بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°"Kalau Allah saja maha pemaaf, kenapa kita ngga?"
"Memaafkan memang tak mudah, namun dengan memaafkan berarti kita telah menyelesaikan satu masalah."
***
Berakhirnya kegiatan kelas pagi membuat para Santri berduyun-duyun kembali ke Asrama mereka masing-masing untuk melanjutkan kegiatan mereka yang lain. Beberapa Santri nampak berlalu lalang di area Pesantren hingga sedikit menciptakan kebisingan.
Seusai mengikuti kelas pagi, Fahira menuju Ndalem karena Haikal memintanya untuk menyirami tanaman-tanaman di depan Ndalem seperti biasanya. Haikal dan Fahira kebetulan memiliki hobi yang sama sehingga membuat keduanya sering merawat tanaman di depan Ndalem bersamaan.
Seiring langkahnya, Fahira selalu mendapat sapaan dari Santri yang nampak berlalu lalang dan berpapasan dengannya hingga akhirnya Fahira sampai di depan Ndalem dan di sana ia langsung melihat keberadaan Haikal membuatnya langsung mendekat ke arahnya.
Meskipun ada tukang kebun yang mempunyai tugas untuk merawat tanaman di Ndalem namun Haikal lebih memilih melakukannya sendiri apalagi sejak ada Fahira, ia sering melakukannya bersama Fahira.
"Daun-daun yang udah layu di petik aja ya Fa, biar daun yang lainnya ngga ikut layu." ujar Haikal yang dibalas anggukkan oleh Fahira.
"Gus, ini tanaman apa ya? Kok aku ngga pernah liat?" tanya Fahira saat melihat satu pot tanaman yang nampaknya baru ia lihat hari ini.
"Itu tanaman bunga Mawar, baru beli kemarin soalnya suka ane liatnya Fa." balas Haikal.
"Mawar merah?" tanya Fahira lagi yang membuat Haikal mengangguk.
"Nanti kalo udah tumbuh bunganya kalo mau kamu petik juga boleh deh," lanjut Haikal.
"Buat apa Gus? Buat ngasih ke siapa?" gurau Fahira.
"Ya ke siapa kek, Azmi gitu." Haikal terkekeh.
"Eh kebalik ya? Yaudah nanti ane kasih bunganya ke Azmi aja dah biar dia ngasih ke kamu." tambahnya.
"Apaan sih Gus, lagian aku ngga suka bunga Mawar." ujar Fahira.
"Sukanya Mahar ya?" goda Haikal lagi-lagi terkekeh membuat Fahira ikut terkekeh.
"Eh ngomong-ngomong kamu sama Azmi gimana?" tanya Haikal tiba-tiba.
"Apanya yang gimana? Ngga gimana-gimana kok, gitu-gitu aja." jawabnya.
"Itu loh Fa,"
"Kamu sama Azmi? Udah kaya dulu lagi?" ulangnya.
"Gus Haikal kepo." gurau Fahira.
"Serius Fa, ane pengen tau dari versi kamu. Kalo dari versi Azmi udah denger dari tadi." tukasnya.
"Kan ane sebagai sepupu kamu yang harus jagain kamu juga. Bang Alvian juga kan pesen sama ane buat jagain kamu. Jadi kalo ada sesuatu sama kamu, ane harus tau." tambah Haikal.
"Ya, sebenernya ada satu hal yang bikin aku ngga suka Gus." ujarnya.
"Ngga suka? Sama Azmi?" Fahira nampak mengangguk.
"Apa yang kamu ngga suka? Azmi kan orangnya baik Fa," ujar Haikal.
"Yang pernah Fahira ceritain ke kamu Gus," tukas Fahira.
Haikal mengerutkan keningnya. "Yang mana? Yang kamu ceritain banyak Fa."
Fahira berdecak sebal. "Gus Azmi sama temen kecilnya itu, Gus." ungkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Spiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...