Jangan lupa tekan vote ya 🤩❤️ agar Authornya semangat ngelanjutin ceritanya
---------------------------------------------------------Ando melotot takkala melihat Zicho melangkah dengan lemas ke arah mobilnya. Ando melihat sekilas ke arah jam yang melekat di pergelangan tangannya, bahkan belum sampai lima menit Zicho masuk ke sana, kenapa sudah kembali lagi?
"Loh, kok cepet?" tanya Ando.
Zicho masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Memandang wajah Ando yang nampak kebingungan, "Echa nggak ada di rumah," ucap Zicho sembari tersenyum simpul.
Ando menghela nafas panjang, memegang kembali stir kemudi dan menginjak gas pergi dari rumah itu.
Ando tau temannya itu sedang berbohong, terlihat dari sorot mata biru Zicho bahwa lelaki itu tengah memendam rasa sakit yang menusuk jauh di dalam lubuk hatinya. Ando tak ingin bertanya lebih jauh lagi, takut pertanyaannya semakin menyakiti Zicho. Ia membiarkan dulu Zicho menenangkan diri.
****
"Hati-hati ya, Land!" pinta Echa dengan senyuman yang terus terukir diwajah cantiknya.Roland tersenyum samar, "Gisel ngadain acara ulang tahun hari Minggu besok dan Lo diundang," ujarnya.
Echa membelalakkan matanya terkejut sembari menunjuk dirinya sendiri, "gue diundang?" ulang Echa pada Roland, berusaha memastikan.
Roland mengangguk, tangannya lantas menyerahkan sebuah surat yang sedaritadi berada di dalam tasnya pada Echa sebelum melajukan mobilnya pergi.
Saat mobil Roland hilang dari pandangannya. Echa menatap surat itu sekilas, ternyata benar dirinya diundang.
Echa menghela nafas panjang, pestanya pasti mewah dari undangannya saja sudah terlihat elegan. Ia lantas memutuskan melangkah masuk ke dalam rumah mencari baju yang cocok dipakai pada pesta ulang tahun Gisel.
"Echa?!" Langkah Echa terhenti dan menoleh ke arah wanita yang sedang sibuk membalik telur goreng di atas penggorengan.
"Zicho mana?" tanya Mama Nita.
Echa mengernyit bingung, mengapa mamanya mencari Zicho? Padahal Echa daritadi bersama dengan Roland bukan Zicho.
"Kenapa Mama tanya Zicho?
"Loh, tadi Mama lihat Zicho ke taman belakang rumah."
Echa terkejut bukan main, "Mama yakin itu Zicho?"
"Ya yakinlah, Mama nggak pernah salah ngenalin orang, apalagi Zicho yang selalu datang kesini, mama udah haf_"
Belum selesai Mama Nita berbicara, anaknya itu bergegas berlari menaiki tangga. Mama Nita menggeleng pelan, beralih melanjutkan membalik telurnya.
Mata bulat itu menatap liar setiap sudut dan sekat ruangan bernuansa pink dan lucu, mencari sebuah benda pipih berbentuk persegi.
"Dimana sih handphone gue?! Kayaknya gue taruh di atas laci," ujar Echa frustasi pada dirinya sendiri sembari mengatur nafasnya yang naik turun.
Drtt ... drtt ....
"Itu dia!" Echa lantas merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sembari mengambil ponselnya yang tertutupi selimut.
"Zicho? Baru aja mau gue telfon." ujar Echa sembari menggeser tombol hijau ke kanan sebelum menempelkannya ke telinga.
"Zicho?!" Panggil Echa hati-hati, "lo_ lo baik-baik aja?"
"Gue baik, Cha."
"Lo_ nggak marah? atau_"
"Ngeliat lo tersenyum bahagia itu udah lebih dari cukup buat gue, Cha. Gue nggak ada keinginan lagi selain itu, mangkanya gue mohon sama lo, apapun keadaanya, apapun cobaan hidup lo harus tetap tersenyum."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS HEART
Novela Juvenil⛔FOLLOW Authornya untuk mendapatkan update cerita seru lainnya⛔ ___________________ Blurb : Dia bernama Zicho. Lelaki bermata biru yang memiliki penyakit jantung sejak kecil. Pria yang mengajarkanku apa itu arti cinta dan sabar yang sebenarnya. Pri...