Twins Heart : Video

418 36 19
                                    

PERTAMA ... tinggalin perasaan kalian dengan menekan bintangnya 🤩 gratis kok hehehe letaknya di pojok kiri ya..

KEDUA ... yang mau kenalan atau ngobrol sama auhtor yuk komen aja 🤣🌈  siapa tau jodoh :v bercanda hihihi komen aja atuh reader cantik dan gantengku 🤩💓💓

****

Gisel POV

Di saat matahari telah berada di puncaknya. Seorang siswi berambut panjang hitam legam itu tengah terduduk anggun di salah satu bangku dekat lapangan basket, matanya terus berkeliaran memandang sekitarnya, mencari sosok yang ia tunggu-tunggu.

15 menit kemudian ....

Matanya membulat sempurna, ia langsung menegakkan tubuhnya takkala melihat sosok laki-laki berseragam rapi datang menghampirinya dari arah sudut lapangan sebelah kanan.

"Roland!" Panggil Gisel dengan mengulas segaris senyum di bibirnya saat Roland sudah berada tepat di depannya. 

Sedangkan lelaki itu menyorot Gisel dengan tatapan datar tak berekspresi, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku menunggu apa gerangan yang akan dibicarakan oleh Gisel.

"Land," Akhirnya ia memutuskan untuk membuka suara setelah berjuang melawan debaran jantungnya, "Gue suka sama Lo," tutur Gisel tanpa basa-basi.

"Gue nggak," balas Roland singkat.

Gisel meneguk salivanya dengan kasar. Ia tau hal ini akan terjadi, tapi mengapa hatinya tetap bersikeras menyuruhnya melakukan ini.

"Kenapa? Lo udah suka sama seseorang?" tanyanya dengan suara bergetar, matanya terus menatap Roland yang terlihat biasa saja.

"Hm."

"Siapa? Echa?" tanyanya lagi dengan tangan terkepal kuat di samping jahitan roknya, berusaha menahan rasa sesak yang mengisi rongga dadanya.

"Bukan urusan Lo." Menurut Roland ini adalah urusan pribadi, orang lain tak perlu tau, apalagi Gisel yang bukan termasuk orang terdekatnya.

"Lo suka sama pencuri itu! Cih, nggak pantes banget, Land!" decak Gisel menyimpulkan dugaanya sendiri. Dirinya lantas tersenyum sinis ke arah Roland, "Lo pantesnya sama gue, cewek cantik dan berprestasi di sekolah ini," timpalnya dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Cewek murah itu pantesnya di tempat hiburan malam sama om-om, atau__di penjara, maybe," sindir Gisel sembari terkekeh pelan. Ia lalu menautkan tangannya genit ke lengan Roland.

"Kalo dibandingin gue, yah ... jauh beda," timpalnya lagi dengan mengibaskan rambut panjangnya, berusaha menambah pesonanya dihadapan Roland

Roland menghela nafas pelan, meski  terlihat tenang, tampak jelas dari tatapan-nya bahwa laki-laki itu tak suka dengan omongan Gisel.

Ia lantas mengambil benda pipih ber-casing biru tua dari dalam sakunya, ibu jarinya dengan lihai memencet salah satu video yang ia simpan di galerinya. Tangannya lalu terulur menunjukkan layar ponselnya.

Tubuh Gisel sontak membeku, jantungnya mencelos keluar hampir tak berdetak melihat video apa yang ada dihadapannya.

"Gue kira Lo udah tau apa maksudnya," ucap Roland dengan nada tenang namun terkesan mengintimidasi.

Ia menepis kasar tautan tangan Gisel dan kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya, memutar tubuhnya hendak pergi meninggalkan gadis itu, tetapi baru lima langkah ia berjalan, kakinya terpaksa harus terhenti.

TWINS HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang