Twins Heart : Mantra Jaran Goyang

494 41 2
                                    

Hai gaes 👏 ketemu lagi sama author hehehe, jangan lupa tinggalkan perasaan kalian berupa vote 💓 dan komen ya 💭 untuk mendukung cerita ini 🤩

Ajak sekalian teman-teman kalian buat baca cerita ini 💃 Share ke akun Instagram kalian ya dengan tag Instagram milik author @essanovita

****

"Roland?" batin Echa bingung. Jadi Roland yang tadi menggendongnya dan menurunkannya dari kursi. Sejak kapan laki-laki itu ada di sini?

Jangan lupa! Ini kan perpustakaan! Ya jelas lah ada di sini, tempat di mana Roland dan para kaumnya bersemedi.

Echa mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha mencerna dengan baik apa yang telah terjadi.

Roland meletakkan semua buku-buku tadi ke dalam rak, termasuk buku yang dipegang Echa.

Setelah itu tanpa sepatah katapun Roland melangkah pergi meninggalkan Echa yang sedang melongo.

Tak hanya Echa, penonton dadakan juga dibuat terperangah melihat kejadian langka itu. Alhasil, mereka menjadi melongo berjamaah!

Roland kembali melanjutkan aktivitasnya, ia mengambil sebuah buku berjudul Cosmos-Carl Sagan salah satu karya besar dibidang science.

Ia mengambil duduk di pojok kanan dekat jendela dan memulai membaca bukunya.

Tetapi kegiatannya terpaksa terhenti takkala Ando yang menyandang gelar sebagai teman sekelasnya tiba-tiba duduk di depannya. "Land?!" panggil Ando ricuh.

Roland menoleh ke arah Ando, menantikan apa gerangan yang akan dikatakan laki-laki itu.

"Lo nolongin si Echa?" tanya Ando penasaran.

Roland tak menjawab pertanyaan Ando yang menurutnya tak penting, Ando telah melihat sendiri kejadian tadi, lalu kenapa masih tanya!

Ando menghela nafas pelan. "Lo jangan nolongin dia lagi deh." ucap Ando memperingati.

"Jauhin dia!" lanjutnya lagi.

Roland mengernyitkan dahinya bingung. Mengapa laki-laki itu kekeuh menyuruhnya menjauhi Echa?

"Gue korbannya, Land!" teriak Ando seraya menunjuk dadanya berkali-kali seperti orang paling tersakiti sedunia. Semenjak kejadian itu, harga dirinya seolah telah musnah sebagai laki-laki, ia hidup dalam rasa malu yang haqiqi.

Yah benar! Ando adalah laki-laki yang membeli cimol dengan bungkus surat cinta milik Echa dan dia pula yang mengompol kala itu.

Ando berdiri menggebrak meja, ia berbicara sambil perlahan mendekatkan wajahnya ke arah Roland. "Lo harus hati-hati." katanya tepat dimanik mata Roland tak luput diiringi nada penuh penekanan.

Roland melotot lantas memundurkan kepalanya ke belakang, ini adalah cara cerdas untuk tidak menimbulkan kesalah pahaman nanti! Kan nggak lucu jika Ando dan Roland dikira homo.

"Gue_ korban, Land!" terangnya sambil mengusap kedua pipinya menggunakan punggung tangannya.

Btw, apanya yang di usap? Air mata? Tapi kan dia nggak nangis? Mungkin membersihkan bolot yang telah lama menempel di pipinya kali ya!

TWINS HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang