بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
°°°
"Aku yang berniat baik justru tak terlihat baik dimatamu."
***⛔Warning‼️
(Bab ini mengandung adegan kekerasan sesuai judulnya. Yang ngga suka adegan kekerasan, boleh skip aja.)***
Dalam gelapnya Ruangan tak berpenghuni, sayup-sayup terdengar suara jeritan tangis air mata ketakutan, sementara terdengar pula tawa bahagia didalam ruangan itu.
Lembab, becek dan kotor. Ya, seperti itulah keadaan Ruangan tersebut. Namun jeritan tersiksa itu seakan memberanikan langkah Azmi untuk menerobos masuk ruangan itu.
Brakkk!!!
Pintu kayu yang nampak lapuk itu berhasil Azmi dobrak, sesaat membuat seisi Ruangan itu termasuk seorang wanita yang duduk disebuah kursi dengan kondisi tangan dan kakinya terikat oleh tali sementara dua orang yang ada didepannya masing-masing nampak memegang benda tajam yang mengarah kearah wanita itu.
Azmi cukup terkejut, seharusnya yang ia tahu Ayah Fahiralah yang akan di habisi oleh Rayhan dan Ibu tirinya namun yang ia lihat seakan membuat Azmi semakin panik.
"Gus, tolong akuu!!" lirih wanita itu dengan berlinang air mata membuat Azmi menatapnya.
"Mau ngapain kamu hahh?" kini pisau yang semula Rayhan hadapkan pada wajah Fahira, sekarang ia acungkan tepat didepan mata Azmi.
"Lepaskan Fahira!" tegas Azmi.
Rayhan terkekeh. "Siapa kamu hah? Fahira itu calon istri saya!" sahut Rayhan yang kini menatap tajam Azmi.
"Fahira itu ngga pantes buat b*jingan seperti kamu!" ujar Azmi sekali sembari menatap balik Rayhan yang ada di depannya
"Lo bilang apa? Lo yang b*jingan an**ing!!!" tegas Rayhan sebelum akhirnya ia melayangkan pisau itu tepat kearah perut Azmi namun Fahira yang sedari tadi mencoba meloloskan diri dari tali yang mengikatnyapun berhasil melepaskannya dan Fahira langsung berlari untuk menjauhkan Azmi dari Pisau itu namun,
Jlebbb!!!
Brakk!!!
Tubuh Fahira tersungkur jatuh setelah pisau itu menusuk perutnya membuat darah terus bercucuran dari perutnya, Fahira nampak mengerang kesakitan sebelum akhirnya kedua matanya tertutup.
"FAHIRAA!!" teriak Azmi spontan.
"FAHIRA!!" Azmi terperanjat terkejut membuat ia langsung terbangun dari tidurnya.
Nafasnya terlihat menggebu, keringatnya bercucuran, jantungnya berdetak lebih cepat namun setelah ia sadari, itu semua hanyalah mimpi. Azmi meraup wajahnya masih dengan nafas yang tersenggal, baru kali ini ia bermimpi seperti itu.
"Az? Udah bangun? Kenapa tadi teriak-teriak?" tanya Haikal yang membuat Azmi menatapnya.
Saat ini ia memang tengah menginap untuk tidur di Asrama bersama Haikal karena sampai saat ini ia masih berada di Tangerang. Untungnya Kyai Ulil memberinya izin untuk tinggal disini beberapa hari ke depan.
"Ente kenapa? Ngos-ngosan gitu kaya orang abis maraton?" lanjut Haikal.
"Ane abis mimpi buruk Gus," jawabnya.
"Astagfirullahaladzim... Ane kira kenapa. Istighfar dulu deh kalo gitu terus ayok kita bangun, udah mau adzan Subuh," ujar Haikal yang dibalas anggukkan oleh Azmi hingga ia menuruti ucapan Haikal untuk beristighfar beberapa kali.
Hari ini adalah hari dimana Azmi akan menggagalkan aksi jahat Ibu tiri Fahira dan Rayhan untuk menghabisi nyawa Ayah Fahira namun entah ada gerangan apa tiba-tiba Azmi malah bermimpi Fahiralah yang ingin di habisi, bahkan yang membuat ia terperanjat tadi karena di mimpinya tiba-tiba Fahira yang mendapat tusukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Espiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...