Twins Heart : Miss Populer

661 71 8
                                    

****

Keesokan hari ...

Matahari tersenyum lebar seperti wajah seorang bayi di film Teletubbies memberikan sinarnya begitu terang pagi ini.

Siswa-siswi SMA Highstar hilir mudik, sibuk dalam aktifitasnya masing-masing sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Tetapi sesaat semua aktifitas terhenti, takkala melihat seorang siswi asing melangkah memasuki gerbang sekolah. Seketika seluruh pandangan mata fokus ke arahnya.

Siswi itu dikaruniai body goals yang membuat para cowok tak berhenti menatapnya.

Sang siswi pun melangkah penuh percaya diri, tak luput kaca mata hitam besar bertengger di matanya, rambut pendeknya berterbangan tertiup semilir angin sehingga menambah pesonanya.

"Hai cantik."

"Bibirnya merah banget."

"Suitt.. suitt.." siul salah satu siswa

"Duh bahenol plus plus lah."

"Ini buat kamu cantik." Ucap seorang cowok sambil memberikan setangkai bunga.

Para cowok tak sesekali menyapa dan menggodanya. Tetapi sang siswi hanya membalasnya dengan senyuman, tak mau ambil ribet berurusan dengan mereka para buaya yang nyasar di darat !

Merasa dirinya mulai populer, sang siswi dengan entengnya melambaikan tangan ke pada mereka tak sesekali memberi cium jauh ala selebriti Hollywood kepada para fens.nya, ia merasa berjalan di atas karpet merah sekarang.

Samar-samar para siswi lain mulai berbisik membicarakan dirinya, tapi ia tak peduli. "Biasa orang cantik, banyak yang iri." Batinnya sambil terus melangkah ke depan diiringi para murid yang kepo tentang identitas dirinya.

Ia semakin penuh percaya diri melancarkan aksinya hari ini, ia yakin kali ini ia akan berhasil.

Tok..tok..

Set..

Pintu kelas XI IPA 1 terbuka. Otomatis semua penghuni menatap ke arah sumber suara, dilihatnya seorang siswi asing tengah berjalan memasuki kelas mereka.

Mata sang siswi dengan liar memandang ke segala penjuru, mencari sang target.

Dilihatnya Roland yang merupakan targetnya tengah duduk bersama Gisel di sampingnya, tampak jelas mereka sedang membaca buku.

Emosi siswi itu perlahan memuncak takkala melihat mereka berdua. "Berani-beraninya Mak Lampir deketin Roland." Sungutnya dalam hati.

Siswi itu kemudian berjalan menghampiri Roland.

"Land." Ucapnya setelah sampai di depan lelaki beralis tebal nan menyatu itu. Tetapi Roland tak menghiraukannya, dengan gagah berani, dan nyawa tujuh gadis itu mengambil buku yang dibaca Roland.

Roland menghela nafas kasar dan memandang datar ke arah sang pelaku. "Siapa gadis aneh ini." Batinnya dalam hati sambil mengkerutkan dahinya bingung.

Siswi itu kemudian menarik sedikit sudut bibir merahnya, takkala melihat Roland akhirnya memandang dirinya. Yes! Heandshot!

Siswi aneh itu perlahan membuka kaca mata hitamnya, Roland terkejut dan otomatis berdiri dari tempat duduknya, ia melihat gadis ini ternyata Echa! Kenapa Echa berdandan seperti ini?

Flashback...

Sepulang sekolah kemaren, Vana dan Dinda memutuskan berkunjung ke rumah Echa.

TWINS HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang