Twins Heart : Mimpi

996 95 15
                                    

"Because this is myfirst love"

****

"Jadi trik pertama, Lo harus berusaha buat heromen atau Roland itu inget sama Lo terutama tentang kejadian 10 tahun lalu, siapa tau saat dia mengenang masa lalu sama Lo, dia jadi sadar dan cinta lagi sama Lo."

Echa terngiang-ngiang apa yang diucapkan Vana tadi saat di sekolah, gadis itu ada benernya juga.

Wahh, nggak sia-sia meminta saran ke Vana, teryata dia handal juga dalam urusan cinta, meskipun urusan lain kagak.

Echa mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan sesuai arahan Vana.

"Akhirnya siap juga nih." Ucapnya sambil mengibaskan tangannya.

Tring..tring...

Apa salah dan dosaku sayang...
Cinta suciku kau buang-buang..
Lihat jurus yang akan ku berikan
Jaran goyang, jaran goyang...

🎵Nada dering ponsel Echa...

Echa melihat nama yang tertera dalam ponselnya ternyata Vana, ia langsung menerima panggilan telfonnya.

"Cha, gue udah Nemu lokasinya." Ucap Vana antusias.

"Siap, Lo emang the best lah, kirim ke gue oke."

"Eittss, tidak semudah itu ferguso, Lo nggak lupa kan beliin gue seblak sebagai imbalan ?"

"Lo tenang aja, gue nggak lupa kok."

"Oke, awas aja Lo lupa, gue jadiin perkedel kentang." Sahut Vana.

"Iya, bawel banget Lo."

Hihihi..

"Gue kirim yak. Bye bye, muahh." Ucap Vana tak luput dengan suara centilnya.

Tut..Tut... Panggilan diakhiri.

Ting...notifikasi 1 pesan masuk.

Echa tersenyum puas melihat lokasi siapa yang Vana kirim.

Ia akhirnya meletakkan benda kotak itu di atas laci, mematikan lampu, dan merebahkan dirinya di atas kasur.

"Lo tunggu aja Roland, gue akan buat Lo jatuh cinta sama gue !" Ujar Echa bersemangat sebelum akhirnya menutup mata dan tertidur.

🌌🌌🌌

Saat Echa membuka kedua matanya, ia tengah berada di sebuah taman, memakai gaun putih cantik lengkap dengan aksesoris dan mahkota.

Ia pun melangkah pergi memandang sekitar, mata Echa dengan liar memandang ke segala penjuru.

Pemandangan di sini begitu indah, bagaimana tidak ? sungai jernih mengalir dengan lihai, rumput-rumput bergoyang diterpa angin nakal, pohon-pohon rindang tumbuh subur tanpa ada manusia yang pernah menebangnya.

Tak ketinggalan taman ini juga dipenuhi bunga-bunga bermekaran dengan kompak, tak ayal kupu-kupu pun dengan bebas terbang di atasnya.

Ia melangkah mendekati bunga-bunga itu, ia membelai sosok bunga mawar merah yang seakan menggodanya, warnanya merah pekat dan memiliki kelopak yang cukup besar.

Ketika sedang membelai bunga, tak sengaja matanya menangkap seekor kupu-kupu yang memiliki corak sayap begitu indah terbang di atasnya. Ia tak pernah menemukan kupu-kupu semacam itu sebelumnya.

Echa tersenyum.

Muncullah gairah dalam dirinya untuk menangkap sang kupu-kupu.

Ia terus mengikuti arah terbang kupu-kupu dengan sesekali mencoba menangkapnya.

TWINS HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang