.

~Nae Huimang~

Sementara itu direstorannya, Yifan terduduk dikursinya sambil membaca pesan yang berasal dari Yerin. Ia pun tersenyum menyeringai membaca pesan itu.

"Hah, kau ini! Kau lihat saja Yerin, aku akan mencari tau tentang kau, suamimu itu, dan anak kita!" Kesal Yifan.

Ia pun mematikan ponsel nya dan meletakkannya dengan kasar dimejanya.

Nae Huimang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang