بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°
"Rasa bersalah ini Semakin mengingatkanku kepada dirimu"***
Azmi Masih begitu mengingat betul karena nyatanya Semua itu selalu terngiang di Fikirannya, Mungkin benar karena ia sendiri di hantui rasa bersalah dan lepas tanggung Jawab.
Jilbab Kuning, Muka Dingin, Dan Di Panggil 'Fa', Azmi ingat itu semua tentang Perempuan yang ia temui di Monas kala itu. Dan Azmi Berhasil menemukan Wajah itu lagi namun Bedanya, Tidak ada Raut Muka dingin pada Alma, Santri yang Azmi temui disini yang ia Nilai Begitu persis dengan Perempuan itu.
Setelah Sebulan Azmi Menjadi Santri disini dan Sering bertemu dengan Alma, Ia memang mendadak Ragu kalau Alma adalah orang yang ia temui di Monas. Sikap Alma dan Tingkah lakunya Membuat Azmi Tidak yakin kalau dia Adalah perempuan itu.
Azmi juga mendadak Ingat Ucapan Sya'ban kala itu, Nyatanya Sampai detik ini Tidak ada kemunculan Perempuan itu di sosial media untuk mencaci Maki Azmi atau Memarahinya melalui direct message. Akhir akhir ini Azmi sering mengecek DM yang di kirim kepadanya yang sebagian di kirim oleh fansnya dan sampai sekarang Azmi belum menemukan pesan seperti itu.
"Aku Rindu Gabung Sama Syubban Mas" Ucapan Azmi yang membuat Ahkam di seberang sana Nampak Tersenyum menanggapinya.
Azmi nampak menatap lekat ponselnya itu pada saat tengah melakukan sambungan Video Call dengan Masnya itu -Ahkam- Karena Sudah hampir sebulan Azmi tidak pernah bergabung dengan Syubban lagi. Di sini Azmi memang Di bolehkan mengakses ponsel namun hanya saat di asrama dan tidak di ketahui santri lain selain teman Se asramanya karena Azmi sendiri Harus mendapat informasi dari Abahnya yang mengurus undangan Sholawat untuk Azmi. Walau sudah tidak pernah bergabung dengan Syubban, Azmi masih memiliki kesibukan untuk menghadiri undangan Sendirian.
Ahkam menyorot semua Sudut Kantor Syubban menampilkan semua Tim Syubban yang nampak sedang bersantai, Ada yang sibuk bermain ponsel, dan ada juga yang sibuk bermain Komputer.
"Eh kita ada undangan Di Jakarta Loh Bulan ini mi" Tukas Ahkam yang membuat Azmi bergejolak semangat. "Iya? Teng Pundi mas?" Tanyanya.
"Belum tau aku. Mau ikut ngga?" Tanya Ahkam. "InsyaAllah kalo ngga bentrok sama kegiatan di pondok sama kalo ngga ngisi undangan sendiri mas" Balas Azmi.
"Tapi pengennya sih ikut mas, Kangen Syubban aku" Tambah Azmi. "Kangen Syubban apa kangen aku?" Tanya Ahkam Terkekeh.
"Ya pokoknya kangen semua dah. Btw Mas Aban mana mas?" Tanya Azmi. Dan Ahkam nampak menyorotkan kameranya ke Arah Sya'ban yang tengah asik bermain Game.
"Game teroosss mas" Ujar Azmi membuat Sya'ban Menatap Layar Ponsel Ahkam. "Eh Mi, Apa kabar mi?" Tanya Sya'ban.
"Alhamdulillah baik mas, Ayo kapan kapan Mabar mas" Tambah Azmi. "Oke siap mi" Balas Sya'ban.
"Yaudah Mi udah dulu ya, ngantuk aku" Ujar Ahkam yang dibalas Anggukkan oleh Azmi. Setelah itu sambungan Video Call pun terputus.
Azmi menurunkan Ponselnya dari pandangan matanya Yang kemudian kini ia letakkan diatas meja Belajarnya sebelum terdengar pintu terbuka, Azmi pun menengok ke arahnya.
"Lagi ngapain Az?" Tanya Afnan yang membuka Pintu tersebut. "Ngga ngapa-ngapain af, Abis Darimana?" Tanya Azmi balik.
"Kantin. Ini udah jam makan siang loh az, ayo ke kantin. Gus Haikal sama Yusuf udah disana" Ujar Afnan. Azmi pun mengangguk setuju kemudian ia segera mengambil pecinya yang kemudian ia pakai dan Menyusul Afnan yang kembali keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Espiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...