Jangan lupa tinggalkan perasaan kalian di sini gaes!!!
Eits .... jangan salah paham ...
Perasaannya berupa vote 💓 dan komen 💭 yak hehehe ...
****
Saat langit menjelma menjadi malam, dan bintang menyebar dengan indah di posisi yang telah ditetapkan Tuhan. Roland mendongak dan mengedarkan pandangannya melihat hiasan langit itu.
Beberapa detik kemudian ia menghembuskan nafasnya berat dan melangkah pergi.
Bunda Daya menunggu kehadiran Roland, padahal Zicho sudah pulang tapi mengapa putra sulungnya itu tak kunjung memasuki rumah? Dirinya sudah penasaran setengah mati tentang kegiatan Roland dan Echa hari ini. Apakah Echa berhasil meluluhkan hati keras Roland?
Ceklek ....
Pintu belakang terbuka. Bunda Daya melihat Roland melangkah memasuki rumah.
Tetapi tunggu dulu .... Ia lantas memicingkan matanya untuk melihat wajah Roland, kemana wajah sumringahnya yang tadi ditunjukkan kepadanya?
"Land?" panggil Bunda Daya pada Roland.
Roland membalikkan tubuhnya menghadap bundanya. "Iya, Bun?"
"Hmm_ "Bunda Daya menggaruk tengkuk belakang kepalanya yang tak gatal. "kamu suka sama Echa?" tanya Bunda Daya langsung pada intinya, ia tak ingin basa-basi karena ia tau ini bukan waktu yang tepat untuk itu.
Roland memandang wajah teduh ibunya. Bunda daya sepertinya sungguh penasaran dengan isi hati Roland sekarang. Terlebih lagi selama ini memang Roland tak pernah berurusan dengan wanita, hanya Echa yang tiba-tiba tanpa dosa dan beban masuk begitu saja ke dalam kehidupannya.
Hening. Roland sibuk bergelut dengan hati dan fikirannya.
Bunda Daya lantas menatap mata Roland, apa gerangan yang mengganggu fikiran anaknya itu sampai tak mampu menjawab pertanyaannya?
"Kamu suka ya? Atau cinta?"
Anaknya itu tetap diam tak berkutik bahkan tanda-tanda pembukaan mulut saja tak ada, membuat dirinya semakin penasaran saja!
"Kalo nggak jawab, Bunda anggap iya ya? "tanyanya lagi berusaha mendesak Roland.
Roland menatap intens wajah ibunya. "Dia seseorang yang tidak boleh kucintai." ungkap Roland dengan ekspresi yang sulit diartikan.
Bunda Daya tertegun sejenak mendengar jawaban Roland. Bukannya tadi ia melihat wajah Roland senang setelah jalan bersama Echa? Atau Bunda Daya hanya salah lihat?
"Aku ke kamar dulu."
Bunda Daya menatap kepergian putranya itu dengan menghela nafas pelan.
Disisi lain ....
Echa menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang seraya memandang ke arah langit-langit kamarnya, ia mengulang kembali memorinya bersama Roland. Hatinya tak ada henti-hentinya merasa bahagia.
Ia berharap setelah ini ia bisa semakin dekat dengan Roland dan bisa mendapatkan hati laki-laki dingin itu.
"Mimpi oh mimpi, ayo datangkan Roland." Ucapnya tersenyum seraya menutup kedua matanya.
****
Pagi ini Echa berjalan sendirian menyusuri lorong menuju kelasnya. Ia tak boleh terlambat karena jam pertama adalah pelajaran fisika, bukan karena ia suka pelajaran itu tetapi yah! Hukuman Pak Tulus jika ada yang terlambat nggak main-main ngerinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS HEART
Teen Fiction⛔FOLLOW Authornya untuk mendapatkan update cerita seru lainnya⛔ ___________________ Blurb : Dia bernama Zicho. Lelaki bermata biru yang memiliki penyakit jantung sejak kecil. Pria yang mengajarkanku apa itu arti cinta dan sabar yang sebenarnya. Pri...