بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°"Aku akan selalu mengikuti kemanapun kamu pergi. Karena aku percaya, kemanapun kamu pergi, aku akan selalu bahagia saat disisimu."
***
Di pagi hari ini, Mobil Azmi nampak sudah terparkir didepan Rumah Fahira sebab hari ini ia akan segera menuju ke Blitar, membawa Fahira untuk bertemu dengan keluarganya.
Fahira juga nampak sudah bersiap, barang bawaannya juga telah dimasukan kedalam bagasi Mobil, kebetulan ia hanya beberapa hari di Blitar sehingga ia tidak terlalu banyak membawa barang bawaan.
Alma juga sudah berada disini untuk menjaga Ayahnya selama ia pergi, bahkan ada Alvian juga yang akan membantu Alma menjaga Ayahnya. Fahira cukup merasa tenang untuk meninggalkan Ayahnya karena ada Alma yang akan menjaganya. Ia juga cukup senang karena semakin hari Ayahnya semakin berubah kearah yang lebih baik, tidak seperti dulu saat mengenal Ibu tirinya.
"Fahira pamit ya Yah," pamit Fahira sembari memeluk Ayahnya.
"Iya Nak, hati-hati ya sayang, kalo sudah sampai nanti kabarin Ayah ya," balas Herman sembari mendekap putrinya sementara Fahira hanya mengangguk sebelum pelukan hangat itu kembali terlepas.
"Aku juga pamit ya Yah," Azmi juga nampak mencium punggung tangan calon Ayah mertuanya.
"Iya Nak, titip Fahira ya," ujar Herman. "Iya Yah, pasti." balasnya.
"Titip salam juga buat orangtua dan keluarga kamu disana ya Azmi," tambah Ayah Fahira yang dibalas anggukkan oleh Azmi.
"Alma, Bang Vian Fahira sama Gus Azmi pamit ya, titip Ayah disini." Fahira juga nampak berpamitan dengan Alma dan Alvian.
"Kamu ini udah kayak mau pergi jauh aja pake nitipin Ayah segala." gurau Herman.
"Ayah kan masih belum sehat, jadi Fahira masih khawatir," balas Fahira.
"Ayah udah ngga papa kok. Lagian disini ada Alma yang bakal jagain Ayah. Ada Alvian juga." ujarnya.
"Iya Fa, tenang aja disini ada aku sama Bang Pian kok," tambah Alma.
"Vian bukan Pian." gumam Alvian.
"Iya Bang, itu maksudnya." ujar Alma membuat mereka terkekeh.
"Yaudah Fahira sama Gus Azmi pergi sekarang ya, Assalaamu'alaikum," pamitnya mewakili.
"Wa'alaikumsalam." jawab mereka serempak.
Kini Fahira dan Azmi pun mulai menuju mobilnya untuk segera berangkat menuju Blitar. Mereka tidak hanya berdua karena Azmi sengaja membawa supir sebab perjalanan dari Jakarta menuju Blitar cukup jauh sehingga ia tidak akan sanggup menyetir sendirian sejauh itu.
Mereka telah berada di kursi penumpang dan tak lama Mobil pun mulai berjalan menembus ramainya kota Jakarta dipagi hari hingga bisa menembus kemacetan dan menuju ke Blitar.
Perjalanan dari Jakarta menuju Blitar akan memakan waktu sekurang-kurangnya 10 Jam, untuk itu Azmi menyarankan kepada calon istrinya untuk beristirahat selama perjalanan.
Azmi juga nampak sudah berkutat dengan ponselnya juga dengan Airphone yang ia pakai di telinganya untuk bisa mendengarkan lagu-lagu yang akan membantu mengantarnya untuk segera terlelap.
"Kita langsung ke Rumah kamu Gus?" tanya Fahira yang membuat Azmi melepas satu Airphone dari telinganya.
"Kenapa?" tanyanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Espiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...