part 15 - Masih Adakah Waktu Untukku

191 25 1
                                    

"Hyung!" Panggil seseorang yang berada dibelakang Sehun.

Sehun pun membuka matanya dan memutar kepalanya melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Kau?" Kaget Sehun.

Orang tersebut pun tersenyum dengan wajah pucatnya dan melangkahkan kakinya berjalan mendekati Sehun dan mendudukan dirinya disebelah Sehun masih dengan senyum manisnya yang tidak sama sekali pudar meskipun Sehun menatapnya dengan tatapan tak suka.

"Hyung!" Panggil nya lagi.

Sehun pun memalingkan wajahnya dan bangkit  dari duduknya.

"Tunggu hyung!" Ujarnya menahan tangan Sehun.

Namun Sehun menepisnya.

"Mau apa?" Ketus Sehun, meskipun sebenarnya ia juga khawatir melihat muka pucat orang itu.

Orang itu pun bangkit dari duduknya dan  melepaskan tangannya.

"Mengapa hyung ada disini? Apa hyung datang untukku?" Tanya Orang itu.

"Cih jangan terlalu percaya diri, aku datang bukan untukmu!" Decih Sehun.

"Apa hyung benar benar membenciku?" Tanyanya dengan nada parau dan matanya yang kini sudah berair entah mengapa tapi ia merasa sangat canggung berbicara dengan hyung nya saat ini padahal ia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Jika iya memang kenapa?" Ujar Sehun sembari berbalik dan menatap orang itu.

Orang itu pun hanya menundukkan wajahnya menutupi air mata yang sudah tidak tahan akan keluar dari pelupuk matanya itu.

"Tahan Xiu! Tahan kau tidak boleh menangis! Kau harus kuat!" Batinnya menguatkan dirinya sendiri.

Xiumin pun menghapus air matanya dengan tangannya dan menatap Sehun yang kini memberikan tatapan tajam padanya.

"Mengapa kau terlihat sangat lemah apa kondisimu benar benar buruk?" Batin Sehun.

"Tolong jangan benci eomma hyung, aku tidak mau kau membencinya. Dan aku harap kau juga tidak akan meninggalkan eomma, hyung." Lirih Xiumin

"Karena aku tidak bisa menemani eomma lagi hyung." Batin Xiumin.

"Aku tidak ingin membicarakan ini!" Bentak Sehun kemudian berlalu meninggalkan Xiumin yang masih membeku mendengar ucapan Sehun.

"Mengapa kau malah pergi hyung? Apa kau tidak ingin mendengar kata kata terakhirku?" Batin Xiumin.

Ia pun membiarkan air matanya keluar membasahi pipinya, namun lagi, lagi lagi rasa sesak itu datang ketika ia menangis.

"Uhuk uhuk,,ah mengapa batuk ini juga datang?" Gerutunya dan tangan kurus itu, tangan itu pun  memegangi dadanya yang terasa sesak.

Dan tangan sebelahnya yang berusaha menutupi mulutnya yang kini terus terbatuk batuk dan bahkan mengeluarkan dahak pekat dan kental yang sangat menyebalkan baginya.

Dia tidak ingin seperti ini, ia ingin menjadi kuat namun tubuhnya yang lemah dan tidak bisa diajak kompromi membuatnya selalu merasa lemah.

"Aku harus kuat!" Lirih Xiumin menyemangati dirinya sendiri sembari menahan rasa sesak dan batuk yang terus menerus seperti tidak mau berhenti.

"Uhuk uhuk,,, akh!"

Bruk

Xiumin pun tidak tahan menopang tubuhnya  untuk tetap berdiri dan akhirnya ia terjatuh diatas tanah dengan rerumputan itu sambil menahan rasa sakit yang kini menyerangnya.

Nae Huimang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang